Mengenal Macam Pidato yang Sering Digunakan beserta Tujuan dan Fungsinya
Kita pasti pernah melihat seseorang berbicara di depan khalayak umum, atau bahkan Anda mungkin pernah melakukannya. Mereka berbicara untuk menyampaikan sesuatu, seperti pendapat, informasi, atau terkait dengan peristiwa tertentu. Aktivitas berbicara di depan umum inilah yang disebut sebagai pidato.
Kita pasti pernah melihat seseorang berbicara di depan khalayak umum, atau bahkan Anda mungkin pernah melakukannya. Mereka berbicara untuk menyampaikan sesuatu, seperti pendapat, informasi, atau terkait dengan peristiwa tertentu. Aktivitas berbicara di depan umum inilah yang disebut sebagai pidato.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Tueng Dara Baro penting? Apabila upacara ini tidak dilaksanakan maka keluarga mempelai perempuan akan merasa kecil hati dan tidak diterima dalam lingkungan keluarga mempelai laki-laki.
-
Bagaimana Pegi Setiawan dibebaskan dari tahanan Polda Jabar? Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Bandung Eman Sulaeman mengabulkan permohonan gugatan sidang praperadilan oleh pihak pemohon yakni Pegi Setiawan terhadap Polda Jabar.
Pidato tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Orang yang berpidato harus memiliki kepercayaan diri, pengucapan kalimat yang jelas, dan dapat menyampaikan poin utama pidato dengan baik. Seseorang yang sering kita lihat dalam menyampaikan pidato adalah ketua organisasi, pemimpin perusahaan, pemimpin negara, dan lain sebagainya.
Pidato sendiri memiliki tujuan dan macam pidato yang beragam. Berbagai macam pidato ini adalah jenis pidato yang sering digunakan. Setiap macam pidato memiliki cara tersendiri dalam penyampaiannya.
Di artikel kali ini, kami akan menyampaikan apa saja macam pidato tersebut, beserta dengan tujuan dilakukannya pidato.
Tujuan dan Fungsi Pidato
©Shutterstock.com/Halfpoint
Dilansir dari situs gurupendidikan.co.id, pidato umumnya dilakukan untuk:
1. Mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kemauan kita.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur.
Sedangkan fungsi dari pidato yaitu untuk:
• Memudahkan komunikasi dengan bawahan dan atasan
• Memudahkan komunikasi dengan sesama anggota organisasi
• Membuat suatu kondisi yang kondusif di mana hanya perlu 1 orang saja yang berbicara
Macam Pidato
Pidato Impromptu
Macam pidato yang pertama adalah pidato impromptu. Jika seseorang pernah tiba-tiba dipanggil untuk maju menyampaikan pidato dalam sebuah acara, pidato ini disebut dengan pidato impromptu. Pidato yang dilakukan secara tiba-tiba dan spontan ini dilakukan tanpa persiapan sebelumnya.
Kelebihan pidato impromptu
• Impromptu lebih dapat mengungkapkan perasaan yang sebenarnya dari pembicara, karena pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya,
• Gagasan dan pendapatnya datang secara spontan, sehingga tampak seperti ide yang segar dan hidup,
• Impromtu memungkinkan Anda terus berpikir.
Kekurangan pidato impromptu
• Impromptu hanya akan menghasilkan kesimpulan yang mentah, karena dasar pengetahuan yang tidak memadai,
• Tak jarang metode impromptu membuat cara penyampaian menjadi tersendat-sendat dan tidak lancar,
• Gagasan yang disampaikan bisa “acak-acakan” dan asal,
• Karena tanpa persiapan, kemungkinan mengalami “demam panggung” akan sangat tinggi.
Pidato Manuskrip
Macam pidato yang kedua yaitu pidato manuskrip. Macam pidato ini juga dikenal dengan pidato naskah. Dalam cara pidato ini, seseorang bukan “menyampaikan pidato”, tetapi “membacakan pidato”. Juru pidato membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir. Pidato manuskrip perlu dilakukan jika isi yang disampaikan tidak boleh ada kesalahan
Kelebihan pidato manuskrip
• Dapat memilih kata-kata yang baik dan benar, sehingga dapat menyampaikan informasi dengan tepat dan pernyataan yang gamblang,
• Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali,
• Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan,
• Menghindari pembahasan yang asal-asalan atau menyimpang,
• Manuskrip dapat diperbanyak untuk dibagikan pada audien.
Kekurangan pidato manuskrip
• Komunikasi pendengar akan akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka,
• Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, karena ia lebih fokus pada teks pidato, sehingga akan lebih terlihat kaku,
• Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau memperpanjang pesan,
• Pembuatannya lebih lama.
Pidato Memoriter
Macam pidato yang ketiga yaitu pidato memoriter. Pidato ini adalah pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihafalkan kata demi katanya. Pidato memoriter mengharuskan Anda untuk bisa menghapalkan teks dengan baik.
Kelebihan pidato memoriter
• Dapat memilih kata-kata yang baik dan benar,
• Jika mampu menghafalnya, pidato akan lancar dengan bahasa tubuh yang tidak tampak kaku,
• Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.
Kekurangan pidato memoriter
• Pidato tampak datar dan monoton, sehingga pembicara tidak akan mampu menarik perhatian hadirin,
• Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara akan lebih berusaha untuk mengingat kata-kata,
• Memerlukan banyak waktu persiapan.
Pidato Ekstempore
Macam pidato yang terakhir adalah pidato ekstempore. Pidato ini adalah pidato yang paling baik dan paling sering digunakan oleh juru pidato yang berpengalaman dan mahir. Dalam menyampaikan pidato jenis ini, juru pidato hanya menyiapkan garis-garis besar dan pokok-pokok bahasan penunjang saja. Pembicara tidak berusaha mengingat atau menghapalkan kata demi kata. Out-line hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran kita. Pidato jenis ini memerlukan latihan yang intensif bagi pelakunya.
Kelebihan pidato ekstempore
• Komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau khalayak,
• Pesan dapat diubah secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan penyajiannya lebih spontan.
Kekurangan pidato ekstempore
• Memerlukan latihan yang intensif bagi pembicaranya
• Kemungkinan besar bisa menyimpang dari garis besar
• Kefasihan bisa terhambat karena kesulitan dalam memilih kata-kata