UNESCO Tetapkan Hari Lahir A.A. Navis dan Malahayati sebagai Hari Perayaan Internasional
Keputusan ini diambil pada akhir Sidang Umum ke-42 UNESCO yang berlangsung di Paris, Prancis pada 22 November 2023.
Keputusan ini diambil pada akhir Sidang Umum ke-42 UNESCO yang berlangsung di Paris, Prancis pada 22 November 2023.
-
Apa yang menjadikan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia UNESCO? Tambang ini diakui sebagai salah satu contoh terbaik dari pertukaran teknologi antara Eropa dan lokal dalam bidang pertambangan batu bara pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
-
Apa yang menjadikan Taman Nasional Kerinci Seblat diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO? Taman Nasional ini memiliki potensi alam yang begitu besar hingga menjadikan tempat ini diakui sebagai warisan dunia UNESCO. Selain keanekaragaman hayati, Taman Nasional Kerinci Seblat juga dikelilingi oleh pegunungan, aliran sungai, air terjun, serta danau yang indah.
-
Bagaimana cara UNESCO memperingati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia setiap tahun? Setiap tahunnya, UNESCO menandai perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia dengan berbagi informasi tentang proyek dan kegiatan yang relevan dengan tema tahunan.
-
Kapan topi Al-Kalpak diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO? Al-Kalpak telah menjadi bagian dari warisan budaya Kyrgyzstan yang diakui secara internasional. Topi ini dijuluki sebagai "Masterpiece of Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity" oleh UNESCO pada tahun 2018, mengakui nilai budaya dan tradisionalnya yang penting bagi masyarakat Kyrgyzstan dan juga sebagai warisan manusia secara keseluruhan.
-
Mengapa UNESCO mengupayakan pelestarian kuliner khas dunia? Namun, tidak semua kuliner dapat bertahan di tengah arus globalisasi yang mengancam keberadaan tradisi.
-
Kapan Taman Nasional Kerinci Seblat ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO? Pada tahun 2004, UNESCO telah menetapkan Taman Nasional Kerinci Seblat dalam kategori sebagai situs warisan dunia.
UNESCO Tetapkan Hari Lahir A.A. Navis dan Malahayati sebagai Hari Perayaan Internasional
UNESCO, badan PBB yang menangani bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan, telah menetapkan tanggal lahir dua pahlawan Indonesia sebagai hari perayaan internasional.
Keputusan ini diambil pada akhir Sidang Umum ke-42 UNESCO yang berlangsung di Paris, Prancis pada 22 November 2023.
Dikutip dari situs resmi Kemendikbud (29/11/2023), dua pahlawan Indonesia yang mendapat penghargaan ini adalah A.A. Navis dan Laksamana Malahayati.
Sekilas tentang A.A. Navis
A.A. Navis dikenal sebagai sastrawan berpengaruh.
- Mengenal Sosok AA Navis, Penyair Asal Minang yang Tanggal Lahirnya Dijadikan Perayaan Internasional
- Kemenkum HAM Terbitkan SK Kepengurusan Baru HNSI, Bentuk Perhatian kepada Nelayan
- Diam-Diam, Pengusaha Sudah Serahkan Besaran Kenaikan UMP 2024 ke Kemnaker
- Kemenag Jateng Tolak Izin Acara Munas Pemuda Ahmadiyah, Ini Alasannya
A.A. Navis adalah sastrawan terkenal ayang lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 17 November 1924.
Ia juga dikenal sebagai jurnalis, akademisi, kritikus budaya, dan politisi.
Karyanya yang paling terkenal adalah cerita pendek berjudul "Robohnya Surau Kami" (1956) dan novel Saraswati.
Walaupun begitu, sebenarnya karya A.A. Navis cukup banyak dan beragam.
Ia telah menulis 22 buku dan 106 makalah.
Ia juga menyumbang cerita pendek dalam 5 antologi cerita Indonesia serta 8 antologi luar negeri.
Dedikasi A.A. Navis dalam mengangkat budaya Indonesia dalam cerita-cerita yang kemudian mendunia membuat sosoknya dianggap sebagai salah satu tokoh sastra Indonesia yang paling berpengaruh.
Sekilas tentang Malahayati
Malahayati adalah pejuang perempuan Aceh.
Keumalahayati atau Malahayati dikenal sebagai pejuang perempuan asal Aceh.
Usulan penetapan peringatan 475 tahun kelahirannya (1550-1615) mendapat dukungan dari Malaysia, Federasi Rusia, Thailand, dan Togo.
Malahayati termasuk pahlawan perempuan dan tokoh emansipasi perempuan paling awal. Ia adalah laksamana perempuan pertama di Asia Tenggara yang berasal dari Kesultanan Aceh.
Malahayati dikenal sebagai pejuang yang gigih melawan penjajah Belanda dan Portugis.
Ketika ayahnya, Laksamana Mahmud Syah wafat, Sultan Alauddin Riayat Syah dari Aceh menunjuk Malahayati yang sudah banyak makan asam garam di dunia bahari sebagai laksamana baru.
Alasan A.A. Navis dan Malahayati Dipilih UNESCO
Hari lahir A.A. Navis dan Malahayati dianggap pantas dirayakan di tingkat global, karena dua tokoh tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan UNESCO.
Penetapan peringatan atas tokoh terkenal di negara anggota UNESCO tak hanya ditentukan berdasarkan tahun kelahiran atau kematian si tokoh.
Tokoh tersebut hanya bisa diusulkan secara anumerta, minimal di dukung oleh dua negara, dan berdampak besar bagi negara ataupun dunia.
Ia harus memiliki cita-cita dan misi organisasi dalam bidang pendidikan, budaya, ilmu pengetahuan alam, ilmu sosial dan kemanusiaan, serta komunikasi.
Tak cukup sampai di situ, tokoh yang diusulkan juga dinilai dengan mempertimbangkan keterwakilan gender.
Punya Area Khusus di Markas UNESCO
Ada pojok karya seni Indonesia di UNESCO.
Penetapan hari lahir A.A Navis dan Malahayati sebagai hari raya internasional sekaligus mengukuhkan prestasi Indonesia di mata dunia pada tahun 2023.
Sebelumnya, Bahasa Indonesia diresmikan sebagai salah satu bahasa resmi atau official language dalam organisasi PBB. Keputusan itu ditetapkan dalam sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO yang berlangsung pada 20 November 2023, seperti dilansir dari Antara (21/11/2023).
Indonesia juga menjadi negara pertama yang memiliki area khusus untuk menampilkan karya seni budayanya di Markas Besar UNESCO.
Area tersebut dinamakan "Archipelago Street" atau "Jalan Nusantara" dan diresmikan pada 13 November 2023.
Pengunjung dapat melihat 11 karya seni yang merupakan sumbangan dari pemerintah Indonesia, antara lain replika tengkorak manusia purba, maket Candi Borobudur dan Candi Prambanan, dan relief Samudra Raksa.
Ada juga lukisan Kematian Kumbakarna, patung Garuda Wisnu Kencana, souvenir perak berbentuk arca di Borobudur, patung pemain Seruling, dan angklung robot.
Melihat berbagai pencapaian ini, tampaknya Indonesia makin menunjukkan eksistensi dan kontribusinya dalam dunia internasional, khususnya di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
Hal ini sejalan dengan visi UNESCO yang berupaya membangun perdamaian melalui kerjasama antarbangsa.