Angkat Budaya Sunda, Berikut 6 Fakta Film Pamali yang Tengah Tayang di Bioskop
Pamali menjadi film yang menarik untuk disimak lantaran mengangkat kebudayaan Jawa Barat. Dalam Bahasa Sunda, pamali artinya pantangan yang tidak boleh dilanggar. Sesuai dengan artinya, film ini memiliki tagline “Melanggar Adat, Mengundang Petaka”.
Pamali menjadi film yang menarik untuk disimak lantaran mengangkat kebudayaan Jawa Barat. Dalam Bahasa Sunda, pamali artinya pantangan yang tidak boleh dilanggar. Sesuai dengan artinya, film ini memiliki tagline “Melanggar Adat, Mengundang Petaka”.
Film Pamali dibintangi oleh dua tokoh utama yakni Jaka Sunarya (Marthino Lio), Rika (Putri Ayudya) yang berperan sebagai suami istri. Keduanya kemudian mendapat teror usai pulang kampung ke sebuah desa di Jawa Barat. Usut punya usut, teror itu datang lantaran keduanya dianggap melanggar pantangan adat yang berlaku.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Film ini kemudian mendapatkan respons positif lantaran mengangkat kebudayaan dan pariwisata dari Jawa Barat. Berikut 6 fakta film Pamali yang mengangkat budaya Sunda.
Diadaptasi dari Video Game
©2022 instagram @pamalimovie/Merdeka.com
Mengutip Kapanlagi, film Pamali diproduksi oleh Lyto Pictures yang pernah sukses dengan film DreadOutnya di tahun 2019.
Sebelumnya, film ini diadaptasi dari sebuah video game keluaran StoryTale Studio, berjudul Pamali: Indonesian Folklore Horror. Game ini sempat populer di tahun 2018 lalu dan merupakan karya anak bangsa.
Film Pamali sudah mulai tayang di hampir seluruh bioskop di Indonesia, sejak tanggal 6 Oktober 2022 lalu.
Mengangkat Unsur Kelokalan Sunda
Diungkapkan Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Chandrawulan, film Pamali begitu kental mengangkat adat dan tradisi masyarakat Sunda di Jawa Barat.
Bagi masyarakat Sunda, aturan Pamali biasanya tidak tertulis dan tidak boleh dilanggar. Jika dilanggar maka akan ada petaka atau kesialan yang terjadi.
Dalam film ini, fokus Pamali yang diangkat adalah terkait dengan perempuan hamil yang tidak mematuhi peraturan tersebut.
"Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih mengenal (budaya) dan keindahan alam Jawa Barat," kata Chandrawulan, mengutip laman Pemprov Jabar.
Promosi Dilakukan melalui Komunitas
Untuk promosinya, film Pamali dilakukan melalui komunitas-komunitas agar peredarannya bisa cepat sampai ke masyarakat dan para pecinta film.
Ditambahkan Chandrawulan, Kabupaten Garut merupakan latar tempat dari film tersebut, sehingga wilayah tersebut bisa ikut terangkat melalui film Pamali.
"Salah satunya lewat komunitas-komunitas yang ada agar cepat tersosialisasikan ke berbagai kalangan. Lewat film ini, giliran Kabupaten Garut yang kita promosikan karena setting ceritanya di Garut, dalam kesempatan lain tentu daerah lain juga," katanya.
Ingatkan Masyarakat untuk Menghargai Adat Istiadat
Dahulu pamali digunakan masyarakat sebagai benteng untuk menyelamatkan alam, nilai- nilai, atau tatatan sosial. Namun pada masyarakat modern saat ini pamali kerap diabaikan.
Hal ini juga diungkapkan oleh sutradara film Pamali, Bobby Prasetyo bahwa aturan tidak tertulis di masyarakat seperti Pamali ini perlu untuk diangkat ke sebuah media (film) agar tetap diingat oleh masyarakat dan tidak pudar oleh gerusan zaman.
"Terutama karena muatan budaya pamali itu yang sudah mulai pudar dipahami oleh masyarakat Sunda sendiri terutama kalangan milenial. Untuk itu saya merasa perlu menyampaikannya kembali melalui media film," terangnya.
Diperankan Bintang Muda
Film Pamali ini dibintangi oleh sejumlah aktor muda seperti Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi.
Marthino Lio sempat memainkan sejumlah film terhitung sejak tahun 2009 lalu, seperti ‘Sayang You Can Dance’, ‘Merry Go Around’, ‘Eiffel I am in Love’ hingga ‘Balada Si Roy’.
Sedangkan lawan mainnya, Putri Ayundya juga sempat memainkan sejumlah film seperti ‘Guru Bangsa: Tjokroaminoto’, ‘Mengejar Embun ke Eropa’, ‘Gundala’ hingga ‘Yowes Ben 3’.
Masyarakat memberikan apresiasi setelah tayangnya film Pamali. Seperti terlihat di kolom komentar kanal YouTube LYTO Picture, banyak warganet memuji film tersebut.