Pengertian Khusnul Khatimah beserta Ciri-ciri dan Bacaan Doanya
Mendapatkan husnul khatimah di momen kematian adalah harapan kaum muslimin. Karena ini menandakan bahwa kepergian kita dari dunia diridhai oleh Sang Pencipta.
Kematian pasti datang kepada setiap orang, namun baik tidaknya kedatangannya tergantung pada diri kita sendiri.
Pengertian Khusnul Khatimah beserta Ciri-ciri dan Bacaan Doanya
Ketika kita membicarakan tentang kematian, ada satu hal yang menjadi fokus perhatian bagi kaum muslimin. Hal yang dimaksud adalah kematian secara 'khusnul khatimah.' Kata-kata ini mungkin sudah tak asing bagi bagi umat muslim karena khusnul khatimah adalah suatu hal yang sangat diharapkan.
Mendapatkan khusnul khotimah saat meninggal artinya kepergiannya diridai oleh Allah SWT. Meninggal dalam khusnul khatimah juga memiliki keutamaannya sendiri, salah satunya adalah dijanjikan surga oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut:
“Barang siapa sampai akhir hayatnya tetap pada suatu keyakinan ucapan kalimat lailahaillallah pasti masuk surga.”
-
Apa saja ciri-ciri husnul khatimah? Terdapat ciri-ciri tertentu, di mana seseorang dikatakan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu sebagai berikut:1. Mengucapkan syahadat: Salah satu ciri-ciri husnul khatimah adalah seseorang yang meninggal dunia dengan mengucapkan kalimat syahadat, yaitu dua kalimat kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Dengan mengucapkan syahadat saat merenggang nyawa, ini menandakan bahwa orang tersebut memiliki iman yang kuat dan ikhlas dalam menjalankan ajaran Islam.
-
Apa pengertian dari 'husnul khotimah'? Pengertian husnul khatimah adalah akhir yang baik, yaitu meninggal dalam keadaan beriman, taat, dan beramal saleh.
-
Apa arti sebenarnya dari "khusnul khotimah" dan apa bedanya dengan "husnul khotimah"? Arti khusnul khotimah sering dipahami sebagai kondisi mati yang baik. Namun, terdapat perdebatan di masyarakat antara mana yang lebih benar antara arti khusnul khotimah atau husnul khotimah dalam kematian Islam. Sebab, beda penulisan satu huruf dalam bisa memberikan arti yang berbeda pula. Dalam bahasa Arab, khusnul memiliki arti hina, sedangkan husnul memiliki arti baik. Jika dilihat dari bahasa, memang tidak tepat jika disebut khusnul khotimah untuk arti kematian yang baik.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Khotmil Quran Kudus? Doa khotmil Quran Kudus adalah doa yang dibaca ketika seseorang telah mengkhatamkan Al-Qur'an.
-
Kenapa doa Khotmil Quran Kudus memiliki keutamaan? Doa ini memiliki keutamaan berupa diaminkan oleh empat ribu malaikat. Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:مَنْ قَرَأَ الْقُرْأٓنَ ثُمَّ دَعَا، أَمَّنَ عَلَى دُعَائِهِ اَرْبَعَةُ اَلَافِ مَلِكٍ “Barang siapa telah membaca Al-Qur’an (khatam) kemudian dia berdoa, maka ada 4 ribu malaikat yang mengaminkan doanya” (HR ad-Darimy).
-
Apa definisi dari Husnul Khotimah dalam Islam? Husnul khotimah adalah kondisi akhir kehidupan seseorang yang baik di sisi Allah.
Pengertian Khusnul Khatimah
Pengertian khusnul khatimah adalah akhir yang baik, yaitu meninggal dalam keadaan beriman, taat, dan beramal soleh. Khusnul khotimah berasal dari bahasa Arab, yaitu hasna yang artinya baik dan khotimah yang berarti akhir. Kebalikan dari khusnul khotimah adalah su’ul khotimah, yaitu meninggal dalam keadaan buruk atau berpaling dari Allah SWT.
Untuk meraih khusnul khatimah, seseorang harus berusaha untuk selalu berbuat baik, beribadah dengan tulus ikhlas, dan menghindari segala bentuk dosa dan kesalahan. Selain itu, seseorang juga harus senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kemudahan untuk meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Ciri-ciri Khusnul Khatimah
Khusnul khatimah adalah akhir yang baik, yaitu meninggal dalam keadaan beriman, taat, dan beramal sholeh. Orang yang mendapatkan khusnul khatimah biasanya memiliki beberapa ciri-ciri berikut:
• Meninggal dengan mengucapkan kalimat syahadat “La ilaha illallah”. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya.
• Meninggal pada malam Jumat atau hari Jumat. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dari Allah SWT, dan dijaga dari fitnah kubur.
