8 Fakta Perundungan Siswa SMP di Bandung, Korban Ditendang hingga Pingsan
Dilihat di akun Twitter @salmandoang, Sabtu (19/11), korban mulanya dipaksa mengenakan helm. Kemudian dalam posisi duduk, terlihat seorang pelaku yang mengenakan sepatu menendang kepala korban berkali-kali hingga tersungkur.
Aksi perundungan seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Plus Baiturrahman, Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial. Dalam tayangan yang beredar, korban dianiaya di dalam ruang kelas oleh beberapa temannya.
Dilihat di akun Twitter @salmandoang, Sabtu (19/11), korban mulanya dipaksa mengenakan helm. Kemudian dalam posisi duduk, terlihat seorang pelaku yang mengenakan sepatu menendang kepala korban berkali-kali hingga tersungkur.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Tampak pelaku penendang melakukan aksinya sambil tertawa, yang juga diikuti teman-temannya. Kepala korban juga dipukul oleh dua pelaku di sana.
Kejadian ini menjadi perhatian warganet Twitter, di mana para pelaku langsung mendapat kecaman. Beriku 8 faktanya.
Korban Ditendang Sampai Pingsan
©2022 Twitter @salmandoang/ Merdeka.com
Berdasarkan informasi dari akun pengunggah, korban yang ditendang di bagian kepala itu lantas tersungkur hingga pingsan. Beruntung korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Disampaikan akun @salmandoang, kejadian yang menimpa keluarga kawannya itu diketahui berlangsung pada saat jam sekolah.
“Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan,” tulis @salmandoang di unggahan.
Kejadian Bukan Hanya Sekali
Di akun tersebut, @salmandoang terlihat mengunggah percakapan dengan keluarga dari korban.
Menurut percakapan itu, kejadian yang menimpa korban sudah terjadi berulang kali. Bahkan saat mengadu ke sekolah, mereka terkesan menutup-nutupi kejadian dan tidak bereaksi apa-apa.
“Yang makin sakit itu, sekolahnya nggak bereaksi apa-apa setelah keluarga mengadu ke sana, bahkan terkesan menutup-nutupi. Untung ini divideoin, tapi kata temen-temennya, ini udah sering kejadian, tapi baru divideoin,” sebut anggota keluarga di unggahan akun @salmandoang.
Pelaku Diamankan
Dalam unggahannya, akun @salmandoang juga terlihat menandai akun Twitter Polrestabes Bandung.
Menanggapi viralnya video perundungan tersebut, pihak kepolisian langsung mengusut peristiwa dengan mendatangi sekolah, tempat perundungan berlangsung.
Dari situ, identitas pelaku yang masih di bawah umur itu telah diketahui dan sudah dibawa ke kantor polisi Polsek Ujungberung. Setidaknya terdapat lima saksi yang diperiksa polisi terkait perundungan.
"Yang bersangkutan dibawa ke rs, untuk pemeriksaan secara medis, dan kita sudah minta hasil visumnya," ujar Kepala Polsek Ujungberung, Komisaris Polisi Karyaman, Sabtu (19/11) dikutip dari ANTARA.
Ada Kemungkinan Mediasi
Walau begitu, tidak menutup kemungkinan terdapat upaya mediasi dalam kasus itu.
Dia juga memastikan bahwa korban sudah mulai membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
“Karena tidak menutup kemungkinan ada upaya lain, yang penting kita sudah melaksanakan kegiatan proses penyelidikan maupun penyidikan nantinya," tutur Karyaman.
Adapun peristiwa sendiri terjadi pada hari Kamis (17/11), pada pukul 09.15 WIB.
Kepsek Buka Suara
Ramainya kasus perundungan ini membuat Kepala Sekolah SMP Baiturrahman, Saifullah A Muthalib buka suara.
