Kades di Kuningan Ubah Lahan Bekas Galian Jadi Kebun Kedelai, Warga Makin Sejahtera
Kepala Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Iwan Gunawan berinisiatif mengubah lahan bekas galian pasir yang tidak lagi produktif menjadi perkebunan kedelai. Ratusan petani di desa setempat terlibat dan merasakan manfaatnya.
Kepala Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Iwan Gunawan berinisiatif mengubah lahan bekas galian pasir yang tidak lagi produktif menjadi perkebunan kedelai.
Galian pasir seluas 514 hektare itu sudah beroperasi selama 20 tahun dan merupakan pusat galian pasir di Kabupaten Kuningan. Area galian pasir ini lebih dari setengah luas Desa Cibulan yang hanya 867 hektare.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Cerita lucu apa yang dibagikan oleh merdeka.com? Untuk itu, berikut merdeka.com membagikan kumpulan beberapa cerita lucu dilansir dari berbagai sumber, Jumat (19/1/2024):
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
Pasir dari Desa Cibulan dipasok ke wilayah Jakarta untuk berbagai kepentingan pembangunan, salah satunya jalan tol. Adapun, daerah itu dulunya merupakan lahan produktif perkebunan sebelum menjadi area galian pasir yang menimbulkan kerusakan lingkungan.
Setelah aktivitas galian pasir berhenti, pada awal tahun 2018, Pemerintah Desa Cibulan merehabilitasi lahan agar kembali produktif dengan mencanangkan program penanaman kedelai.
Pemerintah Desa Cibulan membuat Peraturan Desa Nomor 2 Tahun 2018 tentang Pengendalian dan Rehabilitasi Lahan Bekas Galian C Menjadi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai tindak lanjut dari peraturan daerah Kabupaten Kuningan.
“Kenapa kedelai? karena kedelai itu isu strategis nasional," ujar Iwan selaku pemateri bimtek bertajuk Memboomingkan Kedelai Lokal di Jabar pada awal Oktober 2022.
Upaya mengubah lahan bekas galian pasir agar bisa menjadi lahan produktif dilakukan dengan peralatan sederhana yang melibatkan semua pemangku kepentingan desa, seperti petani, PKK, Karang Taruna, dan pihak lainnya.
Harapan
©2022 Merdeka.com
Kades Cibulan berharap, wilayah tersebut bisa menjadi sentra produksi kedelai yang dikenal masyarakat luar daerah.
Upaya pengembangan kedelai di lahan bekas galian pasir itu terus berjalan. Dalam pelaksanaannya, Pemdes Cibulan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kuningan, Pemerintah Provinsi Jabar, dan Kementerian Pertanian.
Semua tingkatan pemerintahan bergerak bersama dengan menyalurkan berbagai bantuan seperti benih, pupuk, peralatan pertanian, termasuk menggelar pelatihan dan bimbingan. Pemerintah Desa Cibulan juga mengalokasikan Dana Desa untuk program tersebut.
Pada panen pertama, kedelai yang didapat mencapai 24 ton dari luas tanam sekitar 50 hektare dengan melibatkan 35 orang. Kemudian, pada panen kedua naik menjadi 35 ton kedelai dari luas lahan 75 hektare dengan melibatkan 50 orang.
Pada panen ketiga, hasilnya kembali naik menjadi 50 ton dari 100 hektare lahan yang ditanami dengan melibatkan 125 orang. Selanjutnya, panen keempat tahun 2021 menghasilkan 150 ton kedelai dari luas tanam 200 hektare dan melibatkan 225 orang petani.
Jaminan Harga dari Pemerintah
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Iwan berpendapat, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan memungkinkan terwujudnya program pengembangan kedelai di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Di Kabupaten Kuningan ada 376 desa, jika setiap desa menanam kedelai di lahan 10 hektare, maka hasilnya bisa diperhitungkan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal.
Apalagi, saat ini peluang pengembangan tanaman pangan kedelai sudah mendapatkan jaminan harga dari pemerintah. Bahkan, sudah ada yang siap membeli sehingga petani tidak perlu khawatir kedelai hasil panen akan sulit dijual.
Semangat masyarakat Desa Cibulan dapat menjadi contoh daerah lain dalam pengembangan kedelai untuk memenuhi permintaan pasar domestik yang cukup besar, khususnya untuk industri tahu dan tempe.