Pernah Jadi Ikon Uang Kertas Pecahan Rp500, Ini Sisi Menarik Gedung BI di Cirebon
Ini keunikan gedung Bank Indonesia cabang Cirebon yang sudah berdiri sejak 1866.
Ini keunikan gedung Bank Indonesia cabang Cirebon yang sudah berdiri sejak 1866
Pernah Jadi Ikon Uang Kertas Pecahan Rp500, Ini Sisi Menarik Gedung BI di Cirebon
Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri. Bangunan ini merupakan kantor cabang Bank Indonesia yang sudah berusia 158 tahun.
Cirebon memang menyimpan banyak bangunan bersejarah, salah satunya gedung Bank Indonesia. Berdirinya perusahaan perbankan, mampu mengangkat wilayah pesisir laut utara Jawa Barat itu menjadi sebuah kota pelabuhan dan perdagangan yang berkembang pesat di masa silam.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Bagaimana Gedung De Javasche Bank dibangun? Gedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos Gedung De Javasche Bank atau sekarang yang dikenal sebagai Bank Indonesia adalah bangunan warisan kolonial Belanda yang sampai sekarang masih berdiri kokoh di Kota Medan.
-
Apa yang istimewa dari Gedung De Javasche Bank di Kota Tua Surabaya? Gedung ini menyimpan banyak sejarah perbankan di Indonesia.
-
Di mana De Javasche Bank di Kota Medan terletak? Gedung ini berlokasi di Jalan Balai Kota No. 4, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
-
Bagaimana ciri khas bangunan Gedung Bank Indonesia di Aceh? Ciri khas bangunan ini yaitu terdapat 3 bagian gedung, bangunan induk berada di tengah lalu diapit oleh dua bangunan di sebelah kiri dan kanannya.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
Jika melihat dari kacamata sejarah, gedung Bank Indonesia Cirebon memiliki banyak kisah menarik, salah satunya pernah menjadi ikon di uang pecahan Rp500. Berikut selengkapnya.
Dulunya Bernama De Javasche Bank
Dalam laman bi.go.id, disebutkan bahwa bangunan tersebut mulanya merupakan merupakan cabang dari De Javasche Bank.
De Javasche Bank merupakan hak octrooi atau hak istimewa yang didapatkan dari Kerajaan Belanda. Di sini, bank tersebut memiliki kewenangan sebagai pencetak uang.
Sebelumnya, banyak para pengusaha Eropa yang tergabung ke dalam VOC merasa terbantu melalui sistem sirkulasi uang yang diberlakukan.
Karena perekonomian mulai menyebar di nusantara, dibangunlah gedung-gedung bank termasuk di Cirebon yang pada 6 Agustus 1866 merupakan cabang De Javasche Bank yang ke-5 dengan nama Agentschap van De Javasche Bank te Cheribon.
Dulu Dipimpin Seorang Warga Belanda
Setelah diresmikan, bank ini menjalankan fungsinya sebagai pengedar uang, penjamin para pengusaha dengan emas sampai pendanaan bagi warga yang membutuhkan.
Pemimpinnya adalah P.J. Janssens, seorang notaris berkebangsaan Belanda serta posisi komisaris dan wakil komisaris diisi oleh J.W. Peter dan P. van Waasdjik.
Adanya gedung bank ini membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon, terlebih setelah terbentuknya otonomi khusus kota gementee Cheribon yang terbentuk pada 1 April 1906. Ketika itu, Cirebon yang sebelumnya dipimpin kasultanan, menjadi kotapraja.
Bangunannya Bergaya Romawi Kuno
Walaupun mengalami pemugaran secara berkala, namun struktur utama bangunan bergaya romawi kuno masih terus dipertahankan. Terlihat pilar besar dengan jendela dan pintu yang lebar.
Warna utama bangunan juga khas gedung kolonial, yakni putih cerah yang terdapat di seluruh unsur bangunan.
Sisi menarik di arsitektur sebenarnya terdapat pada menara kubahnya, di mana bentuk ini adalah satu-satunya di Indonesia dengan kubah tunggal.
Awalnya Satu Lantai
Pada 1920-an, gedung ini diperbaiki dan disempurnakan untuk pengembangan De Javasche Bank.
Biro arsitek yang digunakan adalah F.D. Cuypers & Hulswit, dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung DJB Cirebon ini dilakukan oleh Jan Marianus Gerritzen, anak Direktur M.J. Gerritzen, pada 21 September 1919.
Kala itu desainnya diubah menjadi dua lantai, karena pengembangan perbankan yang semakin pesat. Gaya bangunan khas Belanda lantas diperindah yang dapat dilihat sampai sekarang.
Tiga Kali Ganti Nama
Mengutip YouTube Cirebon Heritage, gedung ini sempat tiga kali berganti nama sebelum resmi menjadi Bank Indonesia di tahun 1950-an.
Pertama, gedung ini bernama De Javasche Bank yang berlangsung selama masa kolonial Belanda. Saat masuk pemerintahan Jepang, namanya kembali diubah menjadi Hanpo Kaihatsu Genko.
Terkait perubahan fungsi dan nama ke Bank Indonesia terjadi pada 1953, melalui Undang-Undang Pokok Bank Indonesia dan masih berlaku sampai sekarang.
Jadi Ikon Uang Kertas Rp500
Sebelumnya gedung Bank Indonesia Cirebon ini pernah masuk ke dalam uang kertas pecahan Rp500.
Mengutip laman Pemda Cirebon, saat itu uang pecahan tersebut beredar pada 1988.
Gedung digambarkan secara utuh, tiga dimensi dari depan.
Di uang itu, gedung Bank Indonesia Cirebon beriringan dengan gambar Rusa Timor (Cervus Timorensis) di sisi depan lembaran uang.