Menelusuri Sosok Kakek Pengemudi Mercy yang Lawan Arus di Tol JORR
Tak banyak orang tahu tentang sosok MSD tersebut. Meskipun, para tetangga kerap melihat aktivitas sang kakek di rumah anaknya tersebut. Rumahnya berada di ujung komplek sebelah kiri jalan.
Sore itu, Sabtu (27/11), sejumlah pengemudi tol JORR dibuat heboh. Sebuah mobil mewah Mercedez Benz meluncur lawan arah. Mobil itu menyebabkan kecelakaan hebat. Tiga kendaraan ringsek.
MSD adalah sosok pengemudi Mercy tersebut. Dia diduga mengidap demensia. Penyakit ini mempengaruhi memori otak, baik dalam berpikir maupun mengingat. Usia MSD 66 tahun. Kini, polisi telah menetapkan kakek pensiunan PNS itu sebagai tersangka.
-
Kapan Porsche itu menabrak truk di Tol Dalam Kota? Peristiwa itu terjadi di kawasan Gerbang Tol (GT) Kuningan 2, Jakarta Selatan, pada Rabu pukul 01.40 WIB dini hari.
-
Apa yang terjadi dengan mobil yang sedang melintas di Kembangan? Sebelum sebelumnya, konvoi remaja yang mengendarai sepeda motor sambil menyalakan petasan di Kembangan, Jakarta Barat atau dikenal dengan pintu keluar tol Kembangan menyebabkan satu mobil terbakar.
-
Kapan mobil itu ditabrakkan bocah ke tembok? Ternyata kejadian yang sempat menjadi tontonan pengunjung mall itu, terjadi pada hari Minggu, (21/4) lalu untuk lokasinya berada di Mall Of Indonesia (MOI).
-
Dimana mobil Mercedes Benz SYL ditemukan? Mobil tersebut ditemukan di Perumahan Bumi Permata Hijau, Kelurahan. Rappocini, kecamatan. Rappocini, Kota Makassar, provinsi. Sulawesi Selatan dan diduga sengaja disembunyikan," kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (21/5).
-
Bagaimana mobil terbang bisa mengudara? Sejumlah ilmuwan dan insinyur telah mencoba menggabungkan konsep pesawat dan mobil sejak abad ke-20. Pada tahun 1917, Glenn Curtiss menciptakan "Autoplane," yang bisa dianggap sebagai mobil terbang pertama.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut ketika mengaku terserempet oleh mobil? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
Biasanya, MSD dirawat oleh pengasuh. Namun saat insiden tersebut berlangsung, kakek tersebut sedang ditinggal sendirian. Karena perawat dalam kondisi libur.
Penelusuran merdeka.com, MSD tinggal di Perumahan elite di kawasan Jatiwaringin, Pondok Gede. Pagi ini, Selasa (30/11), rumah anak dari MSD tampak sepi. Tak ada aktivitas.
Total ada sekitar 11 rumah berlantai dua dan tiga di sisi kanan jalan klaster. Pintu gerbang perumahan dijaga ketat satpam. Portal perumahan pun tertutup rapat.
Tak banyak orang tahu tentang sosok MSD tersebut. Meskipun, para tetangga kerap melihat aktivitas sang kakek di rumah anaknya tersebut. Rumahnya berada di ujung komplek sebelah kiri jalan.
Seluruh pintu rumah terkunci. Hanya terlihat satu mobil berserta satu sepeda motor yang terparkir di halaman garasi rumah dua lantai ini. Hanya ART yang berada di rumah. Sang pemilik rumah tak ada.
Para tetangga pun tak punya informasi banyak tentang MSD. Bahkan mereka tak mengetahui insiden heboh Mercy lawan arah itu melibatkan tetangganya.
"Emang sudah tua ya, saya juga baru tahu. Tapi memang dia enggak tinggal di sini," kata tetangga yang menolak menyebut identitasnya.
Meskipun dia mengakui kerap melihat sang kakek. Termasuk mobil Mercy yang terlibat kecelakaan di Tol JORR kerap terparkir di halaman depan rumah tersebut.
Lupa Sudah Pensiun
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono menerangkan, penyidik sempat meminta keterangan kepada pihak keluarga mengenai kondisi kesehatan MDS.
Berdasar keterangan keluarga, MDS terobsesi pada pekerjaannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Padahal, telah lama pensiun.
"Jadi MDS dia selalu mau kerja. Kan dia pensiunan PNS," kata Argo saat dihubungi awak media, Senin (29/11).
Argo menyebut, MDS keseharian bersama pengasuh. Namun, pada akhir pekan dijaga keluarga.
"Pengasuhnya itu cuma Senin sampai Jumat. Sementara Sabtu dan Minggu libur," ujar dia.
Sabtu kemarin, Argo mengatakan, MDS pergi tanpa sepengetahuan pihak keluarga. MDS keluar rumah dengan mengendarai mobil. Padahal, ia sudah dua tahun terakhir dilarang mengendarai kendaraan.
"Semenjak kondisi makin parah dilarang nyetir dan kemana mana harus didampingi. Sabtu kemarin adiknya (yang biasa jaga) keluar, jadi sudah tidak ada orang di rumah," ujar dia.
Argo menerangkan, sebelum kecelakaan terjadi MDS masuk melalui Exit Tol Bintara dengan melawan arah menuju ke Cikunir. "Jadi bukannya di dalam tol nyeberang jalan," ujar dia.
Ditetapkan Tersangka
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo menerangkan, penetapan tersangka berdasar hasil gelar perkara.
Sambodo menyebut, MDS patut diduga melanggar Pasal 310 Ayat 1 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Kemarin sudah diadakan gelar perkara terhadap Mercy tersebut. Jadi statusnya sudah jadi tersangka," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (30/11).
Sambodo mengatakan, pihaknya tidak menahan MDS dengan pelbagai pertimbangan. Dalam hal ini hanya kendaraan Mercy milik MDS yang disita sebagai barang bukti.
"Mercy itu masih kami sita. Orang kami jadikan tersangka, memang tidak dilaksanakan penahanan," ujar dia.
Sambodo mengatakan, status tersangka yang disematkan kepada MDS sekaligus membuktikan tidak ada tebang pilih dalam penanganan perkara kecelakaan lalu lintas.
"Jadi tidak benar kalau ada yg mengatakan mentang-mentang Mercy terus dilepaskan dan sebagainya, tidak," ujar dia.
(mdk/rnd)