Hati-hati! Ternyata awal usia 40 adalah masa paling tidak bahagia
Pekerjaan dan tanggung jawab keluarga ternyata membuat usia 40 menjadi usia yang paling tidak membahagiakan.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa hidup dimulai di usia 40. Namun ternyata penelitian terbaru menyatakan bahwa usia 40 adalah saat-saat paling tidak menyenangkan pada hidup seseorang. Tekanan pekerjaan dan tanggung jawab disebut sebagai salah satu alasannya.
Dilansir dari The Guardian, penelitian terbaru yang dipublikasikan pada Economic Journal menyatakan bahwa kebahagiaan hidup menurun secara drastis sejak masa-masa awal dewasa hingga akhirnya mencapai titik terendahnya pada usia 40 hingga 42. Hasil tersebut didapat melalui penelitian yang dilakukan terhadap 50 ribu orang dewasa di Australia, Inggris, dan Jerman tentang kehidupan mereka.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Penelitian tersebut merupakan yang pertama membahas mengenai kebahagiaan dan kenyamanan sepanjang hidup seseorang. Dari penelitian tersebut diketahui sebuah teori bahwa kebahagiaan hidup manusia dapat dilambangkan dengan bentuk seperti huruf U. Kesimpulan tersebut didapat setelah membandingkan hasil survei dari tiga negara.
Partisipan pada penelitian ini diminta untuk menjawab sebuah survei tentang kepuasan dan kebahagiaan hidup mereka. Digunakan skala angka mulai 0 hingga 10 untuk mengukur kepuasan hidup yang mereka miliki. Dari hasil survei tersebut diketahui ternyata pada usia-usia tertentu, terdapat tingkat kebahagiaan yang hampir sama pada orang yang berbeda.
Peneliti menyimpulkan bahwa munculnya titik terendah pada hidup seseorang bukan disebabkan karena hadirnya anak di rumah tangga. Pada beberapa partisipan yang berbeda, perbedaan jumlah dan usia anak tidak menimbulkan perbedaan yang signifikan pada kebahagiaan seseorang.
Menurut Philip Hodson, seorang psikoterapis dari West London Centre for Counseling, munculnya pola U pada kebahagiaan seseorang ini ditentukan oleh besarnya tanggung jawab yang dimilikinya. Ketika pada usia anak-anak dan tua, tanggung jawab seseorang menjadi berkurang dan itu lah yang menyebabkan mereka menjadi bahagia. Sedangkan pada usia sekitar 40-an, tanggung jawab besar yang dimiliki oleh seseorang baik karena rumah tangga maupun pekerjaan menyebabkan kehidupan mereka menjadi penuh tekanan.
Baca juga:
Perbedaan usia yang besar antara ibu dan anak mampu timbulkan stres
Terbiasa dengan kondisi stres ternyata dapat buat orang awet muda
Pilek karena perubahan musim ternyata dapat menimbulkan depresi
Minuman berenergi ternyata dapat meningkatkan tekanan darah
Cegah baby blues dengan menyusui!