Gejala Diabetes pada Remaja, Berikut Penyebab dan Cara Mencegahnya
Gejala diabetes pada remaja memang jarang disadari, baik dari sang penderita atau pun orang tua. Gejala diabetes pada remaja biasanya lebih banyak mengarah pada diabetes tipe 1. Gejala diabetes pada remaja penting untuk diketahui sebagai upaya pengobatan dan penanganan lebih lanjut.
Gejala diabetes pada remaja memang jarang disadari, baik dari sang penderita atau pun orang tua. Gejala diabetes pada remaja biasanya lebih banyak mengarah pada diabetes tipe 1. Gejala diabetes pada remaja penting untuk diketahui sebagai upaya pengobatan dan penanganan lebih lanjut.
Pasalnya diabetes menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Diabetes merupakan penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Apa saja gejala diabetes di usia muda? Mulai dari sering merasa haus saat cuaca tidak panas atau tidak berkeringat, mudah lelah meskipun sudah mendapatkan tidur dan istirahat cukup, hingga berat badan yang berkurang secara tiba-tiba.
-
Apa saja gejala umum yang sering dialami oleh penderita diabetes? Gejala-gejala seperti kelelahan yang berlebihan, haus yang tidak wajar, serta seringnya buang air kecil adalah beberapa tanda utama yang bisa menjadi penanda diabetes.
-
Apa saja gejala dari obesitas yang disertai diabetes? Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan hipertensi. Gejalanya umumnya tidak terlihat, tetapi beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.
-
Apa saja tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan diabetes? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara. Gejala akut diabetes mencakup tiga hal, yaitu banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing.
-
Apa saja gejala yang muncul saat ibu hamil mengalami diabetes gestasional? Gejala-gejala Diabetes gestasional pada ibu hamil dapat menimbulkan beberapa gejala yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa gejala yang sering dialami oleh ibu hamil dengan diabetes gestasional: Sering Buang Air: Sering buang air kecil di malam hari (nokturia) adalah salah satu gejala diabetes gestasional. Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan peningkatan volume urinasi, sehingga ibu hamil perlu buang air kecil lebih sering, terutama di malam hari. Hal ini dapat mengganggu tidur karena perlu bolak-balik ke kamar mandi.Mulut Kering: Mulut kering adalah gejala lain dari diabetes gestasional. Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan mulut kering dan membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Mudah Haus: Peningkatan frekuensi buang air menyebabkan ibu hamil jadi mudah haus. Namun, pada ibu hamil dengan diabetes gestasional, berat badan bisa mengalami penurunan karena insulin yang tidak mencukupi mencegah penyerapan gula oleh tubuh. Selain itu, sering buang air dapat menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan gejala seperti mulut kering dan kelelahan.Kelelahan: Kelelahan adalah gejala yang umum dialami oleh ibu hamil dengan diabetes gestasional. Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, yang dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, kesemutan, dan nyeri. Rasa Haus Berlebihan: Rasa haus berlebihan adalah gejala yang sering dialami oleh ibu hamil dengan diabetes gestasional. Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan tubuh membutuhkan lebih banyak cairan untuk mengencerkan gula darah, sehingga ibu hamil merasa haus berlebihan.Sering Buang Air Kecil: Sering buang air kecil adalah gejala lain dari diabetes gestasional. Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan peningkatan volume urinasi, sehingga ibu hamil perlu buang air kecil lebih sering. Mulut Kering: Mulut kering adalah gejala yang umum dialami oleh ibu hamil dengan diabetes gestasional. Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan mulut kering dan membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.Penglihatan Kabur: Penglihatan kabur adalah gejala yang sering dialami oleh ibu hamil dengan diabetes gestasional. Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, yang dapat menyebabkan gejala seperti penglihatan kabur. Gatal pada Area Genital atau Infeksi Jamur: Gatal pada area genital atau infeksi jamur adalah gejala yang sering dialami oleh ibu hamil dengan diabetes gestasional. Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, yang dapat menyebabkan gatal atau infeksi jamur.
Selain penyakit kardiovaskuler, Diabetes Militus juga merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal dan kebutaan pada usia di bawah 65 tahun. Selain itu, diabetes juga bisa menjadi penyebab terjadinya amputasi, disabilitas hingga kematian.
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini sudah ada sekitar 150 juta orang yang mengalami diabetes di seluruh belahan dunia. Maka tak heran, kalau penyakit diabetes semakin menjadi perhatian karena jumlah penderitanya yang terus bertambah. Penyakit ini juga dapat menyerang siapa baik perempuan atau pun laki-laki, begitu tua hingga muda atau remaja.
