4 Fakta Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Sumedang, Polisi Ungkap Penyebabnya
Kepala Satlantas Polres Sumedang Ajun Komisaris Eryda Kusumah Jumat siang telah membeberkan tiga faktor yang mendukung penyebab terjadinya kecelakaan maut itu di antaranya terkait kondisi manusia, kendaraan, dan lingkungan.
Kasus kecelakaan bus PO Sri Padma Kencana yang terjadi pada Rabu malam (10/3/2021) kini menemukan fakta baru. Bus tersebut masuk jurang saat melewati Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Jumat (12/03) siang, pihak kepolisian dari Polres Sumedang berhasil membeberkan beberapa penyebab terjadinya kecelakaan. Kendaraan besar bernopol T 7591 TB tersebut membawa rombongan pelajar.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan Rohana Kudus mendirikan surat kabar Soenting Melajoe? Sebagai jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus mendirikan surat kabar khusus perempuan yang ia pimpin sendiri, bernama Soenting Melajoe pada 10 Juli 1912.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Kepala Satlantas Polres Sumedang, Ajun Komisaris Eryda Kusumah telah membeberkan tiga faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan maut itu. Berikut uraiannya yang berhasil Merdeka rangkum dari berbagai sumber.
Tiga Faktor Penyebab Kecelakaan
©2021 AFP/BAGUS AHMAD
Dalam keterangannya yang Merdeka kutip dari Liputan6, Eryda memaparkan jika terdapat tiga penyebab sementara pemicu kecelakaan maut rombongan bus asal Kabupaten Subang, Jawa Barat itu.
Ketiga faktor tersebut adalah manusia, kendaraan, dan lingkungan. Kendati demikian, pihaknya masih terus mendalami data-data temuan di lapangan berdasarkan keterangan para saksi.
"Untuk saat ini penyebab utama kecelakaan ini masih dalam penyelidikan, namun ada tiga faktor, salah satunya dari manusia yang didapatkan bahwa sopir tidak menguasai medan. Sedangkan faktor kendaraan dan lingkungan masih kita penyelidikan lebih lanjut," tutur Eryda.
Bus Tak Menguasai Medan Jalan
Berdasarkan hasil analisa awal, kejadian tersebut awalnya terjadi ketika bus diduga hilang kendali. Saat itu supir tak kuasa mengendalikan kendaraan hingga badan bus terbanting dan terperosok ke jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Bus sendiri sebelum terperosok sempat melakukan manuver dan mengenai guard rail (pagar pengaman jalan). Benturan tersebut membuat kepala bus langsung terbalik.
Saat ini pihaknya masih menunggu keterangan dari para saksi. Ia pun akan menyimpulkan penyebab utama pasti kecelakaan bus rombongan ziarah dari Tasikmalaya dan Pangandaran tersebut.
Polisi Belum Menetapkan Tersangka
Eryda menambahkan jika saat ini pihaknya masih belum menetapkan tersangka atas kecelakaan yang menewaskan 29 orang dari SMP IT Al Muawanah Subang itu. Menurutnya penetapan tersangka akan memerlukan proses yang panjang.
Untuk saat ini pihaknya masih terus mengumpulkan data dari para saksi maupun korban selamat yang terlibat kecelakaan.
"Karena ada beberapa faktor jadi nanti kita kombinasi semua data-datanya. Faktor penyebabnya apa, di situ nanti baru dapat titik terangnya," kata Eryda via Antara
Bus Telah Dievakuasi
©2021 AFP/BAGUS AHMAD
Sebelumnya kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (10/3) petang, sekitar pukul 18.30 WIB. Diduga saat terjadi kecelakaan kondisi di lokasi tengah diguyur hujan deras.
Adapun menurut Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago menyebutkan jika posisi bus sudah berhasil dievakuasi menggunakan alat berat. Saat ini posisi bus telah diamankan untuk pemeriksaan lanjutan.
"Kaitan kondisi jalan dengan kondisi kendaraan itu masih kami selidiki," kata Erdi.
(mdk/nrd)