Penyebab Munculnya Milia pada Kulit, Ketahui Gejala dan Cara Mencegahnya
Milia terjadi ketika sel kulit mati terperangkap di bawah permukaan kulit dan membentuk kista kecil yang keras. Kondisi ini sering terjadi pada bayi dan orang dewasa.
Jika Anda memiliki benjolan putih kecil yang tampak di hidung, dagu, atau pipi, biarkan saja dan jangan berusaha untuk menghilangkannya. Kondisi yang Anda alami disebut milia, yaitu kondisi kulit yang umum terjadi pada bayi yang baru lahir.
Milia terjadi ketika sel kulit mati terperangkap di bawah permukaan kulit dan membentuk kista kecil yang keras. Milia umum terjadi pada bayi karena kulit mereka masih belajar untuk mengelupas, atau sedang berusaha untuk mengelupas sel kulit mati dengan sendirinya.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Bagaimana cara Jamu Pahitan membantu kesehatan wanita? Untuk wanita, jamu pahitan baik dikonsumsi sebab dapat mencegah bau badan, mencegah timbulnya jerawat, melancarkan peredaran darah, dan menghilangkan gatal-gatal pada kulit.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan kemarahan bisa berbahaya bagi kesehatan? Namun, ketika kemarahan menjadi kebiasaan yang tidak terkendali, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
Meskipun milia sering terlihat di hidung, dagu, atau pipi, milia juga dapat terjadi di area lain seperti tubuh bagian atas dan tungkai.
Pada orang dewasa, milia terbagi menjadi dua jenis, yaitu milia primer dan sekunder. Milia primer mirip dengan jenis yang didapat bayi. Sedangkan milia sekunder terjadi ketika kondisi kulit yang menyebabkan lepuh sehingga merusak lapisan pori. Luka bakar atau ruam parah, misalnya, dapat meningkatkan jumlah sel kulit yang terperangkap di bawah permukaan kulit.
Melansir dari laman Healthline, kami akan memberi penjelasan lebih lanjut mengenai apa saja penyebab munculnya milia, gejala, cara menangani, hingga cara mencegah milia.
Gejala Milia
Milia adalah benjolan kecil yang biasanya berwarna putih atau kuning. Milia biasanya tidak membuat kulit gatal atau nyeri. Namun, hal itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi sebagian orang. Seprai atau pakaian yang kasar dapat menyebabkan milia tampak iritasi dan berwarna merah.
Penyebab Munculnya Milia
Penyebab munculnya milia pada bayi baru lahir berbeda dari pada anak yang lebih besar dan orang dewasa.
Bayi baru lahir
Penyebab munculnya milia pada bayi baru lahir masih belum diketahui. Namun, kondisi ini sering disalahartikan sebagai jerawat bayi, yang dipicu oleh hormon dari ibu.
Tidak seperti jerawat bayi, milia tidak menyebabkan peradangan atau pembengkakan. Milia pada bayi baru lahir biasanya muncul bersamaan dengan lahirnya bayi, sedangkan jerawat bayi baru muncul dua hingga empat minggu setelah lahir.
Anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa
Pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, penyebab munculnya milia biasanya dikaitkan dengan beberapa jenis kerusakan pada kulit. Beberapa kerusakan kulit penyebab munculnya milia antara lain adalah:
- melepuh karena kondisi kulit, seperti epidermolysis bullosa (EB), cicatricial pemphigoid, atau porphyria cutanea tarda (PCT)
- luka melepuh, seperti poison ivy
- luka bakar
- kerusakan akibat sinar matahari jangka panjang
- penggunaan krim steroid dalam jangka panjang
- prosedur pelapisan ulang kulit, seperti dermabrasi atau pelapisan ulang laser
Penyebab munculnya milia juga bisa diakibatkan dari kulit yang kehilangan kemampuan alami untuk mengelupas. Ini bisa terjadi akibat penuaan.
Cara Mengobati Milia
Tidak ada penanganan yang diperlukan untuk milia. Milia biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. Pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, milia akan hilang dalam beberapa bulan. Jika Anda merasa kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan, ada perawatan yang efektif untuk menghilangkannya, seperti:
- Cryotherapy. Nitrogen cair yang akan membekukan milia. Ini adalah metode penghapusan yang paling sering digunakan.
- Deroofing. Jarum steril yang mengambil isi milia.
- Retinoid topikal. Krim yang mengandung vitamin A ini membantu mengelupas kulit Anda.
- Pengelupasan kimiawi. Pengelupasan kimiawi menyebabkan lapisan pertama kulit terkelupas, memunculkan kulit baru.
- Ablasi laser. Laser kecil berfokus pada area yang terkena untuk mengangkat milia.
- Diathermy. Panas yang ekstrim untuk menghancurkan milia.
- Kuretase penghancuran. Milia akan dikerok dan dibakar dengan operasi.
Cara Mencegah Milia
©2020 Merdeka.com
Milia tidak selalu dapat dicegah, terlebih jika terjadi pada bayi yang baru lahir. Namun, jika milia dikaitkan dengan kondisi atau cedera kulit lainnya, penanganan yang cepat dapat mencegah munculnya kondisi tersebut.
Tips untuk mencegah milia antara lain:
- menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan
- menghindari penggunaan krim kental atau produk berbasis minyak
- eksfoliasi antara 2 dan 3 kali seminggu