Bamus Betawi Haji Lulung Dapat Jatah Dana Hibah Rp3 Miliar
Bertambahnya nilai Bamus Betawi pimpinan Lulung, membatalkan porsi dana hibah yang diproyeksikan sama rata dengan Bamus Betawi 1982 pimpinan Zainudin alias Bang Odin. Dalam KUA-PPAS, Bamus Betawi pimpinan Lulung dan Bang Odin mendapatkan masing-masing Rp1,2 miliar.
Badan Musyawarah (Bamus) Betawi pimpinan Abraham Lunggana, Lulung, mendapatkan jatah dana hibah sebesar Rp3 miliar. Nilai ini bertambah dari pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2022 sebesar Rp1,2 miliar.
Bertambahnya nilai Bamus Betawi pimpinan Lulung, membatalkan porsi dana hibah yang diproyeksikan sama rata dengan Bamus Betawi 1982 pimpinan Zainudin alias Bang Odin. Dalam KUA-PPAS, Bamus Betawi pimpinan Lulung dan Bang Odin mendapatkan masing-masing Rp1,2 miliar.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun lucu Betawi? Dalam sastra Indonesia, Anda pasti sudah tidak asing dengan pantun. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang ada dalam karya sastra Indonesia. Pantun ini biasanya terdiri dari dua sampai 4 baris yang berisi kalimat awalan dengan kalimat lain yang mengandung isi. Dalam kalimat tersebut disusun dengan menggunakan kata-kata yang berima atau mempunyai intonasi akhir yang sama. Bisa dibilang, pantun merupakan budaya yang dilestarikan oleh masyarakat Indonesia.
-
Kenapa lupis Betawi dipotong dengan benang? Orang Betawi sendiri biasanya memotong lupis menjadi ukuran kecil-kecil pipih menggunakan benang. Fungsinya sama seperti pisau, yakni diarahkan ke bagian yang akan dipotong karena benang cukup tajam.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Siapa yang melukis Benteng Baluwarti? Dulu benteng ini masih berupa pagar kayu. Hal itu terlihat dari sebuah lukisan sketsa berjudul “De kraton te Djocja (Mataram) yang dibuat oleh Jan Brandes yang kemudian diselesaikan oleh A. de Nelly pada periode tahun 1779-1785.
-
Apa saja pantangan yang diyakini orang Betawi? Masyarakat Betawi di seputaran Jakarta masih meyakini adanya pantangan sebagai sebuah pedoman hidup.
Anggota Komisi A DPRD DKI, Gembong Warsono mengatakan, alokasi nilai dana hibah ini mempertimbangkan dinamika yang ada.
"Dinamika pembahasan bermacam-macam. Harapannya kita Kesbang (Kesatuan Bangsa) bisa menyatukan seluruh elemen Bamus Betawi untuk menyatu memajukan kebudayaan Betawi," ujar Gembong, Jumat (26/11).
Gembong menuturkan, pemberian porsi dana hibah bertujuan agar Kesbang DKI dapat menyatukan dua organisasi masyarakat tersebut.
Gembong pun berharap tidak adanya konflik adanya setelah nilai hibah diberikan sesuai porsi terhadap dua Bamus Betawi tersebut. Pemprov harus memposisikan diri sebagai orang tua asuh yang menyatukan semua elemen organisasi kebetawian.
"Melalui dana hibah kita minta kepada Kesbangpol untuk menyatukan organisasi yang saat ini terpecah. Tujuan utama itu agar apa, agar budaya Betawi menjadi tuan rumah di ibu kota ini," ujar dia.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menyepakati Rancangan APBD 2022 sebesar Rp82,47 triliun. Nilainya turun dari kesepakatan pada Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Rp84,88 triliun.
"Berdasarkan hasil pembahasan komisi-komisi bersama eksekutif Badan Anggaran dan eksekutif bahwa Rancangan APBD DKI 2022 Rp82,47 triliun dapat disetujui," ucap Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi atau yang akrab disapa Pras, dikutip pada Jumat (26/11).
Pras mengatakan, besaran angka itu mengalami sejumlah penyesuaian. Salah satunya, menunda izin pemberian pinjaman daerah untuk PT Jakpro pada kegiatan pembangunan ITF Sunter sebesar Rp2,8 triliun.
Selain itu, sejumlah kesepakatan penetapan pagu anggaran yang akan masuk ke dalam RAPBD DKI 2022, antara lain Belanja Bantuan Keuangan Rp479,75 miliar, Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp2,83 triliun, dan proyeksi Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya Rp4,8 triliun.
Kemudian, Penyertaan Modal Daerah (PMD) tahun 2022 diberikan sebesar Rp5,53 triliun untuk empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kepada PT MRT Jakarta Rp4,71 triliun, PDAM Jaya Rp322,57 miliar, Perumda Sarana Jaya (Program DP Nol Rupiah) Rp250 miliar, dan PD PAL Jaya Rp200 miliar.
Alokasi anggaran untuk Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) juga mengalami penurunan. Dalam usulan KUA-PPAS, alokasi biaya operasional TGUPP yang akan ditanggung APBD sebesar Rp19,8 miliar.
Ketua Komisi A Mujiyono kemudian mengusulkan revisi alokasi untuk TGUPP di APBD 2022 nanti sebesar Rp15,2 miliar. Namun usulan ini masih menuai sanggahan.
Saat rapat, Mujiyono menyampaikan nilai Rp15,2 miliar tersebut diperuntukkan bagi jumlah anggota TGUPP saat ini yaitu 68 anggota, dikali 10 bulan, mengikuti masa habis jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Koreksi Pak Ketua, angka yang di sistem itu 68 orang, jadi bukan 74 sekali lagi," ucap Mujiyono.
Usulan Rp15,2 miliar pun diputuskan untuk turun menjadi Rp12,5 miliar. "Cukup ya, jadi saya mengambil jalan tengah dari Rp15,2 miliar, saya (setujui) Rp12,5 miliar," ucap Pras.
Baca juga:
DPRD: MUI DKI Dapat Dana Hibah Rp10 Miliar per Tahun
Wagub DKI Sebut Hibah Rp900 Juta untuk Bunda Pintar Indonesia Sesuai Prosedur
DPRD DKI Tegaskan Tak Ada Lobi untuk Dapat Dana Hibah Pemprov
DPRD soal MUI DKI Mau Bentuk Cyber Army: Boleh Saja, Asal Tidak Dibiayai APBD
Pemprov DKI Jakarta Diminta Lebih Cermat Soal Pemberian Dana Hibah ke Yayasan
Dapat Hibah Rp900 Juta dari Pemprov DKI, Bunda Pintar Indonesia Ngaku Bukan Yayasan