Makna Lagu Lir Ilir dan Sejarahnya, Ajarkan Nilai Islami
Media dakwah berupa lagu pun dipilih Sunan Kalijaga agar mudah diterima oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan adanya lagu dolanan.
Makna lagu Lir Ilir membuatnya tidak terdengar seperti lagu anak-anak lagi, melainkan nasihat penuh makna bagi umat Islam.
Makna Lagu Lir Ilir dan Sejarahnya, Ajarkan Nilai Islami
Setiap lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga memiliki makna mendalam, tidak terkecuali lagu Lir Ilir. Disebutkan bahwa Sunan Kalijaga menggunakan lagu Lir Ilir sebagai media dakwah agama Islam. Oleh karena itu, makna lagu Lir Ilir erat kaitannya dengan ajaran Islam.
Namun, tidak banyak orang yang tahu tentang makna lagu Lir Ilir. Yang banyak diketahui ialah lagu ini merupakan lagu dolanan anak-anak zaman dahulu. Lagu ini juga kerap dilantunkan anak-anak ketika sedang bermain bersama.
Untuk menambah wawasan kita, artikel ini mengulas lebih lanjut tentang makna lagu Lir Ilir yang penuh dengan nilai-nilai Islam.
-
Apa makna mendalam dari lagu Kembang Gadung? Lagu Kembang Gadung jadi tetembangan nenek moyang yang masih dilestarikan, dengan makna keagungan Tuhan. Dinyanyikan oleh Sinden dalam Setiap Pertunjukan Budaya Kesakralan lagu Kembang Gadung akan membawa para masyarakat yang mendengarkannya ikut terhanyut.
-
Apa makna dari lirik "Cublak-cublak Suweng"? Makna Lirik Cublak-cublak Suweng dapat diartikan sebagai berikut. Cublak-cublak suweng (tempat anting); Suwenge ting gelenter (antingnya berserakan); Mambu ketundhung gudel (berbau anak kerbau); Pak empong lera lere (bapak ompong menggeleng-gelengkan kepala); Sapa ngguyu ndhelikkake (siapa tertawa dia yang menyembunyikan; Sir sir pong dhele kopong (kedelai kosong tidak ada isinya).
-
Kapan lagu Kembang Gadung dinyanyikan? Lagu ini juga digunakan sebagai pembuka dari suatu pergelaran seperti Wayang Golek, Kiliningan, Bajidoran, Bangreng hingga Ketuk Tilu.
-
Apa makna dari kalimat "Allahumma Ajirni Minannar"? Allahumma Ajirni Minannar sebenarnya adalah doa pendek yang dapat diamalkan sebagai bacaan zikir setelah shalat. Zikir ini sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut apa arti Allahumma Ajirni Minannar beserta tulisan Arab dan latinnya bisa disimak: اللهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النّار Latin : Allahumma ajirna minnar Arti : Ya Allah, semoga engkau menyelamatkan kami dari api neraka اللهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النّار Latin : Allahumma ajirni minnar Terjemah : Ya Allah, semoga engkau melindungiku dari api neraka.
-
Apa makna dari kalimat takbir Idul Adha 'Allahu Akbar Kabira Walhamdu Lilahi Katshira Wa Subhanallahi Bukratan Wa Ashila'? “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
-
Apa arti dari kalimat "Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Ilallah Wallahu Akbar"? Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar adalah rangkaian kalimat zikir yang sering diucapkan dalam agama Islam. Dalam bahasa Arab, kalimat tersebut adalah: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر. Sedangkan dalam bahasa Latin, kalimat tersebut ditulis sebagai: Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar.
Sejarah Lagu Lir Ilir
Sebelum mengetahui makna lagu Lir Ilir, ketahui terlebih dahulu sejarah lagu ini.
Sunan Kalijaga menciptakan lagu Lir Ilir ketika kerajaan Majapahit runtuh pada abad ke-16. Setelahnya, agama Islam mulai masuk ke pesisir pulau Jawa. Pada saat itu Wali Songo sudah mulai menyebarkan agama Islam ke berbagai daerah di Indonesia.
