4 Pelaku Vandalisme 'Sudah Krisis Saatnya Membakar' Ditangkap Polisi
Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Tangerang merilis empat orang remaja tersangka vandalisme. Diketahui, mereka beraksi dengan cat semprot atau pilok menulis kata bernada provokasi bertuliskan 'Sudah Krisis Saatnya Membakar'. Diketahui tulisan ini belakangan ramai beredar di media sosial dan dinilai meresahkan.
Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Tangerang merilis empat orang remaja tersangka vandalisme. Diketahui, mereka beraksi dengan cat semprot atau pilok menulis kata bernada provokasi bertuliskan 'Sudah Krisis Saatnya Membakar'. Diketahui tulisan ini belakangan ramai beredar di media sosial dan dinilai meresahkan.
"Kami amankan empat orang, MRR (21), AAM (18), RIAP (18, dan RJ (19), dengan barang bukti dua buah pilok warna putih kode 840 dan warna hitam kode 839," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat jumpa pers, Sabtu (11/4).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
Nana mengatakan mereka telah melancarkan aksi di empat titik lokasi wilayah Tangerang Kota. Aksi dilakukannya adalah menyemprotkan tulisan tersebut dengan maksud memprovokasi siapa pun yang melihatnya.
"Ada empat lokasi, pertama di Pasar Anyar, kedua Kantor BCA Jalan Kisamaun, tiga di trotoar dan dinding Jalan Kali Pasir, empat Bank BRI Imam Bonjol," jelas jenderal polisi bintang dua ini.
Dari tangan tersangka, diperoleh bukti lain yang mengarah kepada ideologi yang diduga dipercaya mereka yang tidak sejalan dengan arahan haluan negara. Seperti kertas bertuliskan Anti Fasis, buku berjudul 'Nasionalisme, Islamisme, Marxisme', buku berjudul 'Chrst The Lord-Out of Egypt' dan buku catatan.
"Kami juga amankan senjata tajam seperti kujang atau belati gagang kayu, golok gagang kayu," terang Nana.
Akibat perbuatan mereka, polisi menyangkakan dengan tiga pasal. Pertama Pasal 14 UURI No 1 tahun 1946, tentang menyiarkan pemberitahuan bohong. Kedua Pasal 15 UURI No 1 tahun 1946, penyebaran kabar tidak pasti, dan ketiga Pasal 160 KUHP terkait penghasutan.
"Pasal pertama ancaman 10 tahun, pasal kedua ancaman dua tahun, dan pasal ketiga ancaman 6 tahun penjara," Nana menandasi.
Kronologi aksi ketiganya bermula saat MRR, AAM dan RIAP bertemu di Cafe Agerita milik tersangka RIAP. Kemudian ketiga tersangka berencana akan melakukan pencoretan Vandalisme di wilayah kota Tangerang.
Selanjutnya tersangka AAM pergi membeli cat semprot dan mencetak tulisan yang berisi, kalimat 'Sudah Krisis Saatnya Membakar'. Mereka beraksi di empat lokasi, pertama Pasar Anyar, kedua Kantor BCA Jalan Kisamaun, tiga trotoar dan dinding Jalan Kali Pasir, empat Bank BRI Imam Bonjol.
Dari pengembangan dari pemeriksaan tiga tersangka, kemudian dilakukan penangkapan kepada MRH als Rizki di wilayah Solear Kabupaten Tangerang, dan tersangka RJ als Riski di wilayah Bekasi Timur.
Reporter: Radityo
Baca juga:
Polisi: Kelompok Anarko Rencanakan Aksi Penjarahan se-Pulau Jawa 18 April 2020
Dua Pelaku Vandalisme Provokasi Krisis Covid-19 di Tangerang Ditangkap
Polisi Tetapkan Mahasiswa UGM Tersangka Perusakan Pos Polantas Kentungan
6 Anak di Bawah Umur Terlibat Perusakan Aeon Mall Jakarta Garden City
3 Siswa SMP Dihukum Menyapu UGM karena Coret-coret Tembok Wisdom Park