Kilas Balik TPU Cikadut Bandung, Jadi Makam Bersejarah Tionghoa sampai Saksi Kelam Pandemi Covid-19
TPU ini jauh dari kesan angker dan menyeramkan karena makam-makam lawas di sana memiliki arsitektur yang mengagumkan.
TPU ini jauh dari kesan angker dan menyeramkan karena makam-makam lawas di sana memiliki arsitektur yang mengagumkan.
Kilas Balik TPU Cikadut Bandung, Jadi Makam Bersejarah Tionghoa sampai Saksi Kelam Pandemi Covid-19
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut di Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati menjadi salah satu tempat bersejarah di Kota Bandung, Jawa Barat. Sebab, tempat ini menjadi area pemakaman etnis Tionghoa yang beberapa di antaranya pernah memiliki pengaruh yang kuat.
Kehadiran TPU Cikadut juga amat berjasa kala pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya tiga tahun lalu. Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Kenapa Cibaduyut di Bandung terkenal? Salah satu pusat perbelanjaan dan oleh-oleh yang terkenal di Bandung ialah Cibaduyut.
-
Apa yang ditawarkan Kawah Putih di Bandung? Kawah Putih menawarkan pemandangan danau kawah berwarna putih susu atau cokelat susu saat sedang berkabut. Sedangkan saat cuaca panas, warna air danau terkadang berubah menjadi biru kehijauan yang menawan.
-
Di mana TPS dengan tema wayang di Bandung? Keunikan pertama perayaan hari pemilihan umum terjadi di TPS 005, RW 02, Kelurahan Garuda. Di sana, TPS-nya didesain unik yakni bertemakan wayang.
-
Apa saja tempat wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mencari wisata baru di Bandung dan sekitarnya? Mungkin Anda dapat mempertimbangkan beberapa rekomendasi wisata baru di Bandung berikut ini.
-
Dimana TPU Keputih berlokasi? TPU berlokasi di Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut.
-
Dimana letak Wisata Pakuhaji Bandung? Letaknya pun sangat dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
Walau demikian, TPU ini jauh dari kesan angker dan menyeramkan. Ini karena makam-makam lawas di sana memiliki arsitektur yang mengagumkan. Dari sana, TPU Cikadut kemudian menghadirkan kesan romantisme dari budaya era kolonial di abad ke-19 silam.
Lebih lanjut, yuk napak tilas di TPU Cikadut, Kota Bandung, Jawa Barat yang bersejarah dan kaya akan cerita menarik.
Jadi Bagian Sejarah Kota Bandung
Mengutip bandung.go.id, TPU Cikadut merupakan tempat pemakaman umum yang memiliki nilai sejarah kuat.
Dahulu, kehadirannya beriringan dengan perkembangan kota berjuluk kembang tersebut saat ditunjang aktivitas perekonomian oleh etnis Tionghoa di tahun 1800-an.
Kemudian di tahun 1900-an awal, TPU ini menjadi lokasi pemakaman yang mayoritas diisi oleh warga Tionghoa, khususnya yang memiliki pengaruh di Bandung. Beberapa bahkan merupakan tokoh terkenal dan menjunjung semangat toleransi.
Makam Megah Berbentuk Rumah
Masuk lebih dalam, pengunjung akan disuguhkan pemandangan dari sebuah makam yang memiliki bentuk unik. Kuburan tersebut desainnya menyerupai rumah kuno, yakni dengan dua pilar beranda dengan bentuk atap bergaya abad pertengahan.
Menurut sejarah, makam tersebut adalah milik sosok Ong Kwi Nio yang merupakan makam tertua di sana. Keberadaannya bersebelahan dengan makam Tan Joen Liong, yang merupakan seorang Lieutenant (wakil petinggi) Tionghoa di Bandung.
Bawa Pesan Toleransi
Tak hanya meninggalkan desain makam yang megah, karena TPU Cikadut juga membawa pesan toleransi yang nyata.
- Sempat Terpuruk Usai Alami Tuli, Warga Bandung Barat Ini Bangkit Lewat Jualan Madu
- Dugaan Keterangan Palsu Aep dan Dede, Bareskrim Periksa Saka Tatal Rabu Pekan Ini
- Pesan Terakhir pada Kasus Penemuan Kerangka di Bandung: Aku Bawa Sampai Mati Semua Janji Manismu
- KPU Jawab Tudingan Kubu AMIN Sirekap Jadi Alat Kecurangan Pilpres 2024
Makam dengan nilai keberagaman tersebut adalah milik Ibu Djuriah. Ia merupakan seorang Tionghoa yang beragama Islam.
Ini menjadi bukti bahwa seorang yang beragama Islam bisa berdampingan dengan makam Tionghoa yang beragama non Muslim.
Jadi Saksi Kelam Kekejaman Pandemi Covid-19
Selain memiliki cerita tentang keberagaman di Bandung masa kolonial, TPU Cikadut juga memiliki cerita saat pandemi Covid-19 tengah tinggi-tingginya di Indonesia.
Tempat pemakaman ini menjadi TPU bagi ratusan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Dianggap berjasa lantaran makam-makam lainnya ada yang tidak mau menerima ataupun sudah penuh, sehingga dipilihlah Cikadut yang dianggap strategis dan masih memiliki area yang kosong.
Ketika itu Pemerintah Kota Bandung menetapkan Cikadut sebagai TPU khusus Covid-19. Ketersediaan lahan masih sangat luas, yakni sekitar 20.000 persegi. Dari sana, luas yang terpakai adalah sekitar 1.500-an liang lahat.
Asal Usul Nama Cikadut
TPU Cikadut memiliki sejarah penamaan yang unik. Menurut cerita, nama Cikadut berasal dari jeroan sapi di masa kolonial.
Dalam buku "Toponimi Kota Bandung" karya T. Bachtiar, Etti R.S., Anto Sumiarto, dan Tedi Permadi, disebutkan bahwa nama ini berawal dari era pemerintahan Hindia Belanda.
Pada waktu itu, terdapat dua perusahaan ternak sapi potong milik orang asing di sebelah utara TPU. Pada tahap pemotongan, bagian daging dan jeroan sapi, termasuk perut sapi yang disebut kadut, dipisahkan.
Setelah itu, jeroan sapi dikumpulkan di sebuah lumbung untuk dibersihkan, sementara isi jeroan atau kadut sapi dibuang ke sungai. Kawasan sekitar tempat pembuangan kadut sapi kemudian dikenal dengan sebutan Cikadut hingga saat ini.