• Meninggal dengan keringat di dahi. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seorang mukmin yang berjuang di jalan Allah SWT dan meninggalkan dunia dengan tenang.
• Meninggal karena sakit perut, wabah penyakit, tenggelam, atau saat melahirkan. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seorang syahid, yaitu orang yang mati di jalan Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar.
Perbedaan Kata Khusnul dan Husnul
Penyebutan 'doa khusnul khotimah' nampaknya masih lekat dalam kebiasaan masyarakat Indonesia. Meski demikian, menurut literatur dan edukasi yang marak beredar belakangan ini, telah ada koreksi terhadap penyebutan khusnul khotimah menjadi husnul khotimah.
Kedua kata tersebut memang terdengar dan terlihat sama. Namun, perbedaan huruf depan ini ternyata sangat besar maknanya.
Khusnul khotimah berarti meninggal dalam keadaan hina, sementara husnul khotimah artinya meninggal dalam keadaan baik. Jadi sudah jelas bukan, mengapa Anda harus menyebut kata yang tepat?
Kata husnul diambil dari kata hasan yang artinya baik. Khotimah sendiri berarti sebuah akhir. Jadi, husnul khotimah memiliki arti sebuah akhir yang baik. Maknanya adalah sebuah kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik alias diridhai Allah SWT. Jadi sekali lagi, kata yang benar adalah husnul khotimah.
Hal ini tentunya membuat Anda harus ekstra hati-hati dalam menyampaikan pesan pada seseorang, terutama jika pesan tersebut disampaikan dengan tulisan dan dalam bahasa asing. Dalam penyebutannya secara lisan pun, Anda wajib berhati-hati agar tidak salah.
Bacaan Doa Husnul Khotimah
1. Berikut adalah bunyi bacaan doa husnul khotimah beserta artinya yang bisa Anda panjatkan, dilansir dari laman NU Online;
رَبَّنَاۤ اِنَّنَا سَمِعۡنَا مُنَادِيًا يُّنَادِىۡ لِلۡاِيۡمَانِ اَنۡ اٰمِنُوۡا بِرَبِّكُمۡ فَاٰمَنَّا ۖرَبَّنَا فَاغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوۡبَنَا وَكَفِّرۡ عَنَّا سَيِّاٰتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الۡاَبۡرَار رَبَّنَا وَاٰتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا تُخۡزِنَا يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ ؕ اِنَّكَ لَا تُخۡلِفُ الۡمِيۡعَادَ
Rabbanaaa innanaa sami'naa munaadiyai yunaadii lil iimaani an aaminuu bi Rabbikum fa aamannaa; Rabbanaa faghfir lanaa zunuubanaa wa kaffir 'annaa saiyi aatina wa tawaffanaa ma'al abraar
Artinya:
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, (yaitu), 'Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,' maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji.'
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيهِ
Allahummaj’al khoiro ‘umrii aakhirohu, wa khoiro ‘amalii khowaatimahu, wa khoiro ayyaamii yaumaalqoo-ka fiih.
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu. 3. Selain itu, ada juga doa husnul khotimah selanjutnya yang diajarkan oleh Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Berikut bunyi doanya:
اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالْخَيْرِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالسَّعَادَةِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ
Allahummakhtim lanaa bil islaami, wakhtim lanaa bil iimaani, wakhtim lanaa bil khoiri, wakhtim lanaa bis sa’aadah, wakhtim lanaa bihusnil khootimah.
Artinya:
“Ya Allah akhirilah hidup kami dengan Islam, dengan membawa iman, dengan kebaikan, dengan kebahagiaan dan dengan husnul khotimah.”
Meninggal dalam Keadaan Husnul Khotimah
Sejak awal, sesungguhnya Allah SWT telah memperingatkan bagi umat muslim untuk selalu mempersiapkan diri. Sebagaimana dalam firman Allah pada QS. Al-Hasyr ayat 18:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Cara agar seorang muslim meninggal dalam keadaan husnul khotimah menurut Imam Sufyan Al-Tsauri adalah;
- Menjaga iman dan ketakwaan secara istiqomah kepada Allah SWT. Berusaha sungguh memperbaiki lahir dan batin. Senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diwafatkan dalam keadaan iman. Senantiasa berdzikir kepada Allah SWT dalam keadaan apapun
- Apabila seorang muslim meninggal bukan dalam keadaan husnul khotimah, hal itu karena dirinya sendiri yang memilih demikian. Sebagaimana diungkapkan Imam Suyuthi dalam Syarh As Shudur bahwa penyebab seseorang menjadi khusnul khotimah (meninggal dalam keadaan dihinakan) adalah seperti menyepelekan urusan salat, minum khamr, durhaka kepada orangtua, hingga menyakiti saudara kaum muslimin.