Waspadai Kebiasaan yang Bikin Cepat Pikun, Termasuk Bergadang hingga Mageran
Tidak hanya faktor genetik yang berperan, gaya hidup dan pilihan sehari-hari kita juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan otak.
Pikun tidak hanya karena faktor usia. Kebiasaan yang bikin cepat pikun juga bisa berkontribusi.
Waspadai Kebiasaan yang Bikin Cepat Pikun, Termasuk Bergadang hingga Mageran
Tidak hanya faktor genetik yang berperan, gaya hidup dan pilihan sehari-hari kita juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan otak. Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang apa saja kebiasaan yang bikin cepat pikun.
Bergadang:
Bergadang atau kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan mempelajari hal baru hingga 40 persen. Kurang tidur juga memengaruhi hipokampus otak, yang bertanggung jawab untuk membuat memori baru.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering lupa karena tubuh menjadi terlalu lelah dan tidak dapat berkonsentrasi pada pekerjaan.
-
Apa saja kebiasaan yang mempercepat penuaan dini? Kebiasaan yang Mempercepat Penuaan Dini Kurang Tidur Salah satu kebiasaan yang dapat membuat seseorang cepat tua adalah kurangnya tidur. Ketika seseorang tidak mendapatkan cukup tidur, tubuhnya tidak memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki dan meregenerasi sel-sel kulitnya. Akibatnya, kulit bisa terlihat kusam dan timbul garis-garis halus lebih cepat. Makan Makanan Cepat Saji Selain itu, kebiasaan makan makanan cepat saji dan berlemak juga dapat mempercepat proses penuaan. Makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat merusak kolagen dan elastin, protein-protein penting yang mempertahankan kekenyalan dan kelembapan kulit.
-
Apa saja kebiasaan yang dapat memicu penyakit tipes? Berikut adalah berbagai kebiasaan buruk yang bisa menjadi pemicu penyakit tipes:1. Kebersihan yang Buruk:• Tidak mencuci tangan: Tidak mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet atau sebelum makan dapat meningkatkan risiko infeksi.• Kebersihan pribadi yang kurang: Tidak menjaga kebersihan tubuh dan pakaian bisa memudahkan penyebaran bakteri. 2. Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Terkontaminasi:• Makanan jalanan yang tidak higienis: Mengonsumsi makanan dari penjual jalanan yang tidak menjaga kebersihan.• Air minum yang tidak bersih: Minum air yang tidak dimasak atau tidak diolah dengan baik bisa membawa bakteri Salmonella typhi. 3. Sanitasi yang Buruk:• Lingkungan yang kotor: Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk, seperti selokan yang terbuka atau pembuangan sampah yang tidak teratur.• Toilet umum yang kotor: Menggunakan toilet umum yang tidak bersih bisa menjadi sumber infeksi. 4. Mengabaikan Pencegahan dan Pengobatan:• Tidak mendapatkan vaksinasi: Mengabaikan vaksinasi yang dapat mencegah tipes.• Tidak mematuhi pengobatan: Tidak menyelesaikan pengobatan antibiotik yang diresepkan untuk tipes bisa membuat bakteri lebih tahan dan penyakit lebih sulit diobati. 5. Kebiasaan Makan yang Tidak Aman:• Makan makanan mentah atau setengah matang: Makanan yang tidak dimasak dengan benar bisa mengandung bakteri.• Berbagi makanan dan minuman: Berbagi makanan dan minuman dengan orang yang terinfeksi bisa menyebarkan bakteri. 6. Kurangnya Edukasi dan Kesadaran:• Kurangnya informasi tentang kebersihan: Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan dalam mencegah penyakit menular.• Tidak memperhatikan gejala awal: Mengabaikan gejala awal tipes dan tidak segera mencari perawatan medis.
-
Apa saja kebiasaan yang dapat menyebabkan paru-paru basah? Kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah wajib Anda waspadai. Jangan sampai Anda terkena oleh penyakit yang satu ini. Ada beberapa kebiasaan tak sehat yang dinilai menjadi penyebab seseorang mengidap paru-paru basah atau pneumonia.
-
Apa yang menjadi penyebab manusia menua lebih cepat? Hipotesis ini menunjukkan bahwa tekanan evolusi yang diberikan dinosaurus pada mamalia selama Era Mesozoikum – sekitar 100 juta tahun yang lalu – mungkin telah menyebabkan hilangnya gen yang memungkinkan mereka hidup lebih lama.
-
Apa saja kebiasaan buruk yang bisa menyebabkan kuku rapuh? Menggigit kuku adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak struktur kuku dan menyebabkan kuku menjadi rapuh. Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada area sekitar kuku.
-
Apa saja penyebab tumit pecah-pecah? Ketika kulit di sekitar tumit menjadi kering, kulit kehilangan kekenyalan dan elastisitasnya yang pada akhirnya menyebabkan kulit menjadi pecah-pecah. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan kapalan sehingga seringkali terasa tidak nyaman dan menyakitkan.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa seseorang mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, yaitu sekitar 7-9 jam untuk orang dewasa.