Ia mengakui peristiwa perundungan itu terjadi di sekolahnya, dan menyesalkan atas kejadian itu. Selanjutnya, pihak sekolah akan melakukan sejumlah tindakan, seperti mengevaluasi dan memantau secara ketat terkait pengawasan di lingkungan sekolah.
Selanjutnya pelaku akan diberikan sanksi sebagai efek jera, mulai dari teguran, nasihat dan memisahkannya dengam siswa lain saat menjalani kegiatan belajar di kelas.
"Kami ada pemberian efek jera kepada pelaku itu melalui teguran, nasihat, dan mungkin pelaku tidak bakal melakukan pembelajaran bersama siswa lainnya (dipisahkan)," kata dia.
Korban dan Pelaku Didampingi
Korban dan pelaku direncanakan akan didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Jawa Barat.
Hal ini karena keduanya masih di bawah umur, dan masa sekolah yang tengah dijalani akan segera habis beberapa bulan mendatang.
"Kami tetap melakukan pendampingan dan konseling baik itu untuk anak korban maupun untuk pelaku dan kita juga ikut memantau karena mereka juga hanya beberapa bulan lagi harus menyelesaikan sekolahnya," ujar Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati
Disebut Uum, kedua belah pihak sudah dilakukan pertemuan dan mediasi di ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Bandung.
"Ya, mudah-mudahan bisa dimediasi ya, demi keberlanjutan masa depan anak-anak," kata dia.
Korban sendiri terpantau tidak mengalami luka secara fisik, namun begitu pihaknya masih menunggu keterangan medis.
Siap Menyosialisasikan Anti Perundungan ke Sekolah di Bandung
Kasus perundungan perlu diputus mata rantainya agar tidak kembali terulang.
Disampaikan Uum, pihaknya akan kembali menyosialisasikan ke sekolah-sekolah di wilayahnya melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
"Rencananya ke depan kami juga akan kembali menyosialisasikan terkait perundungan agar tidak terjadi lagi sebagai bentuk pencegahan kekerasan dalam bentuk lainnya," terangnya.
Warganet Kecam Kejadian Tersebut
Dalam unggahan, terpantau warganet Twitter mengecam tindakan pelaku yang melakukan perundungan.
“Sorry to say, tapi dari pengalaman gua ya anak yg suka ngebully tuh kenapa pas udah tamat sekolah selalu jadi sampah ya? Blm nemu gua yg jadi sukses wkwkw,” kata salah seorang warganet.
“Kalo kejadiannya menimpa anak gw, orang tua pelaku yg gw hajar kepalanya!” beber netizen.
“Enaknya anaknya di kumpulin di depan ortunya bang . Terus bilang sama ortunya ,ini anak bapak semuanya . Saya yang hajar atau bapak yang hajar didepan saya,” kata warganet lain.
“Waktu itu ada temen di tempeleng guru sampe telinganya berdarah, ortu siswa dateng kesekolah dan mau bawa ke ranah hukum, di tolak sama sekolah alesannya nanti "mencoreng nama baik sekolah" wkwk dan ya damai dan guru itu tetep berkeliaran disekolah,” tulis warganet Twitter.
“Ujung-ujungnya Damey, Kekeluargaan, Gak di Tahan Karena Masih di Bawah Umur. Terus Melakukan Hal Yang Sama Lagi, Kemudian Ujung-ujungnya Damey, Kekeluargaan, Gak di Tahan Karena Masih di Bawah Umur. Kemudian MUncul Statement Hanya Becanda, Khilaf dan Sudah Saling Memaafkan,” beber netizen.
Bullying di SMP Plus Baiturrahman, Bandung. Kejadian siang ini pada jam sekolah. Korban adalah keluarga kawan saya, dilarikan ke RS setelah pingsan. @disdik_bandung @RESTABES_BDG
— Cafe Guy (@salmandoang) November 18, 2022
path hah twitter friendster haruto ahok tele pic.twitter.com/jrTbcuH9pz