Toko Roti di Jalan Braga Ini Sudah Eksis Sejak 1929, Wajib Mampir saat ke Bandung
Sisa peninggalan zaman kolonial Belanda hingga kini masih banyak tersimpan di berbagai sudut Kota Bandung, Jawa Barat. Salah satunya adalah Toko Roti Sumber Hidangan yang terletak di Jalan Braga. Berdasarkan catatan sejarah, toko ini sudah melayani para pembeli sejak tahun 1929.
Sisa peninggalan zaman kolonial Belanda hingga kini masih banyak tersimpan di berbagai sudut Kota Bandung, Jawa Barat. Salah satunya adalah Toko Roti Sumber Hidangan yang terletak di Jalan Braga. Berdasarkan catatan sejarah, toko ini sudah melayani para pembeli sejak tahun 1929.
Toko roti tersebut turut menjadi saksi bisu perkembangan Jalan Braga yang tersohor. Di masa lalu, tempat ini menjadi tempat tongkrongan favorit kalangan warga Eropa juga bumiputera.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Hingga saat ini, toko roti tersebut masih menjaga resep sejak zaman Belanda termasuk gaya bangunan era kolonial berkonsep Art Deco yang tidak banyak diubah. Berikut ulasan selengkapnya, yang dirangkum Merdeka, Kamis (25/8)
Dahulu Bernama Het Snoephuis
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Toko Roti Sumber Hidangan ini bisa dijadikan titik awal, sebelum menjelajahi kuliner di kota berjuluk Paris Van Java itu. Alasannya sederhana, toko roti tersebut terletak strategis di wilayah Jalan Braga dan dekat dengan kawasan kuliner di Kota Kembang.
Dahulunya, toko roti ini bernama Het Snoephuis yang memiliki arti Rumah Manis. Sesuai namanya, sejumlah roti dengan rasa manis mendominasi dijajakan di tempat ini.
Uniknya lagi, toko roti ini masih mempertahankan nama Belanda di menu yang disajikan seperti Bookkepoot, Doublet, Krentenbrood, Ananastaart, Suiker Hagelslag, Likeur Bonbon, hingga Mocca Truffle.
Dulu Buka Dua Kali Sehari
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Disampaikan pemilik toko roti dan kue bernama Kokoh, paa zaman Belanda saat namanya masih Het Snoephuis, toko ini memiliki jam operasional dua kali dalam sehari.
Jam buka pagi sampai dengan jam 12.00 WIB siang dan kembali buka pada jam 17.00 WIB sampai jam 19.30 WIB malam.
Disebutkan Kokoh, alasan tokonya dibuka dua kali karena saat siang tidak ada warga Belanda maupun pribumi yang berkunjung ke toko roti tersebut.
“Kalau dulu zaman masih Het Snoephuis, bukanya itu pagi sampai jam 12 siang, terus tutup. Buka lagi jam 5 sore sampai setengah delapan malam, soalnya orang Belanda nggak ada yang keluar siang-siang jam segitu,” katanya, seperti diwartakan Liputan 6 SCTV di kanal YouTubenya.
Tempat Berkumpul Kalangan Konglomerat Belanda
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Merujuk buku Sudarsono Katam berjudul ‘Nostalgia Bragaweg Tempo Doeloe – 1930 sampai 1950’ Toko Roti Het Snoephuis telah menjadi tempat berkumpulnya kalangan warga Belanda di Bandung, Jawa Barat.
Beberapa yang menjadi pelanggan roti di sana adalah keluarga konglomerat perkebunan teh, pengusaha, pegawai pemerintah, hingga kalangan warga biasa.
Sebelumnya, Sumber Hidangan didirikan di Jalan Braga (kala masih Bragaweg) nomor 24 sebagai toko roti dan kue. Namun saat ini lokasinya pindah ke Jalan Braga nomor 22. Pergantian nama sendiri terjadi pada tahun 1960-an.
Banyak Warga yang Jadi Pelanggan Sejak Puluhan Tahun
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Keunikan lain yang menjadi daya tarik dari tempat ini adalah tersedianya tempat berkumpul, layaknya kafe dengan nuansa lawas yang dipertahankan.
Tak hanya dari desain bangunannya, sejumlah alat penunjang jual beli di sana juga masih dipertahankan seoriginal mungkin sejak zaman Belanda. Bahan-bahan pembuatan roti dan kuenya pun tetap menggunakan bahan alami tanpa pengawet sejak pertama didirikan.
Hal ini yang kemudian membuat para pelanggannya tetap jatuh cinta dengan roti dan kue di sana, yang sudah menjadi pembeli tetap sejak puluhan tahun silam.
“Mereka mempertahankan keasliannya, saya suka di sini karena kue-kuenya natural sekali. Saya kan dulu sekolah di Bandung dan suster di sekolah itu menyediakan makanan mirip seperti ini. Ini yang membuat saya sudah jadi pelanggan sejak sepuluh tahunan lebih” kata seorang pelanggan bernama Grogerius.
Selain roti, terdapat menu lain yang menjadi andalan di toko kue ini yakni es krim. Berbagai menu di toko roti ini patut Anda coba saat berkunjung ke Kota Bandung.