Tipu Pembeli, Ini 5 Fakta Penemuan Daging Babi di Bandung
Setelah 7 bulan beredar di pasaran akhirnya Polres Kota Bandung berhasil mengungkap sindikat pengedar daging babi yang diserupai daging sapi agar laku dipasaran.
Polisi akhirnya berhasil mengungkap peredaran daging babi bermodus daging sapi yang terlanjur beredar luas di pasaran. Hal ini berdasarkan hasil pengembangan dari para pedagang pasar tradisional di Kawasan Bandung, Jawa Barat.
Daging tersebut telah beredar luas di kalangan masyarakat kawasan Baleendah, Bandung, Jawa Barat dan tentunya sangat membahayakan bagi siapa saja yang mengkonsumsinya. Mengingat kandungan dari daging tersebut dianggap tak layak untuk tubuh.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Dimana orang-orang muda mendapatkan berita? Orang-orang yang lebih muda memilih mendapatkan berita secara daring atau melalui media sosial.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
Mencampurkan Bahan Kimia Berbahaya
Borax, via crunchybetty.com
Selain menipu konsumen, para pengedar daging babi tersebut juga memberi bahan kimia borax, agar tampilan daging babi mirip dengan daging sapi segar.
Hal tersebut diungkap langsung oleh Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan dalam keterangannya pada Senin (11/05) kepada wartawan via Liputan6.
Menurut Hendra, para pelaku sengaja mencampurkan bahan kimia berbahaya seperti borax agar daging babi berubah warna menjadi merah segar menyerupai daging sapi.
"Pengepul mencampurkan borax ke daging babi, sehingga warnanya lebih merah menyerupai daging sapi," ucap Hendra saat ungkap kasus di Mapolresta Bandung, Kabupaten Bandung, Senin (11/5/2020)
Menghindari Pembusukan Pada Daging
Dilansir dari laman Liputan6, Hendra juga mengungkapkan jika modus para pelaku mencampurkan bahan kimia tersebut sebagai upaya agar daging bisa tahan lama dan terhindar dari pembusukan.
"Itu (borax) juga untuk mengawetkan daging dan menyerupakan daging babi seolah-olah daging sapi," ungkap Hendra.
Hendra menambahkan, dari tangan para pelaku, polisi telah berhasil mengamankan bahan kimia berbahaya (borax) yang digunakan tersangka untuk menyulap dan mengawetkan daging babi agar menyerupai daging sapi.
"Kita amankan 1 kilogram borax dari para pelaku," pungkasnya.
Libatkan Warga Sukabumi hingga Temukan Bukti Ratusan Kilogram Daging Babi
Dalam pengamanan tersebut, pihaknya berhasil mengamankan daging babi siap edar sejumlah 500 kilogram. Pihaknya juga telah mengamankan 4 orang tersangka dan satu di antaranya adalah warga Sukabumi, Jawa Barat.
Keempat tersangka tersebut ialah, Paino (46) warga Banjaran dan Tuyadi (55) warga Sukabumi, Jawa Barat yang berperan sebagai pengepul. Lalu, Andri Sudrajat (39) dan Asep Rahmat (38) yang berperan sebagai pengecer daging sapi imitasi yang ditangkap dari hasil pengembangan terhadap pengepul.
Diedarkan di 3 Pasar Tradisional Bandung
Menurut Hendra, jika para pelaku telah mengedarkan daging tipuan itu sejak 7 bulan terakhir. Daging dijual dengan harga di bawah rata-rata daging sapi pada umumnya, berkisar 75 sampai 90 ribu per kilogramnya.
"Daging tersebut diecer ke masyarakat dengan harga 75 sampai 90 ribu, per kilogramnya," ungkap Hendra.
Hendra menyebutkan, menurut keterangan tersangka, Ia bersama komplotannya selama 7 bulan terakhir juga mengedarkannya di 3 pasar tradisional di Kawasan Bandung Jawa Barat. Diantaranya, di pasar Kecamatan Banjaran, Baleedah, dan Majalaya.
Didapatkan dari Kota Solo
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Budimir & Jevticboldsky.com
Pasokan daging babi sendiri diperoleh para pelaku dari wilayah Kota Solo, Jawa Tengah. Kemudian mereka jual kembali ke para pengecer dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp60 ribu per kilogram.
Dalam kasus ini, Hendra menerapkan pasal 91A Jo pasal 58 ayat 6 UU RI nomor 41 tahun 2014, tentang peternakan dan kesehatan hewan. Lalu pasal 62 ayat 1 Jo pasal 8 ayat 1 UU RI nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dengan ancaman pidana 5 tahun penjara.