Mengenal Kampung Tajur, Desa Unik di Purwakarta yang Ajarkan Kearifan Lokal Sunda
Di lokasi wisata Kampung Tajur yang terletak di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta tersebut pengunjung bisa ikut aktif menjadi bagian dari warga desa setempat, untuk mengikuti segala aktivitas sehari-harinya seperti bertani, beternak hingga memasak di tungku hawu yang otentik.
Banyak cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mendalami kearifan lokal budaya Sunda. Salah satunya adalah dengan mengunjungi Kampung Tajur di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.
Di kawasan yang terletak di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong tersebut pengunjung bisa ikut aktif menjadi bagian dari warga desa untuk mengikuti segala aktivitas sehari-harinya. Di Kampung Tajur masyarakat setempat menyediakan homestay yang bisa disewa oleh pengunjung untuk bermalam.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Apa yang ditawarkan oleh Giri Tirta Kahuripan di Purwakarta? Giri Tirta Kahuripan adalah sebuah resort yang terkenal dengan kolam renang skypool-nya yang menawarkan pemandangan alam Purwakarta dari ketinggian. Resort ini juga menyediakan berbagai wahana permainan seperti water slide, futsal, flying fox, kendaraan ATV, agrowisata manggis, dan sepeda air.
-
Dimana letak Purwakarta? Terletak di jantung Provinsi Jawa Barat, wilayah ini tidak hanya dikenal dengan keindahan budaya Sunda, tetapi juga peradaban masa lampau dan masa kininya.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
Dilansir dari purwakartakab.go.id pengunjung dapat berbaur dengan masyarakat setempat. Pilihan wisata ini cocok untuk Anda yang merindukan suasana pedesaan yang khas dan menenangkan.
Merasakan Keseharian Bersama Pemilik Rumah
Facebook Kampung Tajur ©2020 Merdeka.com
Untuk ikut membaur dengan masyarakat setempat, biasanya para pengunjung yang mayoritas berasal dari perkotaan akan mengikuti aktivitas sehari-hari pemilik rumah tempat wisatawan tersebut tinggal.
Jika pemilik rumah seorang petani, maka wisatawan yang bermalam harus mengikuti aktivitasnya yakni ke sawah untuk bercocok tanam. Begitu pun jika pemilik rumah merupakan seorang peternak. Pengunjung yang bermalam wajib mengikuti kegiatan mereka di kawasan peternakan untuk mengurus hewan ternaknya.
Menyaksikan Aktivitas Tetunggulan
Salah satu daya tarik yang unik dan bisa dirasakan ketika menginap di Kampung Tajur adalah terdapatnya tradisi Tetunggulan. Aktivitas menumbuk padi di lesung kayu yang dilakukan oleh para ibu-ibu berusia lanjut di wilayah tersebut.
Dalam kegiatannya aktivitas Tetunggulan akan menciptakan atmosfir budaya Sunda yang kuat. Terlebih didukung dengan interaksi berbahasa Sunda khas warga setempat. Di sini wisatawan juga bisa mengikuti aktivitas tersebut.
Menempati Rumah Panggung dan Memasak Nasi di Tungku
Facebook Kampung Tajur ©2020 Merdeka.com
Saat awal wisatawan masuk ke kawasan tersebut, suasa asri begitu terasa mengingat daerah tersebut masuk ke dalam kawasan dataran tinggi yang dipenuhi perbukitan dan persawahan. Suasana yang meneduhkan untuk melepas penat setelah beraktivitas di tengah hiruk pikuk perkotaan.
Yang menarik hampir seluruh rumah di Kampung Tajur memiliki bentuk yang seragam. Berbentuk panggung dengan cat khusus berwarna hitam dan putih yang memiliki makna harmonisasi antara alam dengan manusia.
Di dalam rumah tersebut wisatawan bisa ikut merasakan cara masak masyarakat Sunda yang masih menggunakan tungku bakar alami bernama ‘hawu’. Cara masak itulah yang membuat masakan menjadi lebih sedap.
Menarik Minat Wisatawan Mancanegara
Keunikan Kampung Tajur juga menarik minat wisatawan mancanegara. Pada 2016, Kampung Tajur pernah dijadikan sebagai lokasi konferensi internasional bertajuk World Village Conference. Peserta dari 23 delegasi negara tetangga, seperti Jepang, Korea, Amerika, Jerman, Tiongkok, dan Azerbaijan.
Untuk menikmati beragam fasilitas di Kampung Tajur, pengunjung bisa merogoh kocek sebesar Rp200 sampai Rp250 ribu untuk sekali menginap.
Masih Belum Dibuka untuk Umum
Namun di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang destinasi Kampung Tajur masih belum dibuka untuk umum. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Irfan Suryana seperti yang dilansir dari ayopurwakarta.
Menurut Irfan ketika masa liburan destinasi berbasis kearifan lokal tersebut bisa mendatangkan 50 hingga 200an orang. Baik individu maupun berkelompok sehingga sangat memungkinkan terjadi aktivitas kerumunan yang saling bersentuhan dan meningkatkan resiko penyebaran Covid-19. Sehingga pihaknya masih belum memastikan waktu pembukaan tersebut.
"Hingga saat ini Kampung Tajur belum menerima kunjungan wisatawan, kami juga belum bisa memastikan kapan akan dibuka kembali, karena Kami lebih memperhatikan kesehatan warga, apalagi pihak pengelola juga belum berani memutuskan Kampung Tajur akan kembali dibuka dalam waktu dekat” katanya, Rabu (26/08).