Susah Sinyal, Warga Satu Desa di Bandung Ini Gunakan HT untuk Berkomunikasi
Secara geografis, letak permukiman mereka memang berada di kawasan pegunungan dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Menurut salah satu warga, HT menjadi alat komunikasi utama di Kampung Baru.
Dekat dengan ibu kota tidak berarti segalanya serba mudah. Akses komunikasi terkadang masih menjadi sesuatu yang sulit didapatkan oleh warga di Kampung Baru, Desa Gununghalu, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Di sini, kebanyakan warganya menggunakan handy talkie (HT) untuk berkomunikasi karena sulitnya sinyal.
Secara geografis, letak permukiman mereka memang berada di kawasan pegunungan dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Menurut salah satu warga, HT menjadi alat komunikasi utama di Kampung Baru.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Di sini (Kampung Baru) banyak yang menggunakan HT karena tidak ada sinyal,” kata salah seorang warga setempat, dikutip dari YouTube Petualangan Alam Desaku, Senin (13/3).
HP Tidak Bisa Digunakan
©2023 YouTube Petualangan Alam Desaku/ Merdeka.com
Diungkap warga tersebut, penggunaan HT sebagai alat komunikasi utama tidak berarti masyarakat setempat tak memiliki HP. Namun, alat komunikasi ini sering kali tidak bisa digunakan karena sulitnya sinyal.
Butuh perjuangan untuk bisa berkomunikasi dengan HP. Agar bisa terhubung, HP perlu ditempatkan di sudut tertentu dengan kondisi sinyal yang tidak stabil dan seringkali hilang.
“Yang punya HP ada, cuman kalau mau dipakai harus diletakkan di tempat tertentu misal di kaca. Kalau diambil kembali hilang sinyalnya,” kata dia melanjutkan.
Sinyal HT Bisa Tembus Sampai Hutan
Alasan lain warga memilih HT daripada HP lantaran sinyal HT yang bisa tembus hingga ke pelosok desa. Ia mencontohkan, saat berada di hutan, dirinya masih bisa berkomunikasi dengan pihak lain.
Kondisi tersebut berbeda dengan saat berkomunikasi dengan HP, karena daerah tersebut masih belum mendapatkan akses sinyal yang memadai dan stabil. Untuk saat ini, kebanyakan warga menggunakan HT sepasang. Mereka membelinya dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan HP, yakni sebesar Rp300 ribu.
“Ini harganya murah, jadi sepasang itu Rp300 ribu. Dan ini bisa komunikasi dengan orang-orang yang punya juga. Semisal ada 20 orang yang punya, ya semuanya ikut dengar,” katanya lagi.
Untuk menggunakan alat komunikasi ini, warga setempat hanya perlu mengganti saluran satu hingga tiga, tergantung tempat yang dilalui.
Perlu ke Desa Sebelah untuk Meraih Sinyal
Ditambahkannya, untuk mendapatkan sinyal warga di Kampung Baru, Gunung Halu harus pergi ke perkampungan lain. Hal ini yang kemudian membuat warga lebih memilih HT karena mudah digunakan di segala medan.
Penggunaan HT juga disebut lebih mudah, karena hanya perlu diisi ulang baterainya menggunakan listrik.
“Ini lumayan jauh jangkauannya, bisa sampai ke kampung sebelah. Kalau sinyal HP harus ke Tangsi (kampung sebelah) itu banyak sinyal,” katanya.
Adapun masyarakat di Gunung Halu banyak bekerja di sektor pertanian, di sana terdapat sejumlah tanaman yang dibudidayakan seperti sayuran. Karena berada di dataran tinggi, udara di sana pun cukup dingin.