Mendesak Sumarsono transparan soal dana operasional
Mendesak Sumarsono transparan soal dana operasional. Sumarsono mengatakan, jika penasaran dengan dana operasional selama menjabat Plt gubernur DKI silakan bertanya ke Sekda DKI Jakarta Saefullah. Ahok, pernah mengungkap dana operasional selama dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta, mencapai Rp 30 miliar tiap tahun.
Sumarsono masih enggan membuka mengenai dana operasional didapat selama menjabat Plt Gubernur DKI Jakarta. Gembar-gembor soal transparansi dianggap belum dijalankan sepenuhnya. Padahal dana dikucurkan pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta untuk hal itu terhitung besar.
Basuki T Purnama alias Ahok, pernah mengungkap dana operasional selama dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta, mencapai Rp 30 miliar tiap tahun. Besaran uang operasional yang diterima gubernur itu dihitung dari 0,01 persen dari total pendapatan asli daerah (PAD). Hitungan itu bahkan juga telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Sumarsono ketika disinggung masalah dana operasional justru kerap berkilah. Dia bahkan mengaku lupa berapa nominal dana operasional diberikan kepadanya. Namun, dia menyebut telah menggunakan dana operasional itu untuk melakukan kegiatan digelar Pemprov DKI Jakarta.
Tidak hanya itu, Sumarsono juga meminta warga penasaran dengan dana operasional selama menjabat Plt gubernur DKI untuk menanyakan kepada Sekda DKI Jakarta Saefullah. Sebab, selama menggantikan Ahok memimpin ibu kota, dirinya berdalih tidak tahu anggaran bagi dana operasionalnya. Padahal sudah hampir dua bulan menjabat sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau ingin tahu anggaran saya berapa, tanya ke Sekda saja, karena sampai sekarang saya saja engga tahu dana operasional saya berapa," ungkapnya.
Kabiro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) Pemprov DKI, Muhammad Mawardi, mengaku tak mengetahui angka pasti dana operasional diterima Sumarsono sebagai Plt gubernur DKI. Menurut dia, angka diterima sama seperti diperoleh gubernur definitif.
"Saya tidak ingat angka pastinya, besarannya nol koma sekian persen ya dari total anggaran. Yah sama dengan Pak Basuki, kayaknya sih sekitar keseluruhan hampir Rp 50 miliar atau berapa, saya lupa, kan itu dibagi dua, kepala daerah sama wakil kepala daerah," kata Mawardi saat dihubungi merdeka.com.
Dia mengatakan, anggaran operasional sudah diterima Sumarsono. Dana diterima Sumarsono tidak diberikan satu tahun, tetap per bulan. Sudah dua bulan ini diberikan Pemprov DKI kepada Sumarsono. "Sudah, masuk mulai November jadi Desember sudah kita transfer. Untuk dua bulan, saya lupa besarannya berapa," ungkap Mawardi.
Mawardi juga menekankan, dana operasional yang diterima Sumarsono hanya sebagai jabatan gubernur saja. Sementara untuk Wagub nonaktif, Djarot Saiful Hidayat, dana operasionalnya tidak dicairkan.
"Hanya gubernur saja, wakilnya tidak dicairkan, sesuai petunjuk beliau (Plt), untuk wakil tidak diambil," tutup dia.
Soal dana operasional, Calon wakil gubernur nomor urut 1, Sylviana, ogah meniru sikap tidak terbuka Sumarsono. Dia mengaku bakal transparan mengenai dana operasional bila terpilih Pimpin DKI bersama Agus Yudhoyono.
Sylviana menambahkan, keterbukaan mengenai anggaran itu perlu dilakukan para pemimpin, khususnya di DKI Jakarta. Maka itu, ke depan pihaknya bakal menyalurkan semua dana melalui rekening bank sehingga semua data terekam.
Tidak hanya itu, Sylviana dan Agus bahkan bakal memotong 30 persen anggarannya untuk diberikan kepada masyarakat bila dipercaya memimpin DKI Jakarta. Meski begitu, pihaknya belum menjelaskan detail mengenai pemotongan itu bakal diberikan untuk hal apa saja.
"Saya belum tahu saja saya dana operasional tapi saya sudah kompak sama mas Agus 30 persen saya kasih ke rakyat," kata Sylviana, Jumat kemarin.
Sedangkan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan masih mempertimbangkan bakal membuka dana operasional bila nanti terpilih memimpin DKI Jakarta.
Mantan Mendikbud itu menegaskan, terpenting dalam penggunaan dana operasional pejabat adalah adanya laporan. Laporan itu juga harus jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Yang jelas ada transparansi ada pertanggungjawaban," tegas Anies.
Dana operasional semasa kepimpinan Ahok biasanya membantu warga mengadu kepadanya. Misalnya, membantu warga mengaku ijazah anaknya ditahan sekolah atau warga membutuhkan biaya untuk melunasi pengobatan di rumah sakit hingga minta ongkos pulang kampung.
Baca juga:
Tak mau seperti Sumarsono, Sylvi akan terbuka soal dana operasional
Sumarsono tak ungkap, Anies masih pikir-pikir buka dana operasional
Ini tanggapan Sumarsono soal Ahok bakal diberhentikan Kemendagri
Bangun pengolah sampah jadi listrik, DKI gandeng investor Finlandia
DKI pangkas 1.060 jabatan, klaim anggaran jadi hemat Rp 151 miliar
Ini respons Plt Gubernur DKI ditanya tak ungkap anggaran operasional
Sumarsono tak ungkap dana operasional, Kabiro sebut sudah ditransfer
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Raden Ario Soerjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur? Ario Soerjo atau yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini terpilih menjadi Gubernur pertama Jawa Timur mulau tahun 1945 hingga tahun 1948.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta oleh PDI Perjuangan? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).