Referensi Wisata Asyik Bersama Keluarga di Pandeglang, Kemah di Kaki Gunung Pulosari hingga Berenang di Kolam Peninggalan Kerajaan Tertua
Berwisata di Gunung Pulosari seolah menyibak keindahan Pandeglang yang belum terjamah banyak masyarakat.
Berwisata di Gunung Pulosari seolah menyibak keindahan Pandeglang yang belum terjamah banyak masyarakat.
Referensi Wisata Asyik Bersama Keluarga di Pandeglang, Kemah di Kaki Gunung Pulosari hingga Berenang di Kolam Peninggalan Kerajaan Tertua
Pandeglang layak menyandang gelar sebagai kabupaten eksotis di Banten.
Tak hanya kulinernya yang lezat seperti balok Menes dan angeun lada, tetapi juga memiliki destinasi yang tak boleh dilewatkan yakni kawasan Gunung Pulosari.
Terletak di Kecamatan Cikoneng, Desa Mandalawangi, destinasi ini menawarkan keindahan pemandangan sekaligus destinasi alam peninggalan Kerajaan Salakanagara yang diklaim tertua di nusantra.
-
Apa saja wisata alam yang ditawarkan di Pandeglang? Kabupaten Pandeglang, yang terletak di Provinsi Banten memiliki daya tarik yang memikat bagi para pengunjung. Salah satu hal yang membuatnya menonjol adalah keindahan alamnya yang memukau. Mulai dari pantainya hingga kawasan hutan.
-
Apa yang ditawarkan oleh wisata Pangalengan? Wisata Pangalengan penuh dengan tempat terbuka yang sejuk dan menenangkan. Pangalengan, sebuah daerah di Jawa Barat yang mungkin tidak sering didengar tapi menyimpan banyak hal menarik di dalamnya. Pangalengan adalah salah satu destinasi wisata yang cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan.
-
Apa saja yang menjadi daya tarik wisata di Desa Wisata Pandean, Trenggalek? Desa Wisata Pandean memiliki Sungai Kanang yang dijadikan jalur wisata river tubing. Tak jauh dari tempat akhir river tubing, ada air terjun tiga tingkat untuk kegiatan canyoning. Perpaduan gemericik air dari lereng pegunungan, panorama bentangan sawah, gemericik aliran sungai dengan batu-batu di tengahnya membuat destinasi river tubing ini jadi pilihan wisata menarik.
-
Bagaimana Desa Wisata Pandean dapat menjadi objek wisata andalan di Trenggalek? Desa Wisata Pandean jadi salah satu objek wisata andalan Trenggalek saat ini. Lain Dulu, Lain Sekarang Dulu, Desa Pandean khususnya kawasan sungainya penuh sampah. Kawasan ini bahkan terkenal sebagai salah satu kawasan kumuh di Kabupaten Trenggalek. Seiring waktu, warga melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis) Dewi Arum Pulosari sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. Masyarakat bekerja sama membersihkan sungai dan lingkungan sekitar dari sampah. Melihat potensi sungai Konang, warga kemudian mulai melakukan konservasi pada sungai ini.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
Berwisata di Gunung Pulosari seolah menyibak keindahan Pandeglang yang belum terjamah banyak masyarakat.
“Sering berwisata ke Gunung Pulosari sama keluarga, buat ngilangin kepenatan di kota aja,” kata wisatawan asal Serang, Vonda, mengutip Youtube SCTV Banten, Sabtu (6/7).
Udara Segar dan Pemandangan Kabut Jadi Daya Tarik
Kebanyakan wisatawan akan tertarik dengan kondisi alamnya di ketinggian 1.346 mdpl, Gunung Pulosari. Deretan pepohonan hijau, dengan area rerumputan luas mnjadi daya tarik tersendiri.
