Gagal ikut tes kepolisian, sarjana ekonomi jadi polisi gadungan
Ketika diamankan, Adit berpakaian layaknya seorang polisi sungguhan.
Seorang pria di Depok terpaksa diamankan pihak kepolisian karena menjadi polisi gadungan. Aditya Budiman (28) sore tadi digelandang ke Polresta Depok setelah sebelumnya diamankan oleh petugas Samsat Depok di Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok.
Ketika diamankan, Adit berpakaian layaknya seorang polisi sungguhan. Sarjana ekonomi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta itu bahkan memakai atribut lengkap kepolisian disertai lambang berpangkat Brigadir. Namun ketika petugas memintanya menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Adit tidak dapat menunjukkan.
Setelah diketahui sebagai polisi gadungan, Adit pun hanya terdiam. Apalagi setelah petugas provost dan Satreskrim Polresta Depok menggiringnya ke polres, Adit hanya tertunduk sambil menutupi wajahnya dengan jaket.
Kepada petugas, dia mengaku senang dengan atribut polisi karena kecintaannya pada dunia polisi. Dia bahkan bercita-cita menjadi polisi. "Dari kecil saya punya cita-cita jadi polisi," katanya, Senin (10/8).
Bahkan dia pernah ikut tes calon polisi. Namun usahanya itu gagal hingga cita-citanya pupus. "Cuma sekali coba aja tapi gagal," ungkapnya.
Setiap hari, dia kerap memakai seragam polisi lengkap. Bahkan dia kerap mengatur arus lalu lintas di kawasan Sukmajaya. Namun kini Adit harus berurusan dengan polisi lantaran dianggap menyalahi aturan. "Saya sudah empat bulan pakai baju polisi," akunya.
Terungkapnya kasus polisi gadungan bermula atas kecurigaan petugas akan keanehan seragam yang dipakai Adit. Saat ditangkap, dia sedang mengurus surat TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Baru) sebuah mobil yang bukan atas namanya.
"Peristiwa ini ditangani oleh Polresta Depok. Orangnya sudah dibawa ke Mapolresta Depok," kata Panit TU Samsat Kota Depok Iptu Dwi Hardono.
Kecurigaan petugas bermula ketika melihat celana bahan yang dipakai Adit tak seperti seragam umumnya. Celana yang digunakan Adit cenderung menyerupai celana jins. "Beda, seragam yang dikenakan pelaku tidak seperti biasanya. Warnanya berbeda," ujar Asep Bahtiar, petugas Samsat yang pertama kali merasa curiga dengan pelaku.
Agar tidak merugikan banyak pihak, Asep berinisiatif segera melaporkan kejadian ini ke Polresta Depok. Adit pun dibawa ke polres untuk dimintai keterangan.
Baca juga:
Ini ciri-ciri polisi gadungan yang gentayangan di tengah masyarakat
Cari duit rokok, AM jadi polisi gadungan peras warga Pekanbaru
Pasang foto berpakaian polisi di FB, Rahmat peras wanita Rp 15 juta
Janji nikahi, wanita-wanita ini malah dijadikan 'sapi perah'
Nyamar jadi polantas, Banpol di Pekanbaru peras sopir truk
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.