Puluhan Warga Tertipu Loker Kebun Binatang Bandung, Modusnya Ngaku Orang Dalam
Puluhan orang tertipu lowongan kerja dari seseorang yang mengaku pihak Kebun Binatang Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/5). Modus yang digunakan terduga pelaku ini adalah mengiming-imingi perekrutan VIP melalui orang dalam.
Puluhan orang tertipu lowongan kerja dari seseorang yang mengaku pihak Kebun Binatang Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/5). Modus yang digunakan terduga pelaku ini adalah mengiming-imingi perekrutan VIP melalui orang dalam.
Terduga pelaku telah diketahui identitasnya yang berinisial SM. Ia mengaku sebagai Kepala Edukator di Kebun Binatang Bandung kepada puluhan calon pelamar agar dipercaya.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
“Katanya ini jalur VIP, dia bilangnya begitu. Kalau mau ngelamar via email boleh. Itu gratis, tapi kita dahuluin yang jalur VIP lewat orang dalam” kata Septian, salah satu korban penipuan lowongan bodong Kebun Binatang Bandung, dikutip dari ANTARA.
Para Korban Diminta Bayar Uang Perekrutan
Kebun Binatang Bandung Fimela.com ©2020 Merdeka.com
Sebagai salah satu syarat, puluhan pelamar juga diminta untuk melakukan penyetoran kepada terduga pelaku ini. Nominalnya berbeda-beda dari masing-masing korban.
Namun setelah mereka menyetorkan uang sebagai syarat lamaran yang dimaksud, panggilan tak kunjung datang.
“Nominalnya itu beda-beda. Ada yang Rp350 ribu dan nanti dilunasinnya pas masuk. Ada yang Rp500 ribu. Kebanyakan sih yang Rp500 ribu sama ada juga yang Rp1 juta,” kata Septian.
Pembayaran Sesuai Posisi
Menurut para korban, besaran nominal penyetoran itu disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Terduga pelaku juga mengiming-imingi akan mempermudah proses perekrutan hingga menjadi karyawan di Kebun Binatang Bandung.
Septian bersama para korban lain lantas berkumpul dan bersepakat menindaklanjuti kasus tersebut kepada polisi.
Sementara itu, menurut manajemen, terduga pelaku merupakan pegawai lepas dari Kebun Binatang Bandung, dan saat ini telah melayangkan surat panggilan. Namun, pelaku masih belum merespon surat tersebut.
Para korban ini percaya lantaran SM sempat memperlihatkan surat-surat terkait perekrutan yang tampak asli.
Perekrutan karyawan tidak pernah dipungut biaya
Merespons kabar ini, Pengelola Kebun Binatang Bandung, Petrus Arbeny menyebut jika proses perekrutan karyawan di Kebun Binatang Bandung tidak pernah memungut biaya sepeserpun.
Lebih lanjut, jika calon karyawan melamar dengan cara yang benar, maka pihaknya akan memproses melalui beberapa tahapan, termasuk wawancara kerja.
“Untuk proses rekrutmen secara profesional, itu tidak pernah dipungut biaya. Kalau memang mereka melamar sesuai dengan alurnya, pasti akan kita interview,” kata Petrus.
Atas kejadian ini, para korban dan pihak pengelola akan menindaklanjuti kasus melalui jalur hukum.