Balai Besar Sungai Citarum Siagakan 400 Petugas Selama Musim Hujan, Cegah Ini
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum menyiagakan 400 personel petugas untuk mengawasi kondisi Sungai Citarum saat memasuki musim penghujan.
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum menyiagakan 400 personel petugas untuk mengawasi kondisi Sungai Citarum saat memasuki musim penghujan.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bastari, Rabu (5/10) mengatakan jika pengawasan oleh petugas tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya potensi banjir.
-
Apa bukti bahwa orang Sunda di zaman dulu menggantungkan hidup di Sungai Citarum? Sungai Citarum, jadi titik awal peradaban orang Sunda zaman dahulu.
-
Dimana letak awal sungai Citarum? Titik nolnya berada di kawasan Situ Cisanti, Kecamatan Kertasari.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa yang terjadi pada Waduk Jatiluhur saat ini? Terdampak Kemarau, Begini Potret Waduk Jatiluhur yang Kini Surut Waduk Jatiluhur bahkan surut hingga 10 meter. Sebagai sumber penampungan sungai yang dibendung, waduk seharusnya menampung banyak air.Namun di musim kemarau ini kondisi berbeda justru ditemui di Waduk Jatiluhur yang mengalami kondisi surut.
"Itu kan kita wilayahnya di 14 kabupaten dan kota, dari mulai hulunya di Bandung sampai ke Purwakarta hingga Bekasi," kata Bastari, mengutip ANTARA.
Pastikan Sungai Retensi dan Bendung Sanggup Tampung Hujan
Sungai Citarum ©2018 Merdeka.com
Menurut dia, pengawasan akan difokuskan untuk memantau kondisi sungai, termasuk kolam retensi serta bendungan-bendungan yang menyertainya.
Di masa pemantauan, petugas juga akan menjaga ketinggian muka air sungai sehingga kolam retensi maupun bendungan bisa menampung air yang mengalir dari hulu Sungai Citarum guna mengurangi potensi luapan air ke daratan.
"Kami juga melihat tanggul-tanggul, sungai-sungai, kita lihat kondisi mana yang kritis. Meski kita belum bisa melakukan perbaikan semuanya, paling tidak lokasi kritis bisa kita antisipasi," kata dia.
Mencegah dan Menanggulangi Banjir Selama Musim Hujan
Untuk mencegah dan menanggulangi banjir selama musim penghujan, tim BBWS turut berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, hingga Dinas Pekerjaan Umum dalam mengerahkan sumber daya dan sarana-prasarana pendukung.
Bastari menjelaskan jika banjir yang terjadi di wilayah Bandung Selatan, belakangan sudah tidak separah beberapa tahun ke belakang. Bahkan air yang menggenang lebih cepat suruh, dalam hitungan jam.
Ditekankan Bastari, pencegahan banjir ini juga perlu didukung oleh pemahaman mitigasi bencana sebagai langkah penanggulangan dampak.
"Masyarakat harus sadar kalau tinggal di daerah banjir paling tidak bisa menyelamatkan barang-barang, jangan sampai banjir menimbulkan korban harta, benda, ataupun jiwa," kata dia.
Bencana Banyak Terjadi Akibat Hidrometeorologi
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat, Bambang Imanudin mengatakan bahwa di wilayah Jawa Barat telah terjadi 900 bencana selama Januari sampai September 2022.
Diungkapnya, bencana yang terjadi selama kurun itu kebanyakan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.
"Mari kita sama-sama berwaspada. Hujan yang ada adalah berkah buat kita, mari kita bersama-sama kelola dengan baik," tandas Bambang.