Disdik DKI Temukan Kasus Positif Covid-19 di Enam Sekolah
Kasubag Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, selain enam sekolah, pihaknya juga menutup satu sekolah akibat melakukan pelanggaran protokol kesehatan selama PTM di masa pandemi Covid-19.
Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyebutkan, temuan kasus positif Covid-19 di lingkungan sekolah dalam evaluasi per 22 September 2021, hanya ada di enam sekolah saat menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM). Kini, enam sekolah tersebut telah dilakukan penutupan sementara.
Kasubag Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, selain enam sekolah, pihaknya juga menutup satu sekolah akibat melakukan pelanggaran protokol kesehatan selama PTM di masa pandemi Covid-19.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan? Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menangani kasus DBD? Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI ingin mengurangi kemacetan? Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
"Jadi setelah dievaluasi per tanggal 22 September 2021 itu, memang ada tujuh sekolah yang diberlakukan penutupan sementara. Enam di antaranya karena ditemukan kasus positif, dan satu sekolah akibat melanggar prokes," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (23/9).
Dia menjelaskan, tujuh sekolah yang dilakukan penutupan sementara tersebut, yakni di SDN Klender 03 yang ditemukan dua kasus positif. Ssatu siswa tertular dari keluarga dan kemudian satu siswa tertular di sekolah.
Di SMK 66 ditemukan kasus positif pada satu guru tertular di rumah, di SDN Pondok Rangon 02 satu siswa tertular di rumah dan di SMP PGRI 20 satu orang guru positif. Sedangkan di SMA 25 satu orang guru positif dan di SMA 20 satu siswa positif serta di SDN 05 itu karena pelanggaran protokol kesehatan.
Saat ini, dari tujuh sekolah itu, enam di antaranya sudah kembali melaksanakan PTM normal setelah ditutup tiga hari untuk disinfeksi dan pelacakan yang hasilnya tidak ada penularan lanjutan, terkecuali satu sekolah, yakni di SDN 05.
"Jadi dari tujuh sekolah, enam di antaranya sudah kembali buka untuk PTM terbatas, terkecuali yang satu (SDN 05) masih dalam pantauan yang melanggar prokes, karena prokes kan kebiasaan, bagaimana membiasakan hidup sehat," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Meski ditemukan kasus positif, Taga menilai di sekolah-sekolah tersebut belum bisa dinyatakan semuanya sebagai klaster penularan karena hanya ada satu sekolah yang terjadi penularan di sekolah, yakni di SDN Klender 03.
"Klaster hanya ada di SDN Klender. Itupun sudah ditelusuri dan tidak ada yang lain. Kami bersama Dinkes berdiskusi, jika terpapar satu orang dalam satu area dan tidak terjadi penularan itu belum dinyatakan klaster," jelasnya.
"Kami bukan menutupi tapi ini untuk menjaga bahwa psikologi masyarakat tidak negatif gitu," tambah Taga.
Sebelumnya, Kemendikbud Ristek merilis data survei 25 klaster Covid-19 ditemukan di Jakarta yang berasal dari PTM. Dalam data yang diunggah di situs sekolah.data.kemdikbud.go.id, berdasarkan data survei per 22 September 2021, terdapat 25 klaster Covid-19 dari 897 responden sekolah yang mengisi survei.
Dari 25 klaster tersebut, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan klaster terbanyak akibat PTM, yakni delapan klaster. Sementara itu, Jakarta Timur enam klaster, Jakarta Utara lima klaster, Jakarta Selatan lima klaster, dan satu klaster di Jakarta Pusat.
Total pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang tercatat positif Covid-19 mencapai 227 kasus. Sementara itu, siswa atau peserta didik yang terpapar dan berstatus positif Covid-19 ada 241 kasus.
Atas temuan tersebut, Taga menyebut pihaknya tidak bisa memberikan penjelasan karena survei tersebut dilakukan oleh Kemendikbud.
"Kami juga mengkonfirmasi ke 610 sekolah (yang sedang menjalankan PTM terbatas), tidak ada. Artinya yang kami tahu hanya ada itu enam sekolah ditemukan satu kasus positif dan satu sekolah ditemukan pelanggaran protokol kesehatan," tutup Taga.
Baca juga:
Satgas Covid-19 Minta Sekolah Utamakan Kesehatan saat Belajar Tatap Muka
Ridwan Kamil Soal Klaster Covid-19 Sekolah: Jangan Sampai Anak Dikorbankan
Ribuan Sekolah Jadi Klaster Covid-19, Nadiem Tegaskan PTM Masih Lanjut
Pemkot Jaksel Belum Ada Laporan Klaster Covid-19 di Sekolah
Jokowi Ingatkan Pelajar Jaga Prokes saat Belajar Tatap Muka, Terutama Pakai Masker
Usai Random Testing, Gibran Pastikan Tak Ada Klaster PTM di Solo
Disdik DKI Tegaskan Belum Ada Laporan Klaster Covid-19 di Sekolah Sejak PTM