Bolehkah Puasa Tanpa Sahur? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Bolehkah puasa tanpa sahur? Beberapa kaum muslimin yang berpuasa tanpa sahur merasa bahwa puasa yang mereka jalankan tidak sah atau kurang afdal. Berikut penjelasan lengkapnya
Bolehkah puasa tanpa sahur? Pertanyaan ini memang seringkali ditanyakan umat muslim. Sahur adalah aktivitas makan yang dilakukan menjelang fajar atau sebelum subuh oleh siapa saja yang hendak menjalankan ibadah puasa.
Makan sahur akan memberikan kita tambahan energi dan asupan nutrisi saat kita tidak diperbolehkan makan dan minum sepanjang hari hingga waktu maghrib. Selain itu, sahur juga menjadi anjuran dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat jamak dzuhur dan ashar? Sholat jamak adalah melakukan ibadah sholat dengan menggabungkan dua sholat wajib yang dikerjakan dalam satu waktu. Jenis sholat wajib yang boleh dilakukan secara jamak adalah sholat dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Salat dzuhur digabungkan dengan ashar, dan maghrib digabungkan dengan isya.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat jamak qashar? Sholat Jamak Qashar adalah sebuah keringanan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat-Nya dalam kondisi tertentu, seperti saat melakukan perjalanan jauh. Jamak Qashar berarti menggabungkan dua sholat fardhu sekaligus dengan meringkas jumlah rakaat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Sham Saleh-Al Jarro dibunuh? Ya, dijelaskan bahwa Sham dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup.
-
Apa yang terjadi pada Sham Saleh-Al Jarro? Sham sendiri masih berusia 1,5 tahun, usia yang masih sangat kecil untuk merasakan kekejaman atas aksi tentara Israel. Bagaimana tidak, Sham dibunuh dengan sadis oleh mereka.
Baca juga: Niat Puasa Qadha Dengan Tata Caranya
Namun, peran sahur yang membuat kaum muslimin merasa kuat berpuasa justru memunculkan keraguan ketika mereka melewatkannya. Beberapa kaum muslimin yang berpuasa tanpa sahur merasa bahwa puasa yang mereka jalankan tidak sah atau kurang afdal.
Pertanyaan pun muncul, bolehkah puasa tanpa sahur?
Menjawab pertanyaan bolehkah puasa tanpa sahur, berikut kami sampaikan ulasannya yang dilansir dari berbagai sumber.
Bolehkah Puasa tanpa Sahur?
©2023 Merdeka.com/Pexels/Anna Tarazevich
Bolehkah puasa tanpa sahur? Beberapa umat muslim sering menanyakannya. Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah pernah ditanya sesuatu yang berkaitan tentang bolehkah puasa tanpa sahur:
“Ada orang yang tertidur dan luput dari makan sahur di bulan Ramadhan, namun dia sudah berniat untuk makan sahur. Apakah puasanya tetap sah?”
Menjawab bolehkah puasa tanpa sahur, Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah menjawab puasanya tetap sah. Hal ini karena sahur bukanlah syarat sah dari puasa. Makan sahur hanyalah mustahab (anjuran atau sunnah).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makan sahurlah karena di dalam makan sahur terdapat keberkahan” (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengajarkan bahwa salah satu syarat sah puasa adalah makan sahur. Oleh karena itu, puasa seseorang tetap dianggap sah meskipun dirinya tidak makan sahur.
Jadi, bolehkah puasa tanpa sahur? Boleh, namun Rasulullah SAW menganjurkan untuk sahur. Seseorang yang melakukan puasa tanpa sahur pun tetap sah, karena sahur hukumnya sunnah.
Keberkahan dalam Sahur
aleteia.org
Setelah mengetahui bolehkah puasa tanpa sahur. Selanjutnya pahami keberkahan dalam sahur. Meski tanpa sahur pun puasa seseorang tetap sah, namun akan lebih baik bagi kita yang hendak berpuasa untuk makan sahur. Karena di dalam makan sahur itu terdapat keberkahan.
Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dari hadis tentang sahur di atas, ada beberapa faedah yang bisa kita ambil, yaitu:
- Anjuran untuk sahur.
- Makan asalnya adalah mubah (boleh). Namun jika makan diniatkan untuk taqorrub (mendekatkan diri) pada Allah, maka bisa menjadi hal yang disunnahkan. Jadi, perkara mubah bisa berubah menjadi sunnah dengan niat seperti dalam makan sahur.
- Hadis ini menunjukkan anjuran untuk mengakhirkan makan sahur karena kata sahur sendiri dalam bahasa Arab dimaksudkan untuk akhir malam.
- Kata ‘sahuur’ berbeda dengan kata ‘suhuur’. Sahuur berarti makanan yang dimakan di waktu sahur. Sedangkan suhuur bermakna aktivitas makan sahur. Jadi yang satu berarti makanan dan yang lain berarti (aktivitas) makan.
- Yang dimaksud dengan barokah adalah bertambah dan tumbuh. Hadis ini menerangkan barokah itu ada pada makan sahur. Dan yang menetapkan barokah seperti ini adalah Allah. Sehingga barokah itu bukan datang dari benda itu sendiri, namun dianugerahkan oleh Allah.
Imam Nawawi mengatakan bahwa bentuk keberkahan dari makan sahur di antaranya adalah karena pada waktu kaum muslimin bangun, ada dzikir dan doa yang dipanjatkan di waktu mulia tersebut. Saat itu adalah waktu diturunkannya rahmat serta diterimanya doa dan istighfar. (Syarh Shahih Muslim).
Anjuran Waktu Sahur
©2023 Merdeka.com/Pexels/David McEachan
Waktu terbaik untuk makan sahur adalah waktu sahur yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Waktu makan sahur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat Anda ketahui berdasarkan hadis dari Anas bin Malik berikut ini:
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, lalu beliau mengerjakan shalat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan shalat Shubuh. Anas menjawab, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).’ (HR. Bukhari dan Muslim).
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil di atas menunjukkan bahwa disunnahkan untuk mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Subuh. (Syarh Shahih Muslim).
Ibnu Abi Jamrah mengatakan tentang faedah makan sahur yang diakhirkan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memandang suatu amalan yang sangat mudah bagi umatnya untuk dilakukan. Seandainya tidak makan sahur, maka berat menjalankan puasa. Seandainya makan sahur dilakukan di tengah malam (bukan di akhir waktu sahur, pen.) tentu juga memberatkan. Orang yang makan sahur tengah malam tentu tak bisa terkalahkan dengan rasa kantuknya. Makan sahur tengah malam pun dapat membuat lalai dari shalat Subuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang.” (Fath Al-Bari).