Saat Presiden RI Marah & Turun Langsung Razia Rokok Para Pengawal di Istana Negara
Sampai sapu dibanting karena kesal lihat kelakuan pengawal Istana.
Tiba-tiba seluruh pasukan pengawal presiden dikumpulkan dan disuruh mengeluarkan rokok masing-masing. Ada apa ini?
Saat Presiden RI Marah & Turun Langsung Razia Rokok Para Pengawal di Istana Negara
Presiden Sukarno sangat memperhatikan kebersihan di Istana,
Bung Karno bahkan tak segan turun tangan menyapu taman atau jalan di dalam Istana untuk memberi contoh anak buahnya.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Bagaimana Soekarno mempelajari bahasa Sunda? Inggit didapuk jadi penerjemah Bahasa Sunda masyarakat, dan membantu Soekarno saat kesulitan mengucap Bahasa Sunda.
-
Di mana Soekarno belajar untuk memimpin? Soekarno, yang tinggal di Surabaya pada era 1920-an, belajar untuk menundukkan hati rakyat dan menjadi inspirasi bagi mereka dalam melawan penjajah serta mencapai kemerdekaan Indonesia.
-
Bagaimana cara Soekarno meresmikan Hotel Indonesia? Sukarno menggunting pita sebagai tanda peresmian hotel ini, setelah merencanakan pembangunannya selama 2 tahun.
-
Apa pekerjaan pertama Soekarno di Surabaya? Kota Surabaya menjadi tempat pertama kali belajar agama, menikah, dan bekerja. Kisah Presiden Soekarno Menyatakan Cinta pada Siti Oetari di Jembatan Peneleh Surabaya, Sederhana tapi Romantis Kisah cinta Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno dengan istri pertamanya, Siti Oetari, tak terlalu mendapat sorotan. Masih ada banyak fakta yang belum terungkap ke publik terkait hubungan asmara tersebut. Kasih Sayang Soekarno Kota Surabaya jadi saksi di mana Soekarno pertama kali bekerja untuk menghasilkan uang. Pekerjaan pertamanya yakni sebagai petugas kereta api di Stasiun Semut.
Suatu hari saat sedang berjalan-jalan, Presiden Sukarno menemukan puntung rokok di dekat pos pengawal Detasemen Kawal Pribadi (DKP).
Bung Karno pun mengumpulkan para penjaga yang sedang bertugas.
Siapa di Antara Kamu yang Suka Merokok? Tanya Presiden
Bung Karno pun memerintahkan anggota DKP yang merokok untuk mengeluarkan bungkus rokok mereka.
Ditelitinya rokok milik para pengawal tersebut satu per satu. Namun rupanya tak ada yang cocok dengan puntung yang dibuang sembarangan di lingkungan Istana Negara.
Bung Karno membuang puntung itu di asbak. Dia berpesan jangan sampai ada lagi puntung rokok dibuang sembarangan.
Presiden Sukarno Juga Pernah Marah Besar Soal Sapu Pada Pengawalnya
Ceritanya Bung Karno melihat rumput berserakan di halaman istana.
Dia memerintahkan seorang polisi pengawal untuk menyapu daun-daun tersebut.
Sapu itu Dibanting Presiden Sampai Gagangnya Patah
AKBP Mangil bercerita saat polisi itu sedang menyapu, datang tukang kebun istana.
Polisi tersebut pun menyerahkan sapu pada tukang kebun itu. Rupanya Bung Karno melihat peristiwa itu.
Bung Karno meminta sapu itu dan berkata kepada polisi pengawal.
"Baik kalau kamu tidak mau membuat tempatmu sendiri bersih, Bapak sendiri yang akan membersihkannya,"
Setelah menyapu, Bung Karno membanting sapu tersebut.
"
Melihat kemarahan Presiden Sukarno, polisi pengawal itu segera meminta maaf.
Tukang kebun Istana pun sampai gemetaran melihat adegan presiden menyapu halaman istana.
Soal Rumput Pun Detil Diperhatikan
Menurut Komandan DKP, Mangil Martowidjojo dalam biografinya Kesaksian Tentang Bung Karno 1945-1967, soal rumput di istana pun jadi perhatian Bung Karno.
Pernah Bung Karno melihat ada rumput yang tergilas jip pengawal. Dia langsung memerintahkan agar jarak jalan diukur.
Presiden meminta dipasangi pot bunga sebagai batas antara jalan agar rumput tak digilas lagi.