Berharap 'hidup' kembali setelah cerita kelam penggusuran Kampung Akuarium
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kala itu ngotot membongkar hunian liar di Kampung Akuarium. Dalihnya, kawasan itu akan dibangun dinding turap sehingga bebas dari banjir dan rob saat air pasang. Pembangunan itu, sambungnya, juga bagian dari proyek normalisasi.
Senin 11 April 2016 lalu, suasana di sekitar Kampung Akuarium, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, begitu mencekam. Pekik warga bersahutan saat melihat alat berat merobohkan bangunan semi permanen yang selama ini menjadi tempat bermukim.
Sebanyak 4.929 jiwa atau 1.728 kepala keluarga (KK) gelisah. Mereka bingung akan tinggal di mana setelah tempat tinggal rata dengan tanah akibat penertiban yang dilakukan pemerintah.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kala itu ngotot membongkar hunian liar di Kampung Akuarium. Dalihnya, kawasan itu akan dibangun dinding turap sehingga bebas dari banjir dan rob saat air pasang. Pembangunan itu, sambungnya, juga bagian dari proyek normalisasi.
"Tinggal di kawasan kumuh, ini daerah yang rawan kena TBC. Anda tinggal di sungai, di laut, sempit-sempitan tidak ada matahari langsung, saya enggak mungkin membiarkan Anda sakit," kata pria yang akrab disapa Ahok di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, sekitar Maret silam.
Sebagai gantinya, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan rumah susun di sejumlah lokasi. Antara lain, di Marunda, Rawa Bebek, dan Kapuk Muara. Namun tak semua warga menerima. Bahkan di antara mereka memilih bertahan sekalipun harus tinggal di perahu.
Sikap keras Ahok menertibkan hunian warga dikecam banyak pihak. Tak cuma warga, kalangan aktivis hingga anggota dewan geram dengan Ahok. Tapi dia bergeming, sederet alasan diungkapkan untuk menjelaskan kenapa warga harus dipindah dari Kampung Akuarium.
Langkah Ahok menggusur Kampung Akuarium sempat pula dimanfaatkan pesaing Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Agus juga Anies pernah bertemu dengan warga korban penertiban.
Sejumlah janji mereka sampaikan jika kelak terpilih menjadi Gubernur. Intinya menyejahterakan kembali hidup warga Kampung Akuarium pascahunian mereka dibongkar dan terkatung-katung hidup tanpa kejelasan tempat tinggal.
Setelah menang di pilgub dan resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, kemudian berusaha mewujudkan janji kampanye mereka.
Cara tercepat yang mungkin dilakukan adalah membangun hunian sementara di Kampung Akuarium untuk warga korban penertiban. "Nomor satu paling urgent kita membangun shelter untuk warga yang tinggal di Kampung Akuarium dan kampung Kunir," ujar Anies di Balai Kota, Rabu (1/11).
Dalam temuannya, selama 1,5 tahun tercatat 200 keluarga hidup tanpa tempat tinggal. Belum lagi kondisi warga yang kerap mengalami gangguan kesehatan. Bahkan data terkini menyebutkan 20 orang meninggal dalam jangka waktu tersebut.
"Maka itu kita ingin bangunkan shelter sementara sambil kita membangun kembali pembangunan di sana," katanya.
Tak mau sekadar janji, keesokan harinya, Kamis (2/11), dua pegawai Suku Dinas Perumahan Jakarta Utara mendatangi Kampung Akuarium. Keduanya mengaku diperintah langsung oleh Anies untuk meninjau serta mendata warga untuk kebutuhan merencanakan pembangunan permukiman penduduk setelah rumah mereka dibongkar setahun lalu.
Pantauan merdeka.com di lokasi, dua petugas tersebut tampak mengambil beberapa gambar menggunakan kamera ponsel.
"Garis besarnya si penataan kampung. Nah itu ke depannya belum tahu. Tugas saya di sini untuk melihat dulu seperti apa kondisinya mendata dulu kita petakan masalahnya seperti apa," kata salah satu pegawai.
"Ini perintah Pak Anies langsung,kita sedang menterjemahkan perintah Pak Anies tolong dibantu warga di sini sesuai dengan janji beliau. Kita berusaha melihat kebutuhannya apa. Nah kita foto buat laporan," sambungnya.
Ada dua RT yang akan difokuskan untuk pembangunan kembali hunian sementara. Kenapa belum semua, karena melihat pada kecukupan anggaran.
"Sementara fokusnya si baru RT 01 sama RT 12 dulu. Sekarang kita sifatnya inklusif artinya partisipasi masyarakat. Jadi kita mengakomodir kebutuhan masyarakat dan menyesuaikan dengan regulasi. Jadi biar sama sama ketemu," lanjutnya.
Kedatangan dua petugas seolah disambut penuh harapan oleh warga. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk bercerita dan menyampaikan keluh kesah.
"Warga ingin kembali ke yang dulu sebenarnya. Tapi banyak juga yang pingin lebih baik lah. Dulu perumahan lagi, bukan rumah susun," kata salah satu pegawai membeberkan.
Baca juga:
Warga Luar Batang hidup tak layak, Anies sebut setahun 20 orang meninggal
Anies bangun penampungan sementara untuk warga Luar Batang
Sepi, begini suasana Lebaran H+1 di Kampung Akuarium
Kesederhanaan warga Luar Batang rayakan Idul Fitri
Opor ayam dan ketupat di lapangan kecil penggusuran Luar Batang
Djarot: Bongkar Kampung Akuarium, jangan biarkan mereka lama di situ
Kampung Akuarium tetap direvitalisasi meski gubernur telah berganti
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang ditekankan Anies Baswedan saat membahas karhutla di Kalimantan? Saat sesi menjawab pertanyaan terkait kebakatan hutan dan lahan (karhutla) Kalimantan, Anies menegaskan bahwa harus mengutamakan pencegahan.
-
Apa yang diyakini Anies tentang Jawa Tengah? “Saya rasa nuansa perubahan itu semakin terasa. Menginkan perubahan. Dan itu kemudian menonjol,” kata Anies usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12). Sehingga, Anies pun menilai anggapan Jawa Tengah yang selama ini identik dengan julukan 'Kandang Banteng' bisa saja berubah. Menurutnya Jateng bukan hanya milik satu partai saja.
-
Dokumen apa yang sedang diproses oleh Anies Baswedan? "Tadi saya diberitahu untuk SKCK bagi capres cawapres itu penandatanganannya tidak bisa diwakilkan tapi ditandatangani langsung Kabaintelkam. Jadi berkas berkas itu walaupun sudah lengkap sedang proses verifikasi," Proses tersebut membutuhkan waktu 24 jam. Maka SKCK capres cawapres Anies akan selesai pada besok."Proses verifikasi itu singkat tapi karena proses penandatanganan maka diperkirakan selesai besok jadi 24 jam selesai ditandatangani Kabaintelkam. Jadi saya menunggu besok insya allah selesai," kata Anies.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.