Santri di Tangerang Ini Ciptakan Robot Pertanian yang Bisa Memanen Sayuran, Keren
Santri di Kota Tangerang ini ciptakan robot pertanian unik.
Santri di Kota Tangerang ini ciptakan robot pertanian unik.
Santri di Tangerang Ini Ciptakan Robot Pertanian yang Bisa Memanen Sayuran, Keren
Santri 13 tahun di Kota Tangerang, Darrel Haidar, torehkan prestasi usai ciptakan robot panen sayur. Berkat inovasinya, dia bisa unjuk gigi di kancah ASEAN. Darrel bersekolah di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Cipondoh. Di sana minatnya diasah untuk membuat robot yang membantu manusia. Darrel kemudian menamai robot ciptaannya, Subak. Seperti apa kemampuannya? Ini selengkapnya.
-
Bagaimana Jembatan Kaca Berendeng menggambarkan keragaman di Kota Tangerang? “Tidak hanya sebagai jembatan penghubung, Jembatan Kaca Berendeng juga menjadi ikon yang merepresentasikan heterogenitas kebudayaan di Kota Tangerang,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Rizal Ridolloh, melalui keterangan tertulis.
-
Bagaimana proses pengolahan tinja menjadi pupuk di Tangerang? Untuk dijadikan pupuk, tinja yang masih bercampur dengan air dan lumpur akan ditampung untuk dikeringkan. Setelahnya air akan diolah menjadi kondisi baik dan lumpur serta tinja akan menjadi pupuk.
-
Apa yang terjadi di Ganting, Sumatera Barat? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Siapa yang mengelola pengolahan tinja menjadi pupuk di Tangerang? Rupanya di Kota Tangerang, limbah buang ini diolah menjadi pupuk oleh Dinas Perumahan dan Pertanahan (Disperkimtan).
-
Apa yang terjadi pada vendor akibat konser batal di Tangerang? "Gua rugi nih, enggak dibayar kabur," kata pria berkaos abu-abu itu.Dia juga mengungkapkan saat itu masih mencari keberadaan panitia yang dinyatakan kabur dari lokasi acara semalam. "Makanya gua cariin (panitia) kalau ketemu gua gulung," umpatnya. "Barang gua diancurin ratusan juta. Gua minta tolong kondusifin ini," jelasnya.
Bermula dari gabung ekskul robotik
Diceritakan Darrel, ketertarikannya di dunia robotik baru dia dalami setelah mengikuti ekstrakurikuler robot di Tahfizh Daarul Qur’an. Dia didampingi olehpengajar di pesantren, Ustaz Pandu Ganggadata. Sebelumnya, minat Darrel sudah terlihat ketika menyukai dunia pemrograman atau coding. Kemampuan ini dia dapatkan secara otodidak dan belajar melalui platform internet lainnya. “Awal tertarik dengan dunia ini saya melihat pameran teknologi, berawal dari tertaik, senang dan sekarang jadi digeluti mendalam,” katanya.
Kinerja robot Subak
Disampaikan Darrel, robot Subak yang ia ciptakan memiliki kemampuan untuk membantu proses pertanian. Subak didesain dengan kemampuan untuk mendeteksi kemampuan memanen sayuran. Saat terdapat sayur yang siap dipanen, secara otomatis robot Subak akan mengangkatnya dan memindahkan ke robot pengangkut panen. “Lewat robot Subak, kemudahan akan dirasakan oleh dunia pertanian. Selain memangkas waktu proses pengangkutan hasil panen, tapi juga mampu mengganti Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pertanian itu sendiri,” ucap Darrel.
Terinspirasi dari sistem pengairan sawah di Bali
Santri kelahiran Pulau Bali, 17 Juni 2010 ini turut membawa tradisi lokal asal daerahnya. Nama Subak, menurut Darrel diambil dari pola sistem pengairan sawah di Bali. Mengutip laman Distanpangan Bali, Subak merupakan sistem irigasi yang dilakukan secara berkelompok di Bali. Biasanya petani akan melakukan ritual tertentu ala adat setempat untuk mendistribusikan air tersebut. Dalam sistem Subak terdapat konsep Tri Hita Karana (THK) yang mengajarkan bahwa manusia dapat hidup bahagia, aman, tentram dan lahir batin, serta bisa menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya termasuk alam sekitar.
Unjuk gigi di negara ASEAN
Melalui robot Subak ini, Darrel mampu membuktikan untuk bisa unjuk gigi di negara ASEAN. Dia berhasil menyabet medali perunggu di ajang International Youth Robot Competition (IYRC) Malaysia 2023, pada Juni lalu. Di sana, Darrel tergabung ke dalam training camp Kampong Robot bersama lima temannya asal Kediri, Jawa Timur dan Jakarta. Dari camp itu, lantas terbagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing inovasi robot di bidang pertanian, yakni pengolahan hasil panen, lalu pengantaran hasil panen dan dirinya yang membuat robot pengangku panen.
Wakili Indonesia dan bersaing dengan ratusan peserta
Dalam lomba tersebut, santri penghafal 23 juz Al-Qur’an ini mampu bersaing melawan ratusan peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara, dengan berbagai inovasi ciptaan yang juga keren.
- Robot Ini Bisa Bantu Tim SAR Selamatkan Korban Bencana Alam di Lokasi Sulit
- Daftar Robot AI Canggih Mirip Manusia, Ada yang Bisa Rawat Orang Sakit hingga Jadi Duta PBB
- Ilmuwan Ini ungkap Manusia Sebenarnya Tak Suka dengan Robot, Begini Penjelasannya
- Prajurit TNI AL Ini Memiliki Lengan 'Robot' Biotik, Pernah Kehilangan Tangan Karena Granat
Robot ciptaan Darrel dan rekan-rekannya ini wakili Indonesia. “Saya dan teman lainnya mewakili Indonesia di kategori pertanian, membuat tiga robot untuk mengangkut, mengantar dan mengolah hasil pertanian itu. Tidak menyangka bisa juara, apalagi melihat milik Malaysia yang dibuat anak TK, cukup membuat saya pesimis,” kata Darrel.