Perjalanan Budaya Menggunakan Dasi
Mengungkap asal-usul dasi, simbol mode tak terpisahkan, dari Fred Flintstone hingga terakota Tiongkok dan Roma.
Mengungkap asal-usul dasi, simbol mode tak terpisahkan, dari Fred Flintstone hingga terakota Tiongkok dan Roma.
Perjalanan Budaya Menggunakan Dasi
1. Tentara Terakota yang Menggunakan Kain di Leher (210 SM)
Pada tahun 210 SM, ketika kaisar wafat, makamnya menjadi tempat peristirahatan abadi bersama ribuan prajurit terakota. Dasi terpampang di leher para prajurit tersebut.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Kenapa Asisi Suharianto membuat konten tentang sisi lain sejarah Nusantara? "Raja itu juga manusia, ada masa mereka berada di titik-titik terendah, rindu kekasih, dan lain sebagainya," kata Asisi.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Apa yang ditemukan di dalam kotak misterius di museum? Kejutan besar bagi semua orang, kotak tersebut ternyata berisi 54 kerangka Neanderthal yang mewakili setidaknya tiga individu berbeda. Ini adalah koleksi kerangka Neanderthal yang paling signifikan di Catalonia dan salah satu yang terpenting di Semenanjung Iberia.
-
Di mana Sensen menyimpan koleksi tasnya? Di lantai dua, ada lemari kaca yang ukurannya cukup besar. Di sana lah kelak Sensen menyimpan koleksi tasnya.
Dalam relief monumentalnya, ribuan tentara diabadikan dengan berbagai gaya dasi.
2. Ribuan Tentara Troya yang Mengenakan Dasi dalam Relief (113 M)
Aksesori bernama Ruff ini berbentuk kerah kaku dari kain putih yang bertumpuk-tumpuk dan melingkari leher.
3. Aksesori Leher di Zaman William Shakespeare (1564-1616)
Cravat ditemukan dalam pangkuan tentara bayaran Krosia, yang membantu Prancis selama Perang Tiga Puluh Tahun.
4. Cravat di Pangkuan Tentara Bayaran Krosia (Abad ke-17)
Aksesori ini terbentuk dari sehelai kain panjang yang diatur di leher dengan ujung berenda yang terselip dengan anggun melalui lubang kancing.
5. Kain Tentara Prancis di Pertempuran Steinkirke (1692)
Popularitasnya meledak di Inggris berkat Jem Belcher, seorang petinju muda dari kelas pekerja yang menjadi pionir dalam bentuk awal tinju.
- Mengenal Malam Bakupas, Simbol Kebersamaan Masyarakat Minahasa yang Masih Terawat
- Mengenal Betandak Dangkong, Kesenian Tradisional Simbol Persatuan Masyarakat Kepulauan Riau
- Mengenal Baronde, Tradisi Gotong Royong Masyarakat Tanah Datar saat Panen Padi
- Punya Arti Filosofi, Ini Tujuan Program Berbagi Ketupat kepada Masyarakat
6. Bandana Pertama Kali Diimpor dari India (1700)
Cravat yang sebelumnya dominan mulai digantikan oleh stock, sebuah kain lipat nan kaku yang melingkupi leher dan diikat atau dikancingkan di bagian belakang.
7. Kain Lipat Kaku dari Pita Hitam Sutra (Abad ke-18)
George Bryan "Beau" Brummell dari Inggris menjadi ikon gaya modern dengan pandangan sederhana, fungsional, dan bijaksana mengenai pakaian pria.
8. Gaya Modern Brummell (Abad ke-19)
Muncul buku tentang cara memasang dasi dan membawa istilah "tie" (dasi) untuk pertama kalinya. Buku tersebut, berjudul "Neckclothitania," dikarang oleh seorang editor Inggris bernama John Joseph Stockdale.
9. Pertama Kali Muncul Istilah “Tie” (1818)
Cravat ini mendapatkan julukan tersebut karena cara penggunaannya yang melibatkan simpulan yang sederhana dan efisien, sering kali disebut sebagai dasi bersilang.
10. Adopsi Gaya Four-in-hand (1860)
Inovasi ini menjadi sorotan utama di Jerman dan Amerika Serikat, mengubah cara pria memilih dan mengenakan dasi.
11. Dasi Siap Pakai (1864)
Ascot diambil dari perlombaan kuda terkenal, Royal Ascot, di Inggris. Aksesori ini umumnya terbuat dari bahan sutra dengan warna-warna cerah.
12. Aksesori Leher Untuk Perlombaan Kuda (1870)
Dasi kupu-kupu, aksesori leher yang ikonik, memasuki panggung mode berkat Pierre Lorillard V, seorang pengusaha tembakau Amerika pada akhir abad ke-19.
13. Dasi Kupu-kupu Bergaya Tuksedo (Abad ke-19)
Langsdorf berhasil menciptakan dasi yang dapat mengembang dan merapat kembali tanpa kehilangan bentuknya.
14. Terobosan Jesse Langsdorf (1924)
Ralph Lauren, mengguncang dunia mode pria dengan meluncurkan dasi berlebar 10 cm yang menjadi ikon gaya pada era tersebut.
15. Dasi dengan Lebar 10 CM (1970)
Dengan memadukan dasi dalam penampilannya, Lavigne membuktikan bahwa aksesori ini tidak hanya terbatas pada acara formal atau mode pria.
16. Dasi Kasual yang Dipopulerkan Avril Lavigne (2002)
Apa fungsi dari dasi?
Dasi adalah seutas kain panjang yang umumnya dipakai di sekitar leher sebagai aksesori pada pakaian, terutama untuk pria.
Dasi sering digunakan sebagai bagian dari pakaian formal, seperti setelan jas atau kemeja berkerah, dan dapat memberikan sentuhan akhir yang elegan pada penampilan.
Kenapa dasi diciptakan?
Awal penggunaan dasi diketahui terjadi pada masa kekaisaran Romawi. Ketika itu dasi digunakan oleh para juru bicara kekaisaran, bentuknya sangat sederhana, hanya berupa kain yang dililitkan ke leher.
Para prajurit Romawi pun menggunakan penutup leher tersebut untuk melindungi diri ketika berperang.
Apa hukum memakai dasi dalam Islam?
Berdasarkan penjelasan di atas, Mufti Siraj Desai memandang bahwa dasi bukanlah simbol salib dan bukanlah simbol agama.
Sebab itulah seorang Muslim boleh menggunakannya dalam kondisi tertentu. Namun, karena dasi (saat ini) tidak memiliki fungsi kecuali hanya sebagai model, maka makruh memakainya.