900 Sekolah di Lebak Tak Layak Pakai, Orang Tua Tak Izinkan Anaknya Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, kebanyakan titik kerusakan berada di bagian atap, dinding, serta struktur kayu yang rapuh. Selain itu, tanah di sekitar bangunan sekolah juga retak nyaris longsor.
Tercatat 993 unit bangunan SD hingga SMP di Kabupaten Lebak, Banten, memiliki kondisi yang tak layak. Kondisi sekolah itu membuat pihak sekolah tak bisa digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, kebanyakan titik kerusakan berada di bagian atap, dinding, serta struktur kayu yang rapuh. Selain itu, tanah di sekitar bangunan sekolah juga retak nyaris longsor.
-
Bagaimana para jawara Banten mendapatkan kekuatannya? Kekuatan magis yang dimiliki para jawara ini bersumber dari para kiai melalui bimbingan khusus. Ilmu-ilmu yang dimanfaatkan untuk memukul mundur penjajah di antaranya brajamusti, kanuragan, dan ilmu kebal.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kenapa Banten disebut tanah jawara? Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten. Para kiai ini memiliki dua kategori murid, yang pertama adalah para santri yang terus masif menyebarkan agama Islam untuk mengusir penjajah. Lalu murid kedua adalah para jawara yang fokus menangani perlawanan secara fisik dan spiritual.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
"Gedung yang rusak berat itu terdiri atas SD sebanyak 775 unit dan SMP 218 unit," kata Wawan di Lebak, Rabu (24/11) dilansir dari Antara.
Tak Ada Perbaikan karena Minim Anggaran
Bangunan sekolah rusak di Banten ©2014 Merdeka.com
Kondisi sekolah yang mengalami kerusakan disebabkan karena tidak ada renovasi atau perbaikan bangunan dalam kurun waktu cukup lama. Kondisi ini diperparah dengan terbatasnya anggaran pemerintah daerah.
Pihaknya juga menerima laporan pada Selasa (23/11) lalu, ada dua gedung sekolah yang roboh dan melukai lima siswa. Beruntung kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Karena kejadian itu, Wawan menyarankan agar pengelola sekolah tidak memfungsikan kembali ruang/bangunan yang rusak untuk KBM. Seperti di SMPN 1 Cipanas yang saat ini sudah dalam keadaan lapuk dan rawan roboh, ditambah kondisi cuaca yang rawan hujan dan badai.
"Kami menyayangkan ruangan laboratorium SMPN 1 Cibeber yang roboh dan melukai lima siswa digunakan ruangan kesenian, padahal sebelumnya sudah diperingatkan agar tidak dipakai KBM, karena bangunan atap sudah rapuh," katanya menjelaskan.
Pembangunan Membutuhkan Biaya Besar
Wawan menambahkan, terkait anggaran pembangunan ditaksir cukup besar jika hanya dibebankan dari alokasi anggaran pemerintah daerah.
Untuk itu, biaya pembangunan di SMP yang rusak akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sedangkan bangunan SD yang jumlahnya banyak, akan dilakukan secara bertahap memanfaatkan APBD setempat.
"Kami tentu memerlukan waktu cukup lama jika kondisi bangunan sekolah itu dalam kondisi baik," katanya menjelaskan.
Orang Tua Larang Anaknya Sekolah
Dampak banyaknya gedung sekolah yang tak layak itu membuat para orang tua khawatir dan was-was. Bahkan mereka melarang anaknya untuk ke sekolah, terlebih saat kondisi cuaca buruk.
"Kami minta anak agar tidak pergi ke sekolah, karena khawatir bangunan roboh," kata Samsudin, warga Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak.
Seperti dikabarkan sebelumnya, atap ruangan SMPN 1 Cibeber di Kabupaten Lebak, Selasa (23/11) lalu, dikabarkan roboh setelah dihantam hujan lebat disertai angin kencang.
Kejadian itu mengakibatkan lima siswa luka-luka dan dilarikan ke puskesmas setempat. Kebanyakan siswa tersebut mengalami luka di bagian kepala dan tangan akibat tertimpa material bangunan.
"Semua siswa yang luka-luka dilarikan ke Puskesmas setempat dan tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit," kata Camat Cibeber, Ade Kurnia (23/11).