Cara Mengurangi Risiko Penyakit Parkinson, Lakukan Sejak Dini
Tidak ada cara pasti untuk mencegah Parkinson sepenuhnya, tetapi mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu memperlambat munculnya gejala.
Penyakit Parkinson adalah salah satu gangguan neurologis yang paling umum, mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun diagnosis ini sering kali datang dengan tantangan yang signifikan, ada harapan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan gaya hidup sehat dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai cara yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan otak dan sistem saraf, mulai dari pola makan yang seimbang hingga aktivitas fisik yang teratur.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit Parkinson? Karena penyebab Parkinson tidak diketahui, tidak ada cara yang diketahui secara pasti dapat mencegah penyakit ini.
-
Bagaimana cara mengenali gejala awal Parkinson? Walaupun penyakit ini umumnya lebih sering menyerang orang tua, mengenali gejala awal Parkinson dapat membantu pasien mendapatkan perawatan yang lebih cepat dan tepat. Istilah TRAP digunakan untuk menjelaskan empat gejala utama dari Parkinson:
-
Siapa yang berisiko lebih tinggi terkena Parkinson? Namun, variasi gen tertentu juga dianggap dapat meningkatkan risiko penyakit Parkinson tetapi dengan risiko penyakit Parkinson yang relatif kecil untuk masing-masing penanda genetik tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah demensia dengan gaya hidup sehat? Ratih menyarankan agar masyarakat mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat untuk mencegah risiko demensia. Pola hidup sehat yang disarankan meliputi konsumsi makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, serta rutin melakukan aktivitas fisik.
-
Siapa yang paling berisiko terkena penyakit Parkinson? Namun, faktor yang paling umum adalah usia, di mana Parkinson lebih sering muncul pada individu yang berusia di atas 60 tahun, saat proses penuaan secara alami memengaruhi kesehatan otak.
-
Mengapa penyakit Parkinson menyebabkan kesulitan bergerak? Banyak gejala Parkinson yang disebabkan oleh hilangnya neuron yang menghasilkan zat kimia di otak yang disebut dopamin. Ketika kadar dopamin menurun, hal ini menyebabkan aktivitas otak tidak teratur, menyebabkan masalah pergerakan dan gejala penyakit Parkinson lainnya.
Apa Itu Penyakit Parkinson?
Penyakit Parkinson adalah kelainan progresif yang disebabkan oleh degenerasi sel saraf di bagian otak yang disebut substantia nigra, yang mengendalikan gerakan. Sel-sel saraf ini mati atau menjadi rusak, sehingga penderitanya kehilangan kemampuan untuk memproduksi zat kimia penting yang disebut dopamin. Penelitian telah menunjukkan bahwa penderita Parkinson kehilangan sekitar 80 persen atau lebih sel penghasil dopamin di substantia nigra.
Biasanya, dopamin bekerja dalam suatu keseimbangan yang rumit dengan neurotransmitter lain untuk membantu mengoordinasikan jutaan sel saraf dan otot yang terlibat saat kita melakukan gerakan. Tanpa dopamin yang cukup, keseimbangan ini terganggu, sehingga mengakibatkan tremor (gemetar di tangan, lengan, kaki, dan rahang); rigiditas (kekakuan anggota badan); gerakan lambat; dan gangguan keseimbangan dan koordinasi – ini semua gejala khas Parkinson.
Bagaimana Cara Mengurangi Risiko terkena Parkinson?
1. Pola Makan Sehat
Mengonsumsi makanan bergizi dapat berkontribusi pada kesehatan otak dan sistem saraf. Diet yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam ikan dan minyak zaitun, dapat membantu menjaga fungsi otak. Buah-buahan dan sayuran yang kaya akan antioksidan, seperti blueberry, wortel, dan brokoli, dapat membantu melindungi sel-sel otak dari kerusakan.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B, seperti kacang-kacangan, telur, dan daging tanpa lemak, dapat membantu menjaga kesehatan saraf. Menghindari makanan yang mengandung pestisida juga dianjurkan, karena paparan terhadap racun dapat meningkatkan risiko Parkinson. Memilih produk organik atau mencuci buah dan sayuran dengan hati-hati dapat membantu mengurangi paparan terhadap pestisida.
2. Aktivitas Fisik Rutin
Olahraga teratur memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan kesehatan jantung dan sirkulasi darah, serta menjaga kekuatan dan keseimbangan. Aktivitas fisik dapat membantu memperlambat penurunan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup. Latihan seperti senam otak juga dapat membantu menjaga kesehatan mental dan kognitif.
Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan produksi neurotransmitter, dan mempromosikan pertumbuhan sel-sel saraf baru. Beberapa jenis olahraga yang dapat membantu mengurangi risiko Parkinson termasuk berjalan, berenang, bersepeda, dan yoga. Tujuan minimal adalah melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari, tetapi lebih banyak aktivitas dapat memberikan manfaat tambahan.
3. Menghindari Paparan Racun
Paparan terhadap pestisida, herbisida, dan bahan kimia berbahaya lainnya dapat meningkatkan risiko Parkinson. Beberapa studi menunjukkan bahwa petani dan pekerja yang terpapar pestisida secara teratur memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi paparan terhadap bahan kimia berbahaya, baik di lingkungan kerja maupun rumah. Memilih produk yang lebih aman dan alami dapat membantu mengurangi risiko ini.
Jika bekerja dengan bahan kimia berbahaya, pastikan untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan. Di rumah, hindari menggunakan pestisida dan pilih metode pengendalian hama yang lebih alami.
4. Mengelola Stres
Tingkat stres yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan otak. Stres dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan produksi radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel otak. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau aktivitas yang menyenangkan dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik.
Menghindari situasi yang dapat memicu stres juga penting untuk menjaga keseimbangan emosi. Beberapa strategi untuk mengelola stres termasuk mengambil waktu untuk diri sendiri setiap hari, bernapas dalam-dalam, dan berbagi perasaan dengan orang yang dipercaya. Melakukan aktivitas yang menenangkan, seperti berjalan di alam terbuka atau mendengarkan musik yang menenangkan, juga dapat membantu mengurangi stres.
5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih awal. Jika ada riwayat keluarga dengan Parkinson atau gejala awal yang mencurigakan, konsultasi dengan dokter spesialis saraf sangat dianjurkan. Deteksi dini dapat membantu dalam pengelolaan kondisi dan meningkatkan kualitas hidup. Pemeriksaan kesehatan rutin dapat mencakup tes darah, pemindaian otak, dan evaluasi gejala.
Dokter dapat membantu mengidentifikasi faktor risiko dan memberikan saran tentang langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. Pemeriksaan kesehatan juga penting untuk memantau perkembangan penyakit dan memastikan penanganan yang tepat jika gejala muncul.
6. Aktivitas Sosial dan Kognitif
Menjaga keterlibatan sosial dan melakukan aktivitas yang merangsang otak, seperti membaca, bermain permainan strategi, atau belajar keterampilan baru, dapat membantu menjaga kesehatan kognitif. Aktivitas ini dapat membantu memperlambat penurunan fungsi otak yang terkait dengan penuaan dan mengurangi risiko Parkinson.
Bersosialisasi dengan orang lain dapat membantu mengurangi isolasi dan depresi, yang dapat memperburuk gejala Parkinson. Belajar keterampilan baru, seperti bermain alat musik atau bahasa asing baru, dapat merangsang pertumbuhan sel-sel saraf baru dan membantu menjaga fungsi kognitif. Bermain permainan yang menantang, seperti catur atau teka-teki silang, juga dapat membantu menjaga otak tetap aktif dan sehat.