Remaja yang menderita diabetes biasanya terlambat menyadarinya saat sudah terjadi komplikasi. Untuk mencegah hal tersebut penting bagi kita untuk tahu lebih awal mengenai gejala diabetes pada remaja, penyebab hingga cara mencegahnya telah dirangkum Merdeka.com melalui info Kemenkes dan medicalnewstoday.com pada Jumat, (24/12/2021).
Gejala Diabetes pada Remaja
Dilansir dari Klikdokter, diabetes tipe 1 dapat berkembang pada usia berapapun, biasanya muncul selama masa kanak-kanak atau remaja. Diabetes tipe 2—tipe yang lebih umum—dapat terjadi pada usia berapapun, walau lebih sering dialami orang yang berusia lebih dari 40 tahun.
Pada umumnya gejala diabetes pada remaja, anak-anak maupun orang dewasa sama saja. Gejala umum terjadi pada kedua jenis diabetes, tetapi ada beberapa perbedaan yaitu sebagai berikut:
Gejala Diabetes Tipe 1
Gejala diabetes pada remaja untuk diabetes tipe 1 cenderung berkembang pesat selama beberapa minggu. Adapun gejala diabetes pada remaja untuk diabates tipe 1 meliputi:
- Peningkatan rasa haus dan buang air kecil
- Mudah lapar dan terjadi penurunan berat badan
- Mudah lelah
- Mudah marah
- Nafas bau dan penglihatan kabur
- Infeksi jamur pada wanita juga bisa menjadi gejala diabetes
Gejala Diabetes Tipe 2
Gejala diabetes tipe 2 berlangsung lebih lambat mungkin diperlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk menerima diagnosis. Adapun gejala utama diabetes tipe 2 meliputi:
- Buang air kecil lebih sering terutama di malam hari
- Rasa haus yang meningkat dari biasanya
- Mengalami kelelahan
- Terjadi penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Gatal di sekitar alat kelamin, mungkin terjadi infeksi jamur
- Susah sembuh dari luka
- Penglihatan kabur, akibat kekeringan mata
- Munculnya bercak gelap pada kulit yang disebut acanthosis nigricans
Penyebab Diabetes pada Remaja
Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 merupakan diabetes yang lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun, diabetes tipe ini juga sering kali menyerang bayi, balita dan orang dewasa. Penyebab diabetes ini adalah akibat dari kelainan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh anak merusak atau menghancurkan pankreasnya sendiri, sehingga fungsi pankreas pun jadi terganggu.
Seorang remaja akan rentan mengalami diabetes tipe 1 apabila memiliki genetik atau keturunan dalam keluarga yang juga menderita diabetes tipe 1, pernah memiliki riwayat infeksi virus, hingga pola makan kurang sehat misalnya sering mengonsumsi makanan atau minuman manis seperti permen, es krim, jus buah kemasan hingga buah kering kemasan.
Diabetes Tipe 2
Selanjutnya, diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin atau kondisi di mana sel-sel tumbuh anak kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi. Penting diketahui bahwa pada kasus tertentu tipe 2 juga dapat terjadi akibat berkurangnya produksi insulin. Karena gangguan tersebut maka kadar gula anak dapat meningkat.
Adapun seorang remaja dapat mengalami risiko diabetes tipe 2 bila memiliki orang tua atau saudara dengan riwayat diabetes, berat badan berlebih atau obesitas, kebiasaan sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak serta kurang aktif bergerak dan jarang olahraga.
Cara Mencegahnya
Selain mengetahui gejala diabetes pada remaja, kamu juga perlu tahu mengenai bagaimana cara mencegahnya sebelum terlambat.
Namun sayangnya, pencegahan saat ini tidak mungkin dilakukan untuk diabetes tipe 1, tetapi hanya bisa dilakukan untuk diabetes tipe 2 yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Mempertahankan berat badan ideal yang artinya tidak kegemukan karena hal itu dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena meningkatkan kemungkinan resistensi insulin.
- Tetap aktif secara fisik untuk mengurangi resistensi insulin dan membantu mengelola tekanan darah.
- Batasi makanan dan minuman manis, sebab mengonsumsi banyak makanan yang tinggi gula dapat menyebabkan penambahan berat badan dan masalah dengan fungsi insulin. Makan makanan yang seimbang dan kaya nutrisi dengan banyak vitamin, serat, dan protein tanpa lemak yang akan menurunkan risiko diabetes tipe 2.