Multitasking:
Mengerjakan beberapa tugas pada waktu yang sama dapat menyebabkan berkurangnya produktivitas dan lebih banyak kelupaan. Multitasking mengganggu atensi dan penyerapan informasi, sehingga informasi tidak sepenuhnya diserap.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering lupa karena tidak memberikan perhatian penuh pada tugas-tugas yang sedang dikerjakan.
Multitasking juga dapat menyebabkan stres, yang dapat memengaruhi kesehatan otak. Stres dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak dan menghambat pertumbuhan sel baru.
Oleh karena itu, penting untuk fokus pada satu tugas pada suatu waktu dan menyelesaikannya sebelum beralih ke tugas lain.
Malas Bergerak:
Kebiasaan tidak banyak bergerak berkontribusi pada kesulitan mengingat. Aktivitas fisik atau olahraga meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu melindungi sel-sel otak. Riset menemukan bahwa kebiasaan tidak banyak bergerak berhubungan dengan penipisan di beberapa bagian otak yang penting untuk mengingat.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering lupa karena otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Selain itu, olahraga dapat meningkatkan produksi hormon yang membantu mempertahankan kesehatan otak, seperti serotonin dan dopamine.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari, 3-4 kali seminggu.
Kurang Asupan Vitamin B1 dan B12:
Sering lupa juga bisa disebabkan kurang asupan vitamin B1 atau B12. Vitamin B1 atau tiamin adalah kunci pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi sel. Sementara vitamin B12 membantu menjaga kesehatan darah dan sel saraf.
Bagian otak yang berhubungan dengan memori lebih rentan terhadap kerusakan akibat kurang asupan vitamin B1 dan B12.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering lupa karena otak tidak dapat memproses informasi dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa asupan vitamin B1 dan B12 dalam diet mencukupi, terutama untuk orang yang tidak mengonsumsi makanan hewani atau makanan yang kaya akan vitamin ini.
Konsumsi Alkohol Berlebihan:
Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan atrofi otak dan hilangnya ingatan dini. Alkohol berdampak pada hippocampus, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk memori. Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering lupa karena otak tidak dapat memproses informasi dengan baik.
Selain itu, alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan jangka pendek dan jangka panjang.
Oleh karena itu, penting untuk menghindari atau mengurangi konsumsi alkohol, terutama untuk orang yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah kesehatan otak.
Merokok:
Merokok merusak sel otak dan menghambat pembentukan sel baru pada hipokampus. Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering lupa karena otak tidak dapat memproses informasi dengan baik. Merokok juga dapat menyebabkan demensia, yang menyumbang 10 persen dari seluruh kasus demensia.
Selain itu, merokok dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah otak, yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan jangka pendek dan jangka panjang.
Oleh karena itu, penting untuk menghindari atau mengurangi konsumsi rokok, terutama untuk orang yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah kesehatan otak.
Lingkungan yang Berantakan:
Lingkungan yang berantakan dapat membuat seseorang menjadi gampang lupa. Hal ini karena lingkungan yang kacau dapat mengganggu atensi dan penyerapan informasi.
Oleh karena itu, penting untuk menemukan sistem penyimpanan yang cocok, seperti mencatat di buku khusus atau membuat jadwal.
Selain itu, lingkungan yang teratur dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga lingkungan yang sehat dan teratur, terutama di tempat kerja atau tempat belajar.
Kurang Asupan Lemak Jenuh Tinggi:
Kurang asupan lemak jenuh tinggi, seperti kue keju mentega dan daging merah, dapat meningkatkan risiko masalah kognitif. Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering lupa karena kurangnya nutrisi yang diperlukan oleh otak.
Lemak jenuh tinggi membantu mempertahankan kesehatan sel-sel otak dan meningkatkan produksi hormon yang membantu mempertahankan kesehatan otak.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa asupan lemak jenuh tinggi dalam diet mencukupi, terutama untuk orang yang tidak mengonsumsi makanan hewani atau makanan yang kaya akan lemak ini.
Konsumsi Makanan Cepat Saji:
Meskipun terdapat beragam pendapat mengenai hubungan antara pola makan dan kondisi otak, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan cepat saji dapat berdampak negatif pada kesehatan otak. Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering lupa karena kurangnya nutrisi yang diperlukan oleh otak. Makanan cepat saji biasanya tinggi gula, lemak, dan garam, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak dan menghambat pertumbuhan sel baru.
Oleh karena itu, penting untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan cepat saji, terutama untuk orang yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah kesehatan otak.
Lingkungan yang Kotor:
Lingkungan yang kotor dapat membuat seseorang menjadi gampang lupa. Hal ini karena lingkungan yang kotor dapat mengganggu atensi dan penyerapan informasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga lingkungan yang sehat dan teratur, terutama di tempat kerja atau tempat belajar. Lingkungan yang teratur dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan produktivitas. Selain itu, lingkungan yang sehat dapat membantu mencegah penyebaran penyakit, yang dapat berdampak pada kesehatan otak.