Hanya di resto ini, boleh makan sambil 'tembak-tembakan'
Ketika pelayan di resto ini mencatat pesanan, mereka tidak hanya membawa alas dan pena, tetapi juga pistol di pinggang.
Sesuai dengan namanya, restoran Colorado bernama Shooters ini menampilkan pelayan yang berpenampilan bak koboi - lengkap dengan senjata mereka. Dan kebetulan, restoran unik berada di sebuah kota bernama Rifle, di mana membawa senjata di depan umum dianggap ilegal.
Sebuah tanda di pintu depan restoran berbunyi: "Senjata dipersilahkan. Namun harap simpan semua senjata dalam sarung, kecuali jika diperlukan. Dalam kasus tertentu, keahlian menembak sangat dihargai. Jadi ketika pelayan Shooters mencatat pesanan, mereka tidak hanya membawa alas dan pena, tetapi juga pistol di pinggang.
-
Kapan Rebo Kasan dirayakan? Pelaksanaan Rebo Kasan ini telah berlangsung di wilayah Dusun Temberan dan Dusun Mudal yang tempatnya berada di tepian pantai.
-
Bagaimana Rebo Kasan dilakukan? Pada perkembangannya, upacara tersebut dilakukan di masjid lalu membuat ketupat yang terurai di tengah laut.
-
Apa yang ditemukan di dalam reruntuhan istana? Reruntuhan istana yang ditemukan termasuk struktur dasar yang dibangun dengan teknik konstruksi tanah yang dipadatkan, yaitu menggunakan bahan mentah seperti tanah, kapur, atau kapur yang dipadatkan. Sisa-sisa istana tersebut memiliki panjang sekitar 60 meter dan lebar 30 meter, mencakup area lebih dari 1.765 meter persegi, dikutip dari Newsweek.
-
Kapan Rebo Pungkasan dirayakan? Tradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Rebo Pungkasan merupakan tradisi yang dirayakan pada hari Rabu terakhir bulan Sapar. Tradisi ini jatuh pada tiap malam Rabu 27 Safar 1445 H.
-
Kapan Rebo Wekasan dirayakan? Dalam kalender Hijriyah, bulan Safar merupakan bulan ke dua dalam kalender Islam. Urutannya adalah Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Zulhijjah.
Menurut pemilik Shooters, Lauren Boebert, restoran memberikan hak khusus bagi pelanggan dan karyawan untuk membawa senjata.
"Kami mendorong hal ini (membawa senjata di depan umum), dan pelanggan kami sangat menyukainya saat datang ke sini. Mereka senang mengekspresikan hak-hak mereka," kata Boebert. "Negara ini didirikan atas dasar kebebasan. Orang bisa datang dengan membawa senjata mereka."
Photo by Post Independent
Boebert mengatakan bahwa dia secara khusus memilih nama restorannya sebagai penghormatan kepada kebijakan liberal pada senjata. "Saya berkonsultasi dengan teman-teman Kristen saya dan semua orang mengatakan Shooters terdengar seperti sebuah bar atau klub striptis," jelas Boebert.
Selain memberi kesempatan kepada pengunjung dan staf untuk membawa senjata, restoran yang menyediakan 55 kursi ini juga membuka sebuah latihan tembak yang tersembunyi. Satu sesi dikenai biaya USD 75 (sekitar Rp 951.528) - sudah termasuk makan malam. Restoran ini menawarkan hidangan khas Amerika dan Meksiko, dan sama sekali tidak melayani alkohol.
Kebanyakan pelanggan cukup mendukung kebijakan restoran ini, seperti Wayne dan Martha Greenwal dari Michigan yang berkunjung ke restoran ini.
"Kami pikir itu bukan masalah. Kami sangat positif tentang hal itu," kata Wayne. "Kami membawa senjata kami dan kami punya senapan dan pistol. Kita hidup di sebuah kota yang sangat kecil dan kami mengurus masalah kejahatan kita sendiri."
Kepala polisi setempat, John Dyer, rupanya tidak terlalu mempermasalahkan kebijakan restoran ini. Hal itu mungkin dikarenakan Rifle adalah kota yang sangat damai. Dia mengatakan bahwa kematian terkait penembakan terakhir terjadi pada tahun 2001, sehingga Shooters bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan.
Baca juga:
Restoran ini sajikan sensasi makan di tengah tulang belulang
Cegah karyawan iri, restoran di Jepang larang pasangan kencan
Sensasi lain santap makanan lezat di 'gubuk' kardus
50 Restoran di Jakarta obral diskon hingga 50 persen!
Jamuan minum teh ala bangsawan Eropa? Di sini tempatnya