Uniknya Masjid Agung Harakatul Jannah di Bogor, Punya Penanda Waktu Luar Negeri
Masjid yang terletak di Jalan Raya Puncak, KM. 71 ini memang unik. Perpaduan arsitektur Eropa serta Minang menjadi identitas utama. Selain itu, kubah besar yang berada di atas bangunan utama konon terinspirasi dari bangunan Taj Mahal di India.
Sebuah gerbang besar bergaya Minang menjadi ciri khas dari Masjid Agung Harakatul Jannah di Kawasan Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat dilihat dari kejauhan, rumah ibadah umat Muslim itu terlihat begitu megah.
Masjid yang terletak di Jalan Raya Puncak, KM. 71 ini memang unik. Perpaduan arsitektur Eropa serta Minang menjadi identitas utama. Selain itu, kubah besar yang berada di atas bangunan utama konon terinspirasi dari bangunan Taj Mahal di India.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Masjid Agung Harakatul Jannah memang menjadi daya tarik tersendiri untuk dikunjungi, karena di sini jemaah akan disuguhi suasana ibadah yang sangat nyaman. Berikut ulasannya yang berhasil dilansir Merdeka pada Minggu, (1/5).
Dibangun pada 17 September 2006
©2022 Youtube Arsitektur Masjid Indonesia /Merdeka.com
Mengutip kanal YouTube Grhaproperti, pemasangan tiang pancang pertama bangunan Masjid Agung Harakatul Jannah dilakukan pada 17 September 2006. Saat itu pembangunan diinisiasi oleh oleh Mantan Wali Kota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi.
Pembangunan masjid dilaksanakan selama enam tahun, hingga dilangsungkan peresmian pada 16 Desember tahun 2012.
Menurut video tersebut, masjid ini didirikan atas wasiat ibu dari Syahrul Effendi hingga akhirnya bisa difungsikan untuk 1.000 jemaah saat ini.
Kubah Terbuat dari Tembaga
Kubah Masjid Agung Harakatul Jannah terdapat tujuh buah, di mana kubah utama berukuran besar berada di bagian tengah. Kemudian, terdapat enam buah kubah berukuran kecil yang mengelilinginya
Material yang digunakan untuk membuat kubah tersebut berasal dari tembaga, sehingga menghasilkan warna gelap yang eksotis seperti terlihat sekarang.
Di samping masjid terdapat bangunan lain yakni student center untuk belajar dengan desain yang tak kalah megah.
Gaya Eropa Cukup Mencolok
©2022 Youtube Arsitektur Masjid Indonesia /Merdeka.com
Bangunan Masjid Agung Harakatul Jannah memang melekat gaya Eropa. Hal itu bisa terlihat dari menara di samping masjid yang sepintas mirip jam Big Ben di London.
Kemudian keunikan lainnya yakni terdapatnya penanda waktu dari beberapa negara di sisi tangga masuk, seperti London, Moscow, Mekkah, New York, Sydney, Jakarta, Tokyo dan lainnya.
Dari ornamen yang terlihat di interior serta eksterior bangunan, nuansa Turki cukup mencolok. Semuanya berpadu padan menjadi sebuah karya arsitektur yang menawan.
Terdapat Ruang Serba Guna
Bangunan Masjid Agung Harakatul Jannah terdiri dari dua lantai, di mana pada lantai dasar merupakan gedung serbaguna yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan acara seperti pengajian, seminar hingga resepsi pernikahan.
Sedangkan untuk melaksanakan salat, terdapat di lantai dua, yang letaknya persis di atas ruang serba guna. Di ruang serba guna terdapat tangga besar yang bisa langsung menghantarkan jemaah untuk melaksanakan salat.
Di sisi samping bangunan, juga terdapat hiasan taman yang cukup tertata sehingga makin memperindah bangunan masjid tersebut.