Tak Sekadar Lucu, Bedor Jadi Pentas Komedi Kuno Rakyat Cianjur yang Sajikan Kritik Sosial
Kritik sosial dibawakan dengan ringan dan bahasa Sunda yang mudah diterima oleh masyarakat.
Kritik sosial dibawakan dengan ringan dan bahasa Sunda yang mudah diterima oleh masyarakat.
Tak Sekadar Lucu, Bedor Jadi Pentas Komedi Kuno Rakyat Cianjur yang Sajikan Kritik Sosial
Masyarakat Cianjur memiliki pentas komedi kuno bernama Bedor.
Dahulu, pertunjukannya sering digunakan sebagai media hiburan di acara-acara kebudayaan desa maupun kecamatan.
Tak jarang pemilik hajat khitan dan pernikahan juga mengundangnya agar hajatan semakin meriah.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang istimewa dari rumah Lesti Kejora di Cianjur? Kediamannya, meskipun berlokasi di pedesaan, bisa menjadi investasi tinggi karena memiliki pemandangan yang membuat warga Ibukota iri. Pemandangan rumah Lesti Kejora seolah seperti resort bintang 5
-
Kenapa rumah Lesti Kejora di Cianjur menjadi tempat singgah? Kediaman penuh kenangan Lesti bersama keluarganya nampaknya hanya menjadi tempat singgah dan seringkali terlihat sepi.
-
Di mana Beji Sirah Keteng berada? Saat ini, Beji Sirah Keteng dikelola oleh empat RT di Desa Bedingin, Kecamatan Sampit, Kabupaten Ponorogo.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gereja Merah Kediri? Gaya arsitektur gereja ini adalah Neo Gotik dengan denah persegi berukuran 30,75 x 10,6 meter Bangunan yang menghadap ke timur ini terkesan ramping, sementara tingginya memberikan kesan memukau. Gereja Merah terdiri dari lima ruangan yang melayani berbagai fungsi. Mulai ruang informasi, ruang utama, balkon, ruang konsistori, dan menara, serta sebuah ruang bawah tanah yang saat ini sudah ditutup.(Foto: Kemdikbud RI)
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
Banyak warga yang menggemari bedor karena menyuguhkan cerita yang lucu.
Tema yang dibawakan juga masih terkait masalah sosial sehari-hari, juga sesuai permintaan dari pihak yang mengundang.
Tak sekadar menampilkan lakon yang mengundang gelak tawa, karena di balik alur cerita yang disajikan terdapat pesan kebaikan serta kritik sosial.
Dipentaskan di Lapangan Terbuka
Mengutip kanal Youtube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, pementasan Bedor kerap diadakan di tengah lapangan terbuka.
Foto; Youtube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX
Acara dimulai selepas pukul 19:00 WIB hingga menjelang tengah malam.
Untuk memainkan peran dalam cerita, terdapat 4 sampai 5 tokoh yang berdandan ala petani, ibu rumah tangga, warga miskin, sampai pejabat.
Mereka akan saling menampilkan dialog, diiringi alunan musik di tengah-tengah pementasan.
Boleh dibilang, Bedor serupa dengan kesenian Ludruk khas Jawa Timur maupun Ketoprak khas Jawa Tengah. Namun dengan latar setting kondisi terkini dan diiringi instrumen drum serta peralatan gamelang Sunda.
Angkat Kritik Sosial
Kesenian Bedor juga kerap menampilkan isu sosial di atas panggung. Para pemainnya akan memparodikan sosok yang tengah ramai diperbincangkan, dan memperlihatkan sisi negatifnya.
- Mengenal Gelek Gelombang, Seni Bela Diri Masyarakat Suku Kluet yang Mulai Dilupakan
- Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan
- Cerita Komedi Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak
- Mundur dari Ketua KPK, Firli Bahuri Minta Maaf: Izinkan Kami Jalani Hidup sebagai Rakyat Jelata
Dari penampilan itu, mereka juga melakukan kritik dan memberikan masukan dari isu yang diangkat, sehingga bernilai baik bagi masyarakat dan para penonton bisa mendapatkan insight berharga.
Kritik sosial dibawakan dengan ringan dan bahasa Sunda yang mudah diterima oleh masyarakat. Agar makin meriah, sesekali lantunan musik tradisional akan dibunyikan, dan para pementas akan melakukan tarian yang lucu.
Asal Usul Nama Bedor
Merujuk jurnal Universitas Indonesia berjudul “Strategi Pemertahanan Pertunjukan Bedor di Masyarakat Cibeber” Bedor ini berasal dari Desa Girimulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sebenarnya, Bedor sudah dipentaskan rakyat sejak tahun 1800-an, dan dahulu digunakan untuk menyampaikan rasa kecewa terhadap pemerintah kolonial Belanda. Agar tidak menimbulkan kecurigaan, makan digunakanlah bahasa Sunda.
Ini terkait asal usul nama Bedor yang berasal dari kata Lebe Bodor atau penghulu yang melawak. Penghulu bisa sebagai pemandu pernikahan atau pemandu jalannya suatu acara adat. Kemudian nama Bedor juga berasal dari Sesebred Bari Ngabodor atau Menyindir sembari Melawak.
Hampir Punah
Sayangnya pertunjukan Bedor sudah jarang diselenggarakan. Ini termasuk sepinya minat pemuda untuk meramaikan tradisi tersebut.
Walau begitu, masih ada segelintir kelompok yang peduli terhadap Bedor dan memainkannya meski tidak seramai dan seantusias zaman dahulu.
Mengutip laman Napak Jagat Pasundan, saat ini masih ada satu-satunya komunitas Bedor yang peduli untuk merawatnya agar tidak punah yakni Grup Mekar Hareupan pimpinan Bapak Oman.
Grup ini masih beberapa kali melakukan pementasan di acara-acara hajatan, maupun kebudayaan dengan membawa tradisi Bedor khas zaman dulu.