Kapolres Jakut sebut penembakan Jamal sesuai prosedur
Kapolres berkilah, sebelum terjadi penembakan anggota polisi sudah lebih dulu bersikap kooperatif.
Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Susetio Cahyadi menegaskan akan mendalami kasus penembakanKetua Laskar Jayakarta Jakarta Utara, Jupri Pasaribu alias Jamal. Dia ditembak tepat di bagian punggung oleh anggota kepolisian yang diduga anggota Polsek Tanjung Priok,di Kolong Tol Sungai Bambu, Jalan Jati VIII RT 08/ 09, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/7).
"Saya ingin menyampaikan ada kejadian baru saja terjadi. Awalnya, ini semua berkat adanya laporan masyarakat. Laporan pun diterima polsek dan ditindaklanjuti. Kami masih mendalami kasus ini sebenarnya," kata Susetio di ruangannya Lantai II Polres Jakarta Utara, Sabtu (4/7).
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Mengapa polisi cepek semakin banyak di Jakarta? Munculnya polisi cepek sejalan dengan perkembangan wilayah perkotaan di Indonesia, terutama di Jakarta, yang kini dikenal sebagai salah satu kota metropolitan dengan tingkat kemacetan tertinggi dan durasi kemacetan terlama di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Dimana pemuda itu bertemu polisi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
Susetio menjelaskan awal mula kejadian tersebut. Dia menceritakan penembakan terjadi lantaran percekcokan antara Suprapto dan Jamal, yang berujung keributan yang sempat terjadi di Kawasan RW 09 itu.
"Kemudian berdampak kepada salah satu pihak mendatangi rumah pihak tertentu. Hal ini penghuni rumah menjadi terasa terancam akan keberadaan pelaku," jelasnya.
Susetio berkilah, sebelum terjadi penembakan anggota polisi sudah lebih dulu bersikap kooperatif. Dia menyebut, polisi yang mendatangi lokasi sempat memberikan peringatan sesuai prosedur.
"Polisi ingin menangkap dengan cukup kooperatif dengan cara imbauan. Korban sekaligus pelaku ini tidak mengindahkan apa yang diimbau petugas. Pelaku pun melarikan diri dan sempat terjadi kejar-kejaran. Akhirnya, pada point terakhir, salah satu anggota Polsek Tanjung Priok melepaskan tembakan," kilahnya.
Padahal sebelumnya, salah satu saksi yakni Bontot (28) mengaku menyaksikan insiden penembakan itu. Bahkan menurut Bontot, selain dirinya, ada banyak warga yang melihat kejadian tersebut.
Dikatakan Bontot, penembakan terjadi dua kali.Namun, sebelum terdengar suara tembakan kedua, dia mendengar seorang polisi berkepala plontos menyuruh Jamal untuk berlari.
"Kata polisi berkepala botak itu, 'Lari..ayo lari sekarang! Cepet lari' gak lama 'Ctarr!' Itu tembakan kedua yang saya dengar. Saya dengar jelas, polisi berkepala botak dan pakai baju putih itu sempat nyuruh Jamal untuk lari dulu. Ada warga kok melihat. Dan jumlahnya gak sedikit," kata Bontotdi Lantai III Polres Jakarta Utara, Sabtu (4/7).
(mdk/hhw)