Sempat Meminta Maaf Pada Istri, Ini 4 Fakta Kasus Penghinaan 'Banci' Polisi di Blitar
Bahkan sebelum mengundurkan diri, ia sempat berkomunikasi dengan sang istri terkait kehidupannya yang akan dijalani setelah kejadian tersebut. "Mohon maaf kepada istri saya. Kita masih bisa makan dengan garam kenapa harus takut,” katanya.
Belakangan ramai diperbincangkan terkait pengunduran diri Kasat Sabhara, AKP Agus Hendro Tri Susetyo dari jajaran Kepolisian Republik Indonesia terkait penghinaan yang dilakukan oleh Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.
Pengunduran diri tersebut merupakan bentuk kekecewaannya atas perlakukan arogan dari sang Kapolres yang sebelumnya mengatakan 'banci' kepada dirinya. Menurutnya, sikap tersebut sangat tidak mencerminkan sebagai seorang polisi yang saling mengayomi.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Dimana orang-orang muda mendapatkan berita? Orang-orang yang lebih muda memilih mendapatkan berita secara daring atau melalui media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Bagaimana para peneliti mendapatkan gambaran tentang perabotan dan bahkan jasad korban letusan? Para peneliti menggunakan teknik cetakan gips untuk mengisi rongga-rongga yang ditinggalkan oleh benda-benda organik yang terurai dalam lapisan vulkanik yang mengubur vila tersebut. Yang mengejutkan, hasilnya adalah bekas cetakan perabotan, kain, dan bahkan jasad korban letusan.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Namanya manusia, tentu ada kelebihan dan kekurangan. Setiap beliau marah ada yang tidak cocok, lalu makian-makian kasar yang diucapkan,” katanya, seperti dikutip dari ANTARA pada Jumat (2/10).
Bahkan sebelum mengundurkan diri, ia sempat berkomunikasi dengan sang istri terkait kehidupannya yang akan dijalani setelah kejadian tersebut.
Meminta Maaf Kepada Sang Istri
©2020 Merdeka.com/erwin yohannes
Menurut pengakuannya, ia sempat meminta maaf kepada sang istri perihal pengunduran diri dari anggota kepolisian.
Ia meyakinkan sang istri agar kuat menjalani hidup ke depan. Ia pun memberi pesan agar tak takut untuk makan dengan garam.
“Mohon maaf kalau saya agak emosi, mohon maaf kepada istri saya. Kita masih bisa makan dengan garam kenapa harus takut,” katanya.
Tetap Mulia di Mata Allah
Selain meminta maaf, Ia juga meyakinkan sang istri bahwa dirinya siap bertanggung jawab penuh sebagai kepala keluarga dengan tetap menghidupi keluarganya. Menurutnya, dengan keadaan seperti sekarang, keluarganya tetap mulia di hadapan Allah.
“Sekali lagi saya memohon maaf kepada istri. Saya berjanji akan tetap menghidupi keluarga (istri), tetapi kita mulia di hadapan Allah,” lanjutnya.
Dimaki Secara Tak Pantas
©2020 Istimewa
Agus menambahkan, Ia tidak dapat menerima perlakuan Kapolres yang dianggapnya kerap memaki dirinya dan anak buahnya yang lain. Ia juga menyebut, kekesalan ini tidak hanya dirasakannya, namun juga dirasakan oleh perwira lain setingkat kepala satuan lainnya.
Menurutnya, kekesalan tersebut telah menumpuk dan puncaknya adalah pengunduran diri yang Ia lakukan pada Kamis (1/10) kemarin.
"Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi (kekesalan) Kasat yang lain. Kalau ada yang tidak cocok begitu, maki-makian kasar itu sering disampaikan, mohon maaf, kadang sampai nyebut-nyebut binatang. Sama saya tidak separah itu, yang terakhir menyebut bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," tandasnya.
Tolak Minta Maaf
Sementara itu terkait pengunduran diri dari Agus Hendro dari Kasat Sabhara, Ahmad Fanani Prasetyo enggan meminta maaf atas dugaan penghinaan secara verbal terhadap bawahannya tersebut.
Menurutnya, makian yang selama ini dilayangkan merupakan bentuk teguran kepada yang bersangkutan karena terdapat ketidaksesuaian dengan kedinasan.
"Masa anggotanya yang salah, anggotanya yang rambutnya panjang saya harus minta maaf sama dia. Kan tidak boleh seperti itu, kita kan dinas. Namanya dinas kalau ada kesalahan wajib kita tegur," tegas Fanani.