Dampak Membakar Sampah Plastik bagi Lingkungan, Bisa Tingkatkan Pencemaran Udara
Membakar sampah plastik menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Cara ini bukanlah langkah tepat untuk mengurangi tumpukan sampah.
Dampak Membakar Sampah Plastik bagi Lingkungan, Bisa Tingkatkan Pencemaran Udara
Salah satu cara yang dilakukan untuk menyingkirkan sampah plastik adalah dengan dibakar. Namun, cara ini bukanlah langkah yang tepat.
Membakar sampah plastik memang menjadi salah satu cara yang sering dilakukan oleh masyarakat agar sampah tidak menumpuk. Tapi, tindakan ini ternyata sangat berbahaya dan bisa menimbulkan masalah lain.
Dampak Membakar Sampah Plastik
Membakar sampah plastik bukanlah cara yang baik untuk mengatasi masalah limbah plastik. Ada banyak dampak negatif dari membakar sampah plastik, baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Berikut ini adalah beberapa dampak dari membakar sampah plastik yang perlu Anda ketahui:
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik di sekolah? Sekolah dapat menyelenggarakan seminar atau diskusi tentang dampak negatif penggunaan plastik sekali pakai seperti polusi laut dan kerusakan ekosistem.
-
Bagaimana cara pemerintah menangani sampah plastik? Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
-
Bagaimana cara daun pisang membantu mengurangi sampah plastik? Menggunakan daun pisang untuk pembungkus atau alas makan juga mampu mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar. Apalagi karena daun ini bisa digunakan kembali, sangat praktis dipakai, serta dapat dibersihkan dengan mudah.
-
Dimana sampah plastik ditemukan mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Bagaimana cara mencegah plak menumpuk? "Menggosok gigi dua kali sehari tak hanya bermanfaat untuk menjaga kesegaran napas saja. Ketika Anda tidak menggosok gigi dua kali sehari, Anda berisiko tinggi mengalami penumpukan plak pada gigi Anda," drg. Osei-Fosu, dilansir dari Livestrong.
-
Mengapa membuat pot bunga dari botol plastik bisa mengurangi sampah plastik? Botol plastik adalah salah satu jenis sampah yang sulit terurai dan berbahaya bagi lingkungan. Dengan mengolahnya menjadi pot bunga, Anda dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang menumpuk di tempat pembuangan atau di alam.
• Membakar sampah plastik dapat mencemari udara dengan zat-zat berbahaya, seperti karbon monoksida, dioksin, furan, dan volatil. Zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, penurunan kesadaran, kanker, kecacatan janin, gangguan hormon, dan gangguan pernapasan.
• Membakar sampah plastik juga dapat mencemari rantai makanan dengan zat-zat beracun. Zat-zat ini dapat melekat pada permukaan daun dan memasuki tubuh hewan dan manusia melalui makanan. Zat-zat ini juga dapat menempuh jarak jauh dan mengendap di laut dan lapisan es kutub. Zat-zat ini kemudian dapat terserap oleh sampah plastik dan mikroplastik laut lainnya, yang dapat dimakan oleh hewan laut dan mengancam kesehatan laut dan manusia.
• Membakar sampah plastik juga dapat menyebabkan masalah lingkungan lainnya, seperti pemanasan global, perubahan iklim, kerusakan lapisan ozon, dan kebakaran hutan. Membakar sampah plastik juga dapat mengurangi sumber daya alam yang dibutuhkan untuk membuat plastik baru.
Oleh karena itu, sebaiknya kita menghindari membakar sampah plastik dan mencari cara lain yang lebih ramah lingkungan untuk mengelola limbah plastik.
Apa Pengaruhnya bagi Lingkungan?
Dengan dampak buruk yang sudah dijelaskan sebelumnya, membakar sampah plastik akan menimbulkan permasalahan bagi lingkungan, seperti:
• Pencemaran udara. Proses pembakaran sampah plastik menghasilkan asap yang mengandung partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun, seperti bifenil poliklorinasi dan pestisida. Asap ini dapat mencemari udara dan mengganggu pernapasan manusia dan hewan. Asap ini juga dapat menyebabkan penyakit seperti asma, bronkitis, kanker paru-paru, dan gangguan saraf.
• Pencemaran tanah. Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik juga dapat masuk ke dalam lapisan tanah dan mengubah struktur dan kesuburan tanah. Pencemaran ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen. Selain itu, pencemaran ini juga dapat membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah, seperti cacing, yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
• Pencemaran air. Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah. Pencemaran ini dapat merusak ekosistem air dan membahayakan kesehatan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya, seperti ikan, udang, kerang, dan terumbu karang. Jika manusia mengonsumsi air atau makanan laut yang tercemar, mereka bisa terkena penyakit seperti diare, hepatitis, tifus, kolera, dan keracunan.
- Sebabkan Pencemaran Lingkungan, Ini 5 Cara Pemkab Sleman Atasi Masalah Produksi Sampah Rumah Tangga
- Bukan Sembarang Hewan, Manfaat Ulat Ini buat Lingkungan Tak Terduga
- Miris, Mayat Bayi Terbungkus Kantong Plastik Ditemukan di Kalideras
- Berdampak Bagi Kesehatan Masyarakat Luas, Pakar Ingatkan Pemerintah Akan Urgensi Pelabelan BPA
Cara Mengurangi Sampah Plastik
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik, baik sebagai individu maupun sebagai komunitas. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
• Menggunakan botol minum isi ulang. Botol minum isi ulang bisa membantu kita menghemat pengeluaran dan mengurangi penggunaan botol plastik kemasan yang sulit didaur ulang. Kita bisa membawa botol minum sendiri saat bepergian, berolahraga, atau membeli minuman di luar.
• Menghindari penggunaan sedotan plastik. Sedotan plastik adalah salah satu sampah plastik yang paling banyak ditemukan di laut dan membahayakan hewan-hewan laut yang menelannya. Kita bisa menolak sedotan plastik saat memesan minuman atau menggunakan alternatif lain, seperti sedotan kertas, bambu, atau stainless.
• Membawa tas belanja sendiri. Tas belanja yang terbuat dari kain atau bahan lain yang bisa digunakan berulang-ulang bisa menggantikan kantong plastik yang biasanya diberikan oleh pedagang atau supermarket. Dengan membawa tas belanja sendiri, kita bisa mengurangi jumlah kantong plastik yang menjadi sampah.
• Menghindari kemasan makanan berlebihan. Saat berbelanja di pasar atau supermarket, kita bisa memilih sayur, buah, atau bahan makanan lain yang tidak dibungkus dengan plastik. Kita juga bisa membawa wadah makanan sendiri saat membeli makanan di luar agar tidak perlu menggunakan tempat makan plastik.
• Menyimpan makanan dalam wadah kaca atau toples. Wadah kaca atau toples bisa digunakan untuk menyimpan makanan dalam jumlah besar di rumah. Wadah ini lebih awet dan aman daripada wadah plastik sekali pakai yang mudah rusak dan mengandung zat kimia berbahaya.