Cerita Sukses Maya Nabila Raih Gelar Doktor ITB di Usia 24 Tahun, Punya 4 Kunci Ini
Sosok perempuan inspiratif ini berhasil menyelesaikan studi doktoralnya di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) di usia 24 tahun.
Sosok perempuan inspiratif ini berhasil menyelesaikan studi doktoralnya di usia 24 tahun.
Cerita Sukses Maya Nabila Raih Gelar Doktor ITB di Usia 24 Tahun, Punya 4 Kunci Ini
Meraih kesuksesan di bidang pendidikan menjadi mimpi banyak orang. Hal tersebut tentu sangat membanggakan, terutama jika pendidikan diraih melalui jalur prestasi seperti Dr. Maya Nabila, M.Si.
Sosok perempuan inspiratif ini kabarnya berhasil meraih studi doktoralnya di usia 24 tahun.
Kisah suksesnya ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara yang digelar Master and Doctor of Science in Management Programs (MSM-DSM) Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB).
-
Siapa yang meraih gelar Doktor di usia 25 tahun? Wiwit tak menyangka bisa meraih gelar Doktor di usia yang masih muda. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Wiwit Nurhidayah berhasil menyelesaikan studi doktoral dengan predikat pujian alias cumlaude.
-
Siapa mahasiswa UGM yang berhasil lulus kuliah di usia termuda? Pada 29 Agustus lalu, Mia Yunita, mahasiswa prodi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, berhasil menyelesaikan studinya. Ia berhasil menyelesaikan studi dalam waktu empat tahun. Namun di antara 3.627 wisudawan-wisudawati lainnya, Mia merupakan yang paling muda.
-
Bagaimana Wiwit Nurhidayah bisa meraih gelar Doktor di usia muda? Wiwit masih tak menyangka, usaha dan kerja kerasnya mampu menghantarkan sampai jenjang pendidikan saat ini. Kisah Wiwit Nurhidayah begitu menginspirasi.
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.
-
Apa yang berhasil diraih Wiwit Nurhidayah di usia 25 tahun? Wiwit tak menyangka bisa meraih gelar Doktor di usia yang masih muda. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Wiwit Nurhidayah berhasil menyelesaikan studi doktoral dengan predikat pujian alias cumlaude.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
Menurutnya, pendidikan menjadi hal penting yang bisa dikejar dan diraih oleh semua orang. Pendidikan menjadi salah satu pembuka gerbang kesuksesan di masa depan, karena berhasil mempraktikkan segudang ilmu yang diperoleh dari kelas semasa menjalani masa perkuliahan.
Dirinya pun memiliki empat jurus khusus yang selama ini dipraktikkan untuk menyukseskan program doktoral yang ia raih melalui jalur Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Berikut kisahnya
Selalu Yakin
Dr. Maya berbagi strategi mencapai kesuksesan dalam diskusi yang digelar secara daring, Selasa (2/7).
Mengutip Liputan6, di sana ia menyebut berbagai kemungkinan tidak ada yang mustahil jika dikejar dengan kesungguhan dan kerja keras.
Hal ini menjadi bukti nyata baginya dalam meraih sekolah doktoral di usia masih terbilang muda.
Menurutnya, empat poin yang menjadi pegangannya ini menjadi motivasi terbesarnya dalam melawan rasa malas dan memecutnya untuk meraih mimpi gelar pendidikan tinggi tersebut.
Menentukan Tujuan dan Motivasi
Di acara yang digelar secara daring itu, dirinya menekankan pentingnya menentukan tujuan dan motivasi sebelum menjalankan sekolah di jenjang tinggi seperti doktoral.
Menurutnya hasil akhir akan beriringan dengan proses yang akan dijalankan.
"Apa yang ingin Anda capai dengan menyelesaikan studi ini? Apa yang akan Anda lakukan dengan pengetahuan yang Anda peroleh nanti?" katanya.
- Sosok Oktaviana Putri, Satu-satunya Mahasiswa Indonesia yang Diterima Magang di Perusahaan Bergengsi Jepang
- Mayjen TNI Angkatan Panglima Raih Gelar Doktor Lulus Cumlaude, Ternyata Penelitian Disertasi saat Masih Danrem
- Penuh Perjuangan, Kisah Wanita yang Berhasil Raih Impiannya Kuliah di UGM Ini Bikin Haru
- Bangkit dari Kehilangan, Ini Potret Wisuda Nabila Ishma Kekasih Mendiang Eril
Menyusun Strategi
Selanjutnya, merancang strategi secara tepat juga akan membantu menentukan arah dari jenjang pendidikan yang akan atau tengah diampu.
Beberapa poin yang ia tekankan di antaranya mengatur timeline dengan jadwal yang tertata serta realistis. Ini penting untuk membimbing mahasiswa doktoral dalam pengumpulan data dan perampungan disertasi.
Lalu membentuk kelompok studi, dengan cara bergabung dengan kelompok belajar yang sejalan dengan jenjang maupun materi pendidikan yang diambil. Cara ini disebut ampuh untuk mengatasi tantangan karena dikerjakan bersama.
Kemudian, memilih mata kuliah yang relevan menjadi kunci penting agar bisa mendukung topik penelitian. Mata kuliah sangat membantu dalam membentuk perspektif dan keterampilan teknis yang dibutuhkan.
Menentukan Promotor dan Mengelola Waktu Harus Diprioritaskan
Lalu, mahasiswa doktoral juga perlu menentukan siapa promotor yang tepat, dan memiliki keahlian serta pengalaman di bidang yang diampu. Promotor ini sangat membantu memberikan dukungan yang kuat.
Selanjutnya, mengelola waktu dan meningkatkan efisiensi sangat berperan penting untuk menyelesaikan masa studi. Nabila menyarankan untuk menentukan prioritas, membuat jadwal yang realistis, dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pelajaran.
Di kesempatan itu, Dr. Maya juga menekankan pentingnya menentukan jurnal yang tepat, termasuk menulis artikel yang jelas dan mudah dipahami. Hal itu bisa dilatih dengan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah yang benar.
Terakhir, berdiskusi dengan promotor dan mendapatkan dukungan dari keluarga serta teman menjadi hal yang amat penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi selama menjalankan studi.