Wanita Ini Temui Rumah Produksi Makanan Jadul di Bandung yang Sudah Ada Sejak 1920, Jadi Makanan Perang Abad 16
Usaha makanan jadul ini sudah memasuki generasi ke-4.
Usaha makanan jadul ini sudah memasuki generasi ke-4.
Wanita Ini Temui Rumah Produksi Makanan Jadul di Bandung yang Sudah Ada Sejak 1920, Jadi Makanan Perang Abad 16
Perjalanan waktu sering kali menyimpan banyak kejutan, salah satunya adalah penemuan kuliner dari masa lampau yang masih bertahan hingga kini.
Baru-baru ini, seorang wanita menemukan makanan jadul yang disajikan di sebuah tempat yang telah berdiri sejak tahun 1920 silam.
- Sempat Terpuruk Usai Alami Tuli, Warga Bandung Barat Ini Bangkit Lewat Jualan Madu
- Mencicipi Kenta, Kuliner Unik Khas Kalimantan Tengah yang Hadir Saat Musim Panen Tiba
- Wanita Pirang Bunuh Pengusaha Butik di Tangerang Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Mau Pelaku Dihukum Berat
- Tak Boleh Ada Warteg dan Rumah Bedeng di IKN Nusantara, Menteri Basuki Beri Penjelasan Begini
Momen yang dibagikan pemilik akun TikTok @maria.oldiest ini berhasil mencuri perhatian banyak orang di media sosial karena mengingatkan kembali pada cita rasa dan tradisi kuliner tempo dulu.
Penemuan makanan klasik ini tidak hanya membangkitkan kenangan manis, tetapi juga menyoroti kekayaan budaya yang tersembunyi di balik setiap gigitan.
Berikut ulasan selengkapnya.
Dalam unggahan yang dibagikan, pemilik akun bernama Maria membagikan momen yang tak biasa ditemuinya. Saat menyusuri jalanan di Bandung, ia menemukan tempat yang menjual makanan jadul.
Setelah memasuki gang-gang, Maria tiba di tempat produksi makanan jadul tersebut. Maria merasa beruntung karena diizinkan masuk ke tempat produksi dan melihat langsung proses pembuatan makanan tersebut.
Makanan jadul yang dimaksud adalah roti bernama Kompia atau Kompiang. Maria menyebutkan bahwa tempat tersebut telah memproduksi Kompia sejak tahun 1920. Bahkan, usaha makanan ini sudah memasuki generasi ke-4.
Proses pembuatan roti Kompia dilakukan dengan cara tradisional menggunakan tungku besar yang mirip dengan sumur. Adonan roti ditempelkan pada bagian dalam tungku tersebut.
Kemudian, tungku diisi dengan kayu bakar dalam jumlah cukup banyak. Roti tersebut dipanaskan selama beberapa menit hingga matang dan mengering.
Setelah itu, kayu bakar dikeluarkan dan roti diambil lalu ditaruh dalam keranjang rotan. Selanjutnya, roti dikemas dengan kertas yang telah disediakan.
Diketahui, Kompia memiliki tekstur yang keras namun rasanya nikmat. Tidak heran jika makanan ini masih bertahan hingga sekarang.
Saat ini, roti tersebut juga sering dipesan untuk acara-acara keagamaan Tionghoa saat syukuran kelahiran bayi.
"Makanan Perang dari abad 16,"
tulisnya dalam keterangan unggahan.
Komentar Warganet
Tak butuh waktu lama, unggahan tersebut berhasil menyita perhatian publik hingga menjadi viral di TikTok. Unggahan ini juga menuai beragam komentar dari warganet.
"enak ini mahhhhh.. aplg pas masi hanget mamteppppppp❤kompia pia pia atau kompiang.. di Solo jga ada ❤" komentar warganet.
"kompiang keras ,alot dan asin, tapi bikin nagih" komentar warganet lainnya.
"aah love banget kompia❤️" komentar warganet lainnya.