Kota Sukabumi Dilanda Gempa 5,8 Magnitudo, Ini Fakta-faktanya
Goncangan sendiri dirasakan warga sekitar hingga berhamburan ke luar rumah. Dari catatan BMKG, titik gempa berada di 7,11 LS, 106,99 BT dan 22 km tenggara Kota Sukabumi, dengan kedalaman 104 km.
Kota Sukabumi, Jawa Barat, diguncang gempa berkekuatan 5,8 magnitudo pada Kamis (8/12) pagi. Menurut informasi yang dikeluarkan BMKG, peristiwa itu terjadi pada pukul 07.50 WIB.
Goncangan sendiri dirasakan warga sekitar hingga berhamburan ke luar rumah. Dari catatan BMKG, titik gempa berada di 7,11 LS, 106,99 BT dan 22 km tenggara Kota Sukabumi, dengan kedalaman 104 km.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Gempa Magnitudo: 5,8 pada 8 Desember 2022, pukul 07.50 WIB, lokasi: 7,11 LS, 106,99 BT dan 22 km Tenggara Kota Sukabumi, Jabar. Tidak berpotensi Tsunami” tulis BMKG di akun Twitter, dilihat Merdeka, Kamis.
Jenis Gempa Bumi Menengah
Gempa Sukabumi ©2022 Twitter BMKG/Merdeka.com
Diungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, dari hasil pengamatan pihaknya, gempa tersebut merupakan jenis yang menengah.
Titik pusat gempa (episenter) berada di koordinat 7,09 derajat Lintang Selatan, 106 derajat Bujur Timur dan berada di kedalaman wilayah Kota Sukabumi sejarak 122 KM.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi atau patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut sebagai gempa intraslab atau gempa Benioff," paparnya.
Terasa Hingga Luar Jawa Barat
Ditambahkan Daryono, dari analisis mekanisme sumbernya, ditunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki pola pergerakan naik (thrust fault). Kemudian gempa juga turut dirasakan hingga luar daerah seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang Selatan, Cisolok, Sumur, Sukabumi, Garut, hingga Bandar Lampung.
Adapun skala intensitas II MMI atau sedang ini getarannya dirasakan turut dirasakan oleh sejumlah orang, dengan efek bergerak di benda-benda ringan dan digantung.
Untuk skala yang meningkat atau lebih tinggi lagi, getaran terasa sampai Cianjur, Lembang, Bogor, Bandung, Pangandaran, Padalarang, Pamoyanan hingga Sumedang dengan efek mirip ketika truk melintas.
Belum Ada Laporan Kerusakan dan Korban
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi masih belum mendapat laporan akan dampak kerusakan gempa setidaknya hingga pukul 09.00 WIB.
Walau demikian, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak penanggulangan bencana yang saat ini tengah assessment di lapangan.
"Hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat guncangan gempa yang sempat membuat panik warga Kota Sukabumi dan sekitarnya," tutur Imran.
Selain itu, pihaknya juga belum menerima laporan adanya korban terdampak gempa Kota Sukabumi. Dirinya meminta kepada masyarakat untuk melaporkan jika mendapati adanya kerusakan maupun korban.
"Bagi warga yang melihat, mengetahui atau mendapat informasi terkait dampak gempa untuk segera menginformasikan kembali kepada kami agar bisa segera ditangani," tambahnya.
Personel PMI Berpatroli
Sementara itu upaya assessment sendiri juga dilakukan oleh tim dari Palang Merah Indonesia Sukabumi, Jawa Barat, dengan cara berkeliling kota menggunakan mobil dan satu ambulans.
"Kami mengerahkan dua unit kendaraan roda empat untuk melakukan patroli keliling ke sejumlah lokasi di Kota Sukabumi sebagai langkah assessment dampak gempa," kata Wakil Ketua PMI Bidang PB Zaini
Zaini juga menyebut jika sampai pukul 09.00 WIB tadi, masih belum mendapat laporan akan adanya korban yang tertimbun reruntuhan bangunan. Untuk mempermudah assessment, BPBD juga dilibatkan untuk koordinasi.
Selain itu, PMI juga menerjunkan tim Korps Sukarelawan (KSR), serta relawan per daerah di Kota Sukabumi, untuk memantau kondisi yang terjadi.
"Patroli keliling ini sebagai langkah antisipasi jika adanya dampak akibat guncangan gempa dan Alhamdulillah hingga saat ini belom ada laporan jatuhnya korban atau kerusakan," tambahnya.