Mengenal Ulin Barong, Barongsai Asli Bandung yang Konon Terinspirasi dari Laut Selatan
Daya tarik Ulin Barong ada di atraksi para pemainnya. Mereka menampikan unsur jurus bela diri pencak silat yang atraktif
Daya tarik Ulin Barong ada di atraksi para pemainnya. Mereka menampikan unsur jurus bela diri pencak silat yang atraktif
Mengenal Ulin Barong, Barongsai Asli Bandung yang Konon Terinspirasi dari Laut Selatan
Lengkingn terompet dengan gebukan kendang selalu jadi pengiring pertunjukan asli Bandung, Jawa Barat ini.
Para pemainnya akan membawa kepala naga besar, dengan tubuh yang memanjang dan terbuat dari kain.
Kesenian yang sepintas mirip barongsai ini memiliki nama Ulin Barong.
-
Apa saja ciri khas dari Barong Landung? Barong Landung adalah sepasang patung besar dengan wajah yang menakutkan. Barong Landung ini terbagi menjadi dua, yaitu Barong Landung laki-laki dan Barong Landung perempuan.
-
Kenapa kesenian Barong Geni Gegesik menarik untuk disimak? Kesenian ini menarik untuk disimak karena menampilkan kekayaan budaya asli Cirebon.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Rumah Kentang Bandung? Rumah itu terdiri dari satu lantai, dengan ciri khas berwarna putih dan berfasad lebar khas arsitektur indische.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari kesenian Barong Geni Gegesik? Yang paling ditunggu dalam pementasan Barong Geni adalah atraksi semburan api yang mencuri perhatian.
Warga di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong ini masih melestarikan Ulin Barong peninggalan orang tua zaman dulu. Saat ini, kesenian tersebut berada di bawah asuhan Atjeng Sulaeman yang merupakan sesepuh kesenian Ulin Barong.
Kesenian ini konon lahir dari semangat para pegiat seni Sekeloa puluhan tahun silam. Yang menarik, kesenian ini disebut terinspirasi dari laut selatan, Jawa Barat. Ulin Barong masih rajin pentas di acara-acara kebudayaan setempat yang dihelat masyarakat.
Diadaptasi dari Seni Barongsai
Menurut tesis berjudul “Ulin Barong Sekeloa Coblong Bandung” karya Robby Hartono, mahasiswa Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kesenian ini sudah berkembang sejak 1950-an.
Dalam perjalanannya, terjadi percampuran dua budaya dengan Tiongkok, sehingga kesenian ini sangat mirip dengan barongsai.
Secara visual bentuk kepala Ulin Barong akan menggambarkan anggota keluarga, yakni barong bapak, barong ibu atau barong anak.
Selalu Mengikuti Perkembangan Zaman
Alasan mengapa kesenian ini masih terus dipentaskan, dan selalu ada yang ingin menanggapnya di masa sekarang adalah karena adanya modifikasi dan adaptasi dengan kondisi saat ini.
Kesenian ini kemudian dipentaskan di acara-acara yang dihadiri banyak orang, mulai dari pesta Kemerdekaan Republik Indonesia, ulang tahun daerah dan acara kebudayaan setempat.
- Pejabat Ini Emosi Larang Pemain PON Sulteng Nangis Usai Dicurangi Wasit: Rugi Keluar Air Mata!
- Nusa Penida, 'Surga' Kecil di Pulau Bali: Perpaduan Keindahan Alam dan Budaya Lokal
- Balon Udara Warna Warni Penuhi Langit Pekalongan
- Serunya Seni Barong Geni Khas Gegesik Cirebon, Atraksi Semburan Apinya Curi Perhatian
Kesenian ini tetap dimainkan secara atraktif, layaknya barongsai. Namun dikembangkan dengan cara berkeliling kampung.
Gabungkan Seni Bela Diri Pencak Silat
Keunikan dari Ulin Barong sendiri adalah atraksinya yang lebih heboh dari kesenian barongsai. Ini karena terdapatnya kesenian bela diri Pencak Silat di setiap pertunjukannya.
Mengutip kanal YouTube This Is Bandung yang dikelola oleh Disbudpar Kota Bandung, kesenian Ulin Barong biasanya ditampilkan oleh dua pemain yakni pemain pencak silat dan barongannya sendiri.
Masing-masing melakukan gerakan-gerakan kuda-kuda, memukul dan yang lainnya seperti pada bela diri pencak silat.
Unsur Kepala dan Buntut jadi yang Utama
Menurut Atjeng Sulaeman, dalam kesenian Ulin Barong terdapat dua unsur utama, yakni kepala dalan tubuh atau yang biasa disebut sebagai bubuntut.
Pemegang kepala biasanya memegang kendali dalan gerakan Ulin Barong, dan bubuntut mengordinasikan gerakan pencak silat, sesuai iringan musik Sunda.
“Pemainnya ada dua, di kepala sama kalau kata orang Sunda mah bubuntut (tubuhnya), mereka mempraktikkan gerakan jurus pencak silat tadi. Ini kuncinya ada di pemusik yang harus beriringan dengan gerakan barong,” terang dia.
Terinspirasi dari Laut Selatan
Ditarik ke masa awal penemuan, Ulin Barong ketika itu dikenalkan oleh sesepuh setempat bernama Muhammad Tarwi.
Ketika itu, dia menemukan ide Ulin Barong saat berkunjung ke laut selatan Tasikmalaya dan melihat bentuk kepala misterius dari tengah laut.
“Diperkirakan kepala itu adalah binatang laut, nah setelah ia pulang lagi ke Sekeloa dan menciptakan barong dengan bentuk serupa kepala yang ditemukan, lalu berbicara dengan sesepuh pencak silat,” terangnya
Bawa Pesan Kehidupan
Kesenian ini tidak sebatas sebagai hiburan masyarakat, namun turut membawa pesan tersirat dari setiap gerakannya.
Konon gerakan kepala barong yang ke atas, ke bawah, ke samping kiri dan kanan, adalah pesan agar manusia selalu paham posisinya saat menjalani kehidupan.
Tetap bersyukur saat di atas, berusaha saat di bawah dan peduli dengan keadaan tetangga di kanan dan kiri rumah.
“Kenapa ini bergerak ke atas, ke bawah, ke kiri dan ke kanan, karena ada kaitannya dengan bagaimana kita seharusnya hidup dengan sesame manusia sehari-hari,” tambahnya