Pemkot Jakbar Terjunkan Tim Cari Bocah Korban Sodomi di Empang Daerah Kalideres
Pemkot Jakbar telah mengirimkan petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk memeriksa lokasi tersebut. Selain itu, petugas di lapangan juga akan mencari tahu keberadaan anak yang menjadi korban pelecehan tersebut.
Pemerintah Kota Jakarta Barat memberikan pendampingan psikologi dan hukum kepada anak yang diduga menjadi korban kekerasan seksual di sebuah empang di Kalideres, Jakarta Barat.
"Kita usahakan untuk cari anak itu supaya kita bisa berikan pendampingan secara psikologis dan mungkin pendampingan hukum," kata Kepala Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Jakarta Barat, Sikah Winarni saat dihubungi di Jakarta, Selasa (11/10).
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Dimana kekerasan seksual itu terjadi? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Apa saja bentuk kekerasan seksual yang bisa dialami anak? Bentuk kekerasan seksualnya pun bermacam-macam. Korban dapat mengalami tiga jenis kekerasan yang berbeda yakni melalui dilakukannya kekerasan fisik, secara ucapan (verbal) dan non-verbal.
Pemkot Jakbar telah mengirimkan petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk memeriksa lokasi tersebut. Selain itu, petugas di lapangan juga akan mencari tahu keberadaan anak yang menjadi korban pelecehan tersebut.
"Untuk korban juga bisa mendatangi petugas P2TP2A terdekat agar kami bisa berikan perlindungan dan pendampingan," kata dia.
Bocah Diduga Disodomi di Kubangan Daerah Kalideres, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Seorang bocah laki-laki diduga menjadi korban sodomi. Aksi tak senonoh itu diabadikan warga melalui kamera handphone dan rekaman video tersebut tersebar di media sosial hingga viral.
Kanit Reskrim Polsek Kalideres AKP Subartoyo mengatakan, polisi turun tangan menyelidiki kasus dugaan pencabulan tersebut. Penyelidikan dilakukan polisi dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Barusan kita cek TKP," kata Subartoyo saat dihubungi, Selasa (11/10).
Subartoyo mengatakan, polisi sedang menggali keterangan dari warga sekitar lokasi kejadian termasuk ketua RT setempat dan sekuriti rumah sakit. Adapun lokasi kejadian dengan rumah sakit terbilang sangat dekat.
"Kita mencari saksi-saksi sekitar kejadian perkara itu. kita lagi proses," ujar dia.
TKP Pencabulan Kerap Dijadikan Tempat Memancing
Subartoyo mengatakan, diduga video itu direkam pada hari Minggu, 9 Oktober 2022 sekira pukul 16.00 WIB. Kejadian terjadi di dekat lahan kosong dan di tengahnya itu ada beberapa kubangan.
"Jadi mencari informasi dari kanan kiri TKP, karena itu tanah kosong, ada kubangannya itu banyak ikannya, jadi orang-orang kadang mancing di situ," ujar dia.
Subartoyo menerangkan, warga sekitar diketahui gemar mancing di situ. "Jadi anak-anak kecil pada sering main di situ," ujar dia.
Subartoyo mengatakan, proses penyelidikan masih berjalan. Sejumlah rekaman CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian sedang ditelusuri.
"Kita akan cek untuk rumah sakit apakah ada CCTV yang mengarah ke sana atau enggak, nanti kita akan koordinasi dengan rumah sakit," ujar dia.
Seperti dilihat, video berdurasi 36 detik memperlihatkan sebuah aktivitas di dekat kubangan air. Video diduga diambil dari lantai atas. Terlihat, seorang pria dewasa sedang melakukan aksi tak senonoh terhadap anak kecil.
(mdk/gil)