Langka, Fenomena Gerhana Matahari Hibrida Bakal Hiasi Langit Jelang Lebaran
Fenomena gerhana matahari hibrida yang langka bakal menghiasi langit di Indonesia saat menjelang lebaran nanti atau persisnya di tanggal 20 April.
Fenomena gerhana matahari hibrida yang langka bakal menghiasi langit di Indonesia saat menjelang lebaran nanti atau persisnya di tanggal 20 April. Informasi ini disampaikan oleh Dosen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Premana, Kamis (6/4).
Dalam dalam konferensi pers di Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Cikini, itu disebutkan jika peristiwa ini termasuk yang jarang terjadi, sehingga masyarakat akan beruntung jika dapat menyaksikannya.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Peristiwa yang jarang dan tentunya Indonesia beruntung sekali bisa mendapatkan gerhana matahari total," kata dia, merujuk ANTARA
Termasuk Gerhana Matahari Sebagian dan Total
Ilustrasi gerhana matahari ©2022 REUTERS/Rodrigo Garrido
Gerhana tersebut termasuk ke jenis gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari total, sehingga memancarkan bentuk yang unik, sekaligus indah.
Menurutnya, fenomena ini bisa disaksikan di Indonesia, dan sudah populer sejak lama. Ini berdasarkan tampilannya yang mudah dikenali oleh kelompok manusia sejak peradaban-peradaban sebelumnya.
Fenomena itu juga nantinya akan menciptakan dampak di bumi, yakni pasang dan surutnya air laut. Kemudian ini juga akan membuat perilaku makhluk hidup berganti, karena hewan malam akan beraktivitas sedangkan makhluk siang seketika bersembunyi akibat kondisi siang berubah menjadi gelap.
Bagaimana Gerhana Ini Terjadi
Secara sains, gerhana ini terjadi akibat posisi bulan yang melintas dan tepat sejajar di antara matahari dan bumi. Ini menyebabkan sebagian cahayanya terhalang oleh bulan, bahkan bisa secara penuh.
Kemudian, di kajian ilmiah, fenomena Hibrida ini merupakan bentuk tampilan matahari dengan kondisi gerhana yang berbeda-beda seperti gerhana matahari total, cincin maupun parsial. Sehingga di tiap daerah akan terlihat kondisi yang tidak sama.
Menurut dia penting untuk dipelajari, terutama gerhana matahari total karena ketepatan waktu serta presisinya posisi bisa dihitung dengan rinci dan seksama.
"Kita pun secara astronomi bisa menghitung ke depan maupun ke belakang kapan saja pernah terjadi gerhana dan kapan lagi akan terjadi gerhana," terangnya
Bisa Dilihat di Banyak Daerah
Untuk di Indonesia, gerhana matahari Hibrida akan bisa dilihat di beberapa daerah, seperti Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Kabupaten Seram di Maluku, Kabupaten Fakfak di Papua Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Kabupaten Teluk Wondama di Papua Barat, Kepulauan Yapen di Papua, Kabupaten Biak Numfor di Papua.
Kemudian ini juga bisa terpantau dari Jakarta hingga Anyer di Provinsi Banten. Untuk di wilayah Papua (Pulau Biak), fenomena itu akan berlangsung selama 3 jam 5 menit dan durasi gerhana matahari totalnya selama 58 detik saja.
Untuk di Jakarta, durasi awalnya sampai akhir akan terjadi selama dua jam, 37 menit. Sedangkan di Anyer, Kabupaten Serang, Banten akan terjadi selama dua jam 33 menit.
Terjadi Lagi di Tahun 2042
Lebih lanjut Premana mengatakan bahwa kejadian ini benar-benar langka karena terjadi di rentang waktu yang cukup jauh. Menurutnya, gerhana hibrida selanjutnya akan kembali berlangsung di tahun 2042.
Fenomena gerhana matahari Hibrida di tanggal 20 April mendatang merupakan fase gerhana yang ke-52 dari total 80 gerhana. Ini masuk ke dalam siklus poros 129.