10 Fakta Ajaran Hakekok yang Viral di Pandeglang, Pengikut Bugil Bersama
Kepercayaan tersebut dianggap menyimpang lantaran para pengikutnya melakukan ibadah dengan cara bertelanjang bulat seperti yang terlihat di kawasan kebun sawit, milik PT Globallindo Agro Lestari (GAL), Cigeulis pada Kamis (11/3/2021) lalu.
Beberapa hari belakangan masyarakat dibuat heboh dengan munculnya aliran baru bernama Hakekok di Pandeglang Banten.
Kepercayaan tersebut dianggap menyimpang lantaran para pengikutnya melakukan ibadah dengan cara bertelanjang bulat seperti yang terlihat di kawasan kebun sawit, milik PT Globallindo Agro Lestari (GAL), Cigeulis pada Kamis (11/3/2021) lalu.
-
Bagaimana para jawara Banten mendapatkan kekuatannya? Kekuatan magis yang dimiliki para jawara ini bersumber dari para kiai melalui bimbingan khusus. Ilmu-ilmu yang dimanfaatkan untuk memukul mundur penjajah di antaranya brajamusti, kanuragan, dan ilmu kebal.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kenapa Banten disebut tanah jawara? Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten. Para kiai ini memiliki dua kategori murid, yang pertama adalah para santri yang terus masif menyebarkan agama Islam untuk mengusir penjajah. Lalu murid kedua adalah para jawara yang fokus menangani perlawanan secara fisik dan spiritual.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
Kegiatan terselubung itu kemudian terekam dan diketahui warga hingga akhirnya menjadi ramai di kalangan masyarakat Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Pihak kepolisian pun berhasil mengamankan 16 para pengikut yang terdiri dari 5 orang wanita, 8 orang anggota pria, dan 3 lainnya adalah anak-anak. Menurut polisi, tujuan ritual tersebut untuk menyucikan diri dari dosa yang telah diperbuat.
Lantas apa sebenarnya aliran kepercayaan yang memiliki nama lengkap Hakekok Balatasutak tersebut? Berikut 10 faktanya yang telah dirangkum merdeka.com.
Kepercayaan yang Diturunkan oleh Keluarga
©2021 Kanal Youtube TR Banten/editorial Merdeka.com
Sebagaimana melansir dari Liputan6, Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi Jumat lalu mengatakan jika aliran tersebut merupakan turunan yang dibawa oleh pihak keluarga dari pengikut Hakekok.
Aliran Hakekok Balatasutak sebelumnya sudah ada sejak 2004 dan dibawa oleh S (45), saat ini S sudah meninggal dunia. Kemudian diteruskan kembali oleh anggota keluarga lainnya yakni A (52) hingga saat ini.
Aliran tersebut kini memiliki pengikut yang berasal dari sejumlah daerah seperti Jawa Barat, Jakarta, dan Banten. A merupakan warga asli Bogor, Jawa Barat.
Para Pengikut Diiming-Imingi Harta hingga Kesuksesan
Hamam mengungkapkan jika para pengikut ajaran tersebut telah diiming-imingi harta serta kesuksesan dunia dan akhirat oleh pemimpinnya yakni A.
Menurutnya, untuk mendapatkan hal tersebut para pengikut wajib menjalankan perintah termasuk ritual mandi dengan bertelanjang seperti yang beberapa hari lalu terungkap.
"Pimpinan mempengaruhi mereka apakah mereka ingin selamat dunia akhirat dan ingin mendapatkan kehidupan lebih layak, maka harus mengikuti keyakinan tersebut," terang Hamam, di kantor polisi.
Melakukan Perjanjian dengan Imam Mahdi
Polisi menggelar konferensi pers terkait aliran sesat Hakekok Balatasutak
Liputan6.com/Yandhi Deslatama
Untuk membantu menyukseskan anggotanya baik di dunia maupun di akhirat, A dan Almarhum S disebut telah melakukan perjanjian dengan Imam Mahdi. Perjanjian tersebut yang kemudian dipercaya para pengikut hingga melakukan ritual yang tak lazim tersebut.
Semasa hidupnya, pemimpin terdahulu S juga dikenal sebagai guru spiritual yang tinggal di wilayah Bogor Jawa Barat.
Para pengikut serta pimpinannya juga dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan enggan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
Padepokan Pernah Dibakar Massa di Tahun 2009
Mahli Yudin, selaku pemuka Agama di Kecamatan Cigeulis mengungkapkan ajaran tersebut pada 2009 lalu juga sempat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dengan aktivitas ritualnya di padepokan (majelis zikir) di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Keresahan tersebut bahkan menyulut aksi masyarakat untuk membakar padepokan Hakekok tersebut.