Tak jarang hal ini menciptakan pemandangan kabut, dengan udara yang segar lagi sejuk. Kondisi ini tentu memanjakan wisatawan yang hadir, terutama saat mereka berendam di sumber mata air alami Salakanagara.
“Saya pilih liburan di kaki Gunung Pulosari sambil menghirup udara segar, dan jaraknya juga nggak jauh kok dari jalan utama, Cuma 30 menit nyampe walau pakai mobil,” tambah Vonda.
Berkemah Seru Bersama Keluarga
Salah satu daya tarik yang tengah digemari adalah kawasan bumi perkemahan Salakanagara. Di sini, pengunjung bisa bermain-main di tanah lapang berumput yang luas ataupun mendirikan tenda.
Kondisi tanah juga datar dan seru untuk dinikmati bersama menghabiskan hari libur. Mendatangi destinasi dengan pemandangan gunung dan alam hijau, menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Di sana juga terdapat arena playground seperti rumah kayu mini, dan pelataran untuk menikmati suasana serta berswafoto ria.
- OPINI: Geliat Wisata Dibayangi Awan Kelam Pungli
- Referensi Wisata Dekat Pusat IKN, Mengintip Eloknya Stalaktit Berbentuk Kaki Manusia di Goa Batu Tapak Raja
- Berenang di Mata Air Cihunjuran Pandeglang Sambil Melihat Situs Purbakala, Gambarkan Sisa Kehidupan Megalitikum
- Dua Wisatawan Tewas Tenggelam Usai Berenang di Zona Bahaya Pangandaran
Berenang di Kolam Air Alami Salakanagara
Setelah berkemah, pengunjung bisa memanjakan diri di kolam sumber air alami Salakanagara.
Di kolam yang cukup luas, pengunjung bisa berenang ataupun berendam dengan kedalaman sedang.
Karena langsung dari gunung, air yang muncul pun akan sangat segar dan sejuk serta tidak terkontaminasi sampah.
Di samping kolam juga terdapat gajebo kokoh yang bisa digunakan wisatawan untuk beristirahat seusah berenang.
Menikmati Pemandangan Tiga Gunung
Daya tarik terakhir dari tempat ini adalah pemandangan dari tiga gunung yang ada di Banten.
Selain Gunung Pulosari yang selama ini terkenal sengai salah satu destinasi untuk bermalam, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan dua gunung lainnya yakni Gunung Karang dengan ketinggian 1.778 Mdpl dan Gunung Aseupan setinggi 1.174 Mdpl.
Ketiga gunung ini memiliki pemandangan yang indah dari dataran tinggi Pandeglang, dan merupakan kawasan pegunungan Karangsari yang diapit dua kabupaten yakni Serang dan Pandeglang.
Asal Usul Penamaan Salakanagara
Salakanagara sendiri diambil dari sebuah kerajaan Sunda yang kabarnya pertama di nusantara.
Mengutip jurnali UIN Banten, kerajaan ini terletak di barat Pulau Jawa, dengan pemimpin pertamanya adalah Dewawarman I yang berasal dari India. Ini bisa dibilang sebagai kerajaan peletak budaya Sunda pertama, dengan ajaran agama Hindu dari negeri asalnya.
Dari asal usulnya, kerajaan ini berdiri di abad ke-1, atau sekira tahun 130 sampai 365 masehi. Walau begitu, masih perlu penelitian sejarah guna membuktikan kebenarannya. Ini juga untuk membuktikan situs-situs yang ada di pemandian tersebut benar-benar peninggalan Salakanagara.
“Di sini banyak yang kemping, dan muat sampai 300 tenda. Untuk kempingnya kita kenakan biaya Rp35 ribu untuk dewasa dan anak-anak gratis. Harga ini sudah termasuk lampu, listrik, aula serta MCK,” terang Deni selaku pengelola.
Tunggu apalagi, mari agendakan menghabiskan akhir pekan ini di kawasan kaki Gunung Pulosari.
Kawasan kolam air Salakanagara