Ditinggal Merantau Orang Tua, 3 Anak di Sukabumi Ini Makan Pakai Garam
“Biar makannya enak, kadang kami berempat suka bayangin bau ayam goreng sama telur," kata Y.
Di tengah serba kekurangan, tiga anak perempuan di Kampung Cisadaria, RT 005/002, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terus mencoba bertahan hidup. Sehari-harinya mereka hanya bisa memakan nasi dengan lauk garam seadanya.
Mengutip laman dream.co.id yang dilansir dari Jabar Quick Response, Sabtu (2/4), ketiga anak tersebut selama ini dirawat oleh sang nenek bernama Mak Atikah (44).
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Didapat informasi bahwa kini ketiga anak tersebut tinggal dan dirawat oleh neneknya," tulis laman Instagram Jabar Quick Respons, Kamis (1/4) lalu.
Hanya Bisa Bayangkan Makan Telur dan Daging Ayam
Adapun ketiga anak ini adalah Y (8 tahun), N (3 tahun), dan si bungsu F (2 tahun). Mereka seakan tegar menjalani hidup tanpa orang tua, di mana sang ibu telah meninggal karena sakit dan sang ayah bernama Usup (30) merantau sebagai kernet bus.
Tak jarang, ketiganya membantu pekerjaan sang nenek agar sekeluarga bisa tetap makan walau keperluan sering kali tidak cukup seperti dilakukan oleh Y anak tertua.
Dilaporkan Y saat ini sudah tidak bersekolah, karena harus menjadi tulang punggung dalam mengurus kedua adik dan neneknya yang jatuh sakit.
“Biar makannya enak, kadang kami berempat suka bayangin bau ayam goreng sama telur," kata Y, mengutip dari keterangan unggahan.
Punya Cita-Cita Dokter
Seperti dimuat, Y mengaku memiliki cita-cita sebagai dokter agar bisa menyembuhkan keluarga yang mempunyai penyakit. Namun cita-cita itu harus ia pendam, lantaran keterbatasan biaya.
Keluarga ini tak bisa terus menerus mengandalkan bantuan tetangga. Mereka mencoba prihatin dengan setiap harinya memakan nasi hanya dengan lauk-pauk garam.
“Kadang malah jadi saya yang nangis keinget Ibunya. Terus dia tuh nyuruh saya makan duluan," kata nenek Atikah.
Selama setahun ini, 3 anak perempuan di Sukabumi itu hanya mampu beli garam dapur sebagai lauk-pauk pasca ibunya meninggal.
Dibantu Dinas Sosial Setempat
©2022 Instagram @jabarquickresponse/ Merdeka.com
Keadaan sedikit melegakan kini bisa dirasakan Mak Atikah dan ketiga cucunya. Hal itu dikarenakan pihak Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi telah terjun ke lapangan untuk memantau keadaan mereka.
Pengelola akun Jabar Quick Response dalam unggahannya mengaku telah melihat berita tentang kondisi 3 anak perempuan di Sukabumi tersebut dan merespons temuan itu dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Dinsos Kab. Sukabumi juga mendistribusikan bantuan sembako serta bantuan program jangka panjang PKH. Sementara untuk nenek dari ketiga anak perempuan itu diberikan bantuan pemberdayaan dengan memberikan mesin jahit agar dapat digunakan sebagai sumber tambahan pendapatan ekonomi.
"Apresiasi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh jajaran Dinsos Kabupaten Sukabumi atas bantuan serta respon cepat yang diberikan. Semoga kita semua dapat terus menuju #jabarjuara yang lebih baik lagi," tulis caption di unggahan tersebut.