"Aliran Hakekok ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009, waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokan tempat aliran itu," papar Mahli.
Aktivitas Mandi Bugil Baru Sekali Dilakukan
Mahli menambahkan jika ritual mandi bugil antara pengikut laki-laki dan perempuan tersebut baru satu kali dilakukan. Ritual tersebut merupakan simbolisasi guna menyucikan diri dari segala dosa serta menjadikan para pengikutnya menjadi lebih baik.
Dalam penangkapan tersebut juga ditemukan beberapa barang bukti, seperti alat kontrasepsi, kitab, serta beberapa pusaka dan jimat yang diduga untuk melengkapi aktivitas ritual mandi telanjang itu.
"Jadi aliran tersebut mengadopsi dari ajaran Hakekok yang dibawa oleh almarhum Abah Edi, dan diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya Leuweng Kolot. Kemudian aktivitas ritualnya dilakukan di tengah perkebunan kelapa sawit di Desa Karangbolong," kata Mahli, seperti mengutip dari situs resmi Kementerian Agama Republik Indonesia.
Para Pengikut Akan Dibina
Untuk menghindari terulangnya kejadian serupa, Mahli bersama pihaknya pun telah siap untuk melakukan pembinaan kepada para pengikut ajaran yang terbukti sesat oleh MUI tersebut.
Pihaknya pun akan menggandeng tokoh agama setempat untuk mempermudah proses pembinaan.
"Kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi, ke depan juga kami (penyuluh agama) akan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya terhadap penganut aliran ini,” tambahnya.
Hakekok Dinyatakan Sesat oleh MUI
Sementara itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa aliran Hakekok Balatasutak masuk ke dalam golongan airan yang sesat. Hal tersebut merujuk terhadap tidak adanya tuntunan serupa di dalam Agama Islam.
Ia berharap agar seluruh pihak termasuk para pemuka agama setempat bisa bersama sama mengajak para pengikutnya agar kembali ke jalan yang benar, sehingga tidak terulang kejadian serupa.
"Jadi cara seperti itu tidak ada tuntunannya dalam agama Islam, artinya aliran sesat berarti," ujar Wakil Ketua MUI Anwar Abbas, saat dikonfirmasi wartawan.
Melibatkan Pemkab Pandeglang
Sementara itu ramainya pemberitaan seputar aliran Hakekok Balatasutak akhirnya mendapatkan respon dari pihak Pemkab Pandeglang Banten.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita beberapa waktu lalu menyebutkan jika pihaknya akan membantu proses pemulihan para pengikut ajaran yang disebut berasal dari wilayah Bogor tersebut.
“Akan kita perbaiki mereka bekerja sama dengan MUI, kembali ke jalan Allah. Akan kita bina. Awal muasalnya seperti apa, sampai mereka melakukan seperti ini yang kita anggap sesat,” terang Irna.
Irna pun mengimbau kepada masyarakat agar sebisa mungkin merangkul dan tidak mengucilkan para pengikut ajaran tersebut. Ke depan pihaknya akan memberikan pengajian dan wawasan kebangsaan secara rutin.
"Mereka masih mau kembali ke jalan Allah, kenapa ditolak. Kita juga harus kasih ruang ke mereka dengan pelan-pelan, dengan pengajian, wawasan kebangsaan,” tambah Irna.
Pemimpin Mengakui Kesalahannya
Pemimpin ajaran Hakekok saat ini diketahui telah mengakui perbuatannya dan menganggap ajarannya menyimpang. Penyataan tersebut diungkap A saat ditemui oleh anggota Majelis Ulama Indonesia di Pandeglang.
Menurut A, ia siap dibina untuk kembali ke ajaran Agama Islam dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
“Pimpinan Hakekok sendiri saat ini telah mengakui perbuatannya dan siap untuk dibina kembali ke Agama Islam,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang Hamdi Ma'ani.
Aliran Hakekok Timbul Tenggelam
Berdasarkan rekam jejak yang diterima, aliran tersebut sebenarnya sudah ada sejak dahulu dan berasal dari Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Di tahun ini A mencoba menghidupkannya kembali dengan mengajak ke-16 pengikutnya mandi bersama di rawa tanpa sehelai busana.
A mengakui jika ia belajar ajaran Hakekok dari ayahnya yang sebelumnya dipelajari sang orang tua dari seseorang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.