Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.
Inddeks normal kemacetan Jabodetabek di 35 persen.
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen
Direktorat Satuan Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mengungkapkan kemacetan di Jabodetabek terus meningkat.
Sehingga, untuk saat ini sudah tidak dalam kondisi yang ideal. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen. Akan tetapi, saat ini sudah lebih dari 50 persen.
- 4 Mayat Bocah di Jagakarsa Ditemukan dalam Kondisi Berjejer di Tempat Tidur
- SYL dan 2 Pejabat Kementan Diperiksa Polda Metro terkait Kasus Firli Bahuri Besok
- Polisi Panggil Ketua KPK Firli Bahuri Terkait Pemerasan SYL Jumat 20 Oktober
- Jenderal Polisi Bersama Kombes Terima Kedatangan Kondre, Pria Terkenal Biasa Disapa Komandan
"Ya memang, kemarin kalau enggak salah kalau diukur, coba dilihat badan statistik, kita indeksnya sudah di angka 53," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, Sabtu (12/8).
"Jangan sampai memang harapannya jangan sampai lebih dari pada 50 persen," sambungnya.
Oleh karena itu, pihaknya telah mengajukan solusi yakni aturan jam kerja yang dilakukan dengan system shift. Namun, aturan itu hingga kini masih menunggu dari keputusan Gubernur DKI Jakarta. "Ya ini masih menunggu keputusan dari bapak gubernur. Tetapi, untuk saat ini yang paling sangat kita bisa laksanakan adalah penempatan seluruh anggota di titik-titik rawan," kata Latif. Sebelumnya, belakangan ramai unggahan di media sosial meluapkan keluhan warganet atas kondisi macetnya jalanan di Ibu Kota.
Terlebih, ketika jam berangkat maupun pulang kerja pemandangan roda dua hingga empat saling mengantre dan maju perlahan sudah jadi pemandangan lumrah. Menanggapi kondisi tersebut, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman membeberkan salah satu faktor penyebab kemacetan di Jakarta. Karena transisi aktivitas masyarakat yang meningkat setelah Covid-19 dinyatakan endemi. "Ya tentunya kan aktivitas masyarakat semakin tinggi, apalagi setelah pandemi, ini sudah dinyatakan sebagai endemi tentunya aktivitas masyarakat tinggi."