Cuma Kolonel ini Yang Berani Panggil Soeharto Monyet di Depan Anak Buahnya
Peristiwa ini terjadi dalam sebuah pertempuran. Marahkah Soeharto dipanggil monyet?
Kok berani-beraninya? Lalu apakah Soeharto marah dipanggil monyet di depan orang banyak?
Cuma Kolonel ini Yang Berani Panggil Soeharto Monyet di Depan Anak Buahnya
Soeharto adalah jenderal dan penguasa Orde Baru. Tapi ada yang pernah berani memanggilnya monyet di depan anak buahnya.
Peristiwa itu terjadi dalam sebuah pertempuran. Soeharto nyaris kehilangan nyawa. Ini kisahnya.
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Siapa yang berencana meracuni Soeharto? Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga," kata Soeharto.
-
Kenapa Soeharto selalu tersenyum? Presiden Indonesia Kedua Soeharto dikenal dengan sebutan ‘The Smiling General’ atau Sang Jenderal yang Tersenyum. Ini karena raut mukanya senantiasa tersenyum dan ramah.
-
Kapan Soeharto bertugas di Sulawesi Selatan? Soeharto dan keluarga BJ Habibie sudah saling kenal dan dekat sejak tahun 1950. Kala itu, Soeharto berdinas di Sulawesi Selatan dan kebetulan rumah BJ Habibie tepat di depan markasnya, Brigade Mataram.
-
Bagaimana cara Soeharto memilih wakil presiden di era Orde Baru? Menurut Soeharto, tim ini yang akan memberikan penilaian akhir dari nama-nama yang muncul untuk menjadi wakil presiden Soeharto."Saya tidak sendiri memilih wakil presiden," kata Soeharto.
-
Apa yang pernah dititipkan Soeharto kepada Sudjono Humardani? Ceritanya pada tahun 1967, Sudjono pernah diberi tugas oleh Soeharto untuk meminjam topeng Gadjah Mada yang disimpan di Pura Penopengan Belah Batu Bali.
Adalah Kolonel Gatot Soebroto yang memanggil Soeharto, monyet.
Saat Perang kemerdekaan, Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan Mayor Soeharto untuk bertahan di puncak sebuah bukit yang strategis.
"Hei Monyet, Ayo ke Atas Sini," Kata Pak Gatot Pada Soeharto
Lokasi itu berada di ketinggian. Letaknya strategis dan pasti akan dilewati tentara Belanda dari Ambarawa menuju Magelang.
Soeharto dan pasukannya diperintahkan untuk mempertahankan bukit tersebut malam ini.
"Siap," jawab Mayor Soeharto.
Monyet Adalah Panggilan 'Sayang' dari Gatot Soebroto
Anak buahnya sudah tahu, jika Pak Gatot memanggil dengan kata: Monyet! Itu artinya hatinya tengah senang.
Kedengarannya memang aneh, tapi hal itu sudah jadi kebiasaan Pak Gatot. Anak-anak buahnya pun sudah maklum.
Jika memanggil nama, itu malah tandanya Pak Gatot sedang kesal atau moodnya tidak bagus.
Singkat cerita, ternyata bukit yang ditunjuk oleh Gatot Soebroto itu dibombardir oleh Belanda semalam suntuk.
Gatot pun cemas luar biasa memikirkan nasib Soeharto yang dia perintahkan bertahan di bukit itu.
Gatot sampai menangis mengira Soeharto tewas dalam pengeboman itu.
Melihat dahsyatnya bombardir, Gatot yakin tikus pun tidak akan selamat dari gempuran Belanda tersebut.
- Sosok Kolonel Barlian, Mantan Panglima Kodam yang Ambil Alih Pemerintahan Sumatera Selatan saat PRRI
- Kisah Titiek Soeharto, Pernah Minta Maaf Atas Nama Soeharto
- Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
- Ada di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?
Saat Fajar, Gatot Langsung Menuju Bukit Tersebut
Dia memerintahkan mencari jenazah para prajurit dan Soeharto yang dikiranya sudah tewas.
Namun walau sudah mencari dengan seksama, anehnya mereka tidak menemukan apa-apa.
Gatot semakin terkejut saat tiba-tiba Mayor Soeharto dan pasukannya menghampirinya dari arah lain.
Gatot Soebroto langsung memeluk Soeharto. "Ternyata kamu masih hidup," kata perwira brewokan itu sambil meneteskan air mata.
Gatot pun bertanya bagaimana bisa Soeharto selamat dalam bombardemen Belanda itu?
Soeharto Ternyata Berinisatif Turun Bukit & Melanggar Perintah Kolonel Gatot
Dia memperkirakan bukit ini akan jadi sasaran pengeboman Belanda. Karena itu dia memilih meninggalkan bukit. Dugaannya ternyata tepat dan mereka selamat.
"Hei monyet, berani engkau melawan perintah," canda Pak Gatot. Tentu saja dia senang anak buahnya semua selamat.