Media dakwah berupa lagu pun dipilih Sunan Kalijaga agar mudah diterima masyarakat. Alasannya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan adanya lagu dolanan sehingga Sunan Kalijaga mengikuti arus tersebut. Makna lagu Lir Ilir yang dibawa Sunan Kalijaga berharap masyarakat Indonesia dapat dengan mudah menerima agama Islam.
Menurut Sunan Kalijaga, pendekatan dakwah agama Islam yang toleran pada budaya lokal akan membuat masyarakat semakin mendekat pada agama Islam. Pendekatannya pun dilakukan secara bertahap dengan prinsip mengikuti sambil memengaruhi.
Selain itu, Sunan Kalijaga juga menerapkan prinsip Wali Songo dengan filsafat kena iwake ora buthek banyune yang berarti ikan harus ditangkap tanpa membuat air menjadi keruh. Melalui media dakwah yang dilakukan, Sunan Kalijaga tidak ingin menimbulkan konflik dengan kerajaan-kerajaan yang ada sejak dahulu.
Sunan Kalijaga ingin memperbaiki kualitas moral masyarakat Indonesia pada saat itu. Pelan-pelan ajaran agama Islam dapat masuk melalui adat istiadat yang ada. Oleh karena itu, makna lagu Lir Ilir ini sangat dekat dengan pendidikan agama Islam.
Terjemahan Lirik Lagu Lir Ilir
Lir-ilir, lir-ilir
(Bangunlah, bangunlah!)
Tandure wus sumilir
(Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo
(Demikian menghijau)
Tak sengguh temanten anyar
(Bagaikan pengantin baru)
Cah angon, cah angon
(Anak gembala, anak gembala)
Penekno blimbing kuwi
(Panjatlah (pohon) belimbing itu!)
Lunyu-lunyu penekno
(Biar licin tetaplah kau panjat)
Kanggo mbasuh dodotiro
(Untuk membasuh pakaianmu)
Dodotiro, dodoiro
(Pakaianmu, pakaianmu)
Kumitir bedah ing pinggir
(Terkoyak-koyak di bagian samping)
Dondomono, jlumatono
(Jahitlah, Benahilah!)
Kanggo sebo mengko sore
(Untuk menghadap nanti sore)
Mumpung padhang rembulane
(Mumpung bulan bersinar terang)
Mumpung jembar kalangane
(Mumpung banyak waktu luang)
Yo sorako, sorak iyo!!
(Ayo bersorak lah dengan sorakan Iya!!)
Makna Lagu Lir Ilir
Lagu Lir Ilir memiliki lirik syair yang indah dan makna yang dalam. Makna lagu Lir Ilir mengajarkan tentang hakikat kehidupan. Setiap syair memiliki makna yang berbeda, namun tetap terhubung menjadi satu kesatuan.
Berikut beberapa makna lagu Lir-Ilir yang sangat mendalam.
1. Seruan untuk Bangkit
Makna lagu Lir Ilir ini mengajarkan untuk bangkit yang terdapat pada syair lir-ilir, lir-ilir; tandure wus sumilir. Sunan Kalijaga memberikan seruan untuk mengajak bangkit dari keterpurukan dan malas dalam belajar sehingga setiap orang memiliki kesempatan menjadi pemimpin.
Pemimpin yang dapat membawa makmum (pengikut) ke jalan yang benar dengan berpegang teguh pada Rukun Islam. Bangkit di sini juga berarti keadaan manusia yang bangkit dari keterpurukan setelah mengenal Islam. Selain itu, setiap manusia juga harus memiliki kepribadian yang tangguh dan senantiasa mempersiapkan diri untuk masa depan.
2. Membawa Kebahagiaan
Syair tak ijo royo-royo; tak sengguh temanten anyar yang mengajarkan ketika kita sudah berzikir akan menghidupkan pohon yang hijau dan indah.
Hijau sebagai simbol kejayaan Islam dan Islam digambarkan sebagai pengantin baru yang menarik hati banyak orang. Setiap orang yang melihatnya akan bahagia. Harapannya seseorang juga dapat membawa kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya.
3. Berjuang di Jalan Islam
Sunan Kalijaga mengajak kita untuk berjuang di jalan Islam yang tersirat dalam syair cah angon, cah angon; penekno blimbing kuwi; lunyu-lunyu penekno; kanggo mbasuh dodotiro; dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir; dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore; mumpung padhang rembulane; mumpung jembar kalangane; yo surako, surak iyo. Seperti memanjat pohon belimbing yang licin, seseorang tidak boleh menyerah untuk sampai ke puncak pohon itu.
Kelak ketika dipanggil untuk menghadap Allah seseorang sudah siap dengan bekal yang diperolehnya dari perjuangan-perjuangannya di jalan Islam.
Nilai Pendidikan Islam
Berdasarkan makna lagu Lir Ilir, banyak ditemukan nilai-nilai pendidikan Islam di dalamnya. Nilai ini sangat berguna bagi seseorang agar tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam. Berikut nilai-nilai pendidikan Islam dalam lagu Lir Ilir.
1. Nilai Religius
Terletak pada bait pertama yang berkaitan dengan kesadaran bahwa manusia memiliki multi-hubungan. Hubungan tersebut terdiri atas hubungan dengan dirinya sendiri, Tuhan, orang sekitar, dan alam sekitarnya.
Benih-benih keimanan harus terus ditumbuhkan dengan mengingat Allah dalam kehidupan. Selain itu, aqidah dalam agama Islam perlu dijalankan dengan benar dan yakin. Hal ini akan mendatangkan ketentraman jiwa dalam setiap hati manusia.
2. Nilai Kerja Keras
Dalam dunia pendidikan, seseorang dituntut untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Tentunya proses tersebut tidak berjalan dengan mudah, ada berbagai tantangan berupa tugas-tugas dan materi. Walaupun sulit, seseorang harus menyelesaikannya dengan baik dan benar. Hal ini mengajarkan untuk selalu berusaha dan tidak mudah menyerah.
3. Nilai Akhlak
Manusia memiliki tanggung jawab atas dirinya, orang lain, lingkungan, dan Tuhan. Nilai akhlak dalam lagu Lir Ilir ini mengajarkan untuk bertanggung jawab dengan segala potensi yang didapatnya dalam kehidupan seperti apa saja yang sudah dikerjakannya dalam hidup. Pertanggungjawaban yang dilakukan akan menentukan seseorang memiliki akhlak yang baik atau tidak.
4. Nilai Ibadah
Setiap orang memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah. Kesempatan ruang dan waktu yang diberikan harus digunakan untuk beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya. Kembali lagi pada hakikat manusia lahir ke dunia adalah untuk beribadah kepada Allah. Setiap ibadah yang kita lakukan juga akan bernilai pahala sebagai jalan menuju surga.
5. Nilai Menghargai Prestasi
Ketika seseorang berhasil mencapai sesuatu, tidak ada salahnya untuk mengekspresikan rasa kesenangannya. Sama halnya dalam makna lagu Lir Ilir, seseorang yang sudah sampai pada puncak belimbing dan berhasil menjalankan Rukun Islam dengan baik, rasa bahagia akan terpancar. Terlebih lagi, surga telah menanti sebagai balasan perbuatan baiknya selama ini.
Bagaimana Sunan Kalijaga Berdakwah dengan Lagu Lir Ilir?
Sunan Kalijaga menggunakan lagu Lir Ilir sebagai media dakwahnya dengan cara menyelipkan ajaran Islam dalam lirik lagu yang berbahasa Jawa. Lagu ini mengajak manusia untuk bangun dari keterpurukan, beramal sholeh, dan memperbaiki diri sebagai bekal menghadap Allah.
Lagu ini juga menggunakan kata-kata perumpamaan yang bermakna ganda, seperti pohon belimbing yang melambangkan Rukun Islam, atau dodotiro yang melambangkan pakaian kafan.
Dengan demikian, Sunan Kalijaga dapat menyampaikan pesan agama secara halus dan menyentuh hati masyarakat